4 Destinasi Wisata di Surabaya yang Tidak Boleh Dilewatkan

Surabaya yang berada di wilayah timur Pulau Jawa memiliki ragam destinasi wisata yang tidak boleh dilewatkan oleh para pelancong, baik dari dalam maupun luar negeri. Wilayah yang dikenal dengan Kota Pahlawan ini dijamin memberikan pengalaman yang tidak terlupakan bagi para pengunjung.

Dilansir dari berbagai sumber, destinasi wisata yang dapat Genhype nikmati ketika berada di Surabaya sangat beragam. Mulai dari museum, pantai, dan sebagainya. Cerita tentang perjuangan melawa penjajah di museum di Surabaya dapat menjadi wisata pengetahuan yang dapat membawa kalian ke masa lalu.

Sementara pantai yang ada di tempat ini dapat membuat pelancong menikmati keindahan alam Surabaya, dan sebagai healing bagi Genhype setelah lelah atau bekerja seminggu penuh. Berikut destinasi wisata yang ada di Surabaya dilansir dari Indonesia Travel dan berbagai sumber lainnya: 

Baca juga: 1 Jam dari Jakarta, Cek Destinasi Wisata Alam di Kawasan Jonggol Bogor 

 

Monumen Kapal Selam

  Destinasi wisata pertama di kota Surabaya adalah Monkasel atau Monumen Kapal Selam, yakni sebuah museum yang terdapat di dalam kapal selam Rusia. Tempat ini menjadi salah satu dari banyak lokasi wisata yang tidak boleh dilewatkan oleh para pelancong.

Di dalam kapal selam yang pernah digunakan oleh tentara Angkatan Laut Indonesia pada 1962 – 1990 tersebut, pelancong dapat menikmati sekaligus belajar tentang jejak dan saksi bisu sejarah perjuangan para pahlawan saat memakai kapal selam untuk mempertahankan kemerdekaan.

Tidak hanya itu, saat masuk ke dalam monkasel, para pelancong juga dapat merasakan suasana ketika berada di dalam kapal selam dan membayangkan bagaimana para pejuang dahulu di dalam kapal ini. 
 

Sanggar Agung

Destinasi wisata lainnya yang ada di Surabaya adalah Sanggar Agung atau yang juga dikenal dengan nama Hong San Tang. Sanggar Agung adalah sebuah kuil yang terletak menghadap persis ke pantai populer di wilayah Kanjeran.

Di tempat ini, para pelancong dapat menikmati kecantikan dan keindahan desain bangunan yang diresmikan pada 1999 silam. Arsitektur China yang sangat kental dapat pelancong temui ketika berkunjung ke tempat ini.

Tidak hanya itu, letaknya yang berdekatan dengan laut dan dikelilingi oleh pohon bakau juga dapat memanjakan mata ketika berkunjung. Jadi, selain dapat mengunjungi bangunan dengan arsitektur unik, wisatawan juga sekaligus bisa menikmati suasana pantai. 

Baca juga: Wisata ke Singkawang? Jangan Lupa Jalan-Jalan ke Destinasi Ini 

 

Masjid Muhammad Cheng Hoo

  Laksamana Cheng Hoo adalah seorang penjelajah dari Negeri Panda yang melakukan perjalanan ke Indonesia pada sekitar 1400an. Di Surabaya, sang laksamana terkenal sebagai tokoh yang menyebarkan ajaran islam sambil berdagang dan berlayar sekitar abad ke-15.

Masjid Muhammad Cheng Hoo bukan lah masjid yang didirikan oleh sang penjelajah. Namun, tempat beribadah umat muslim ini dibangun oleh warga Surabaya untuk menghormati laksamana yang telah menjadi tokoh penting penyebaran Islam di wilayah tersebut. 

Masjid ini memiliki keunikan lantaran memiliki arsitektur bangunan yang sangat khas dengan budaya atau arsitektur pada bangunan-bangunan China. Desain bangunan masjid ini terlihat berbeda dengan sebagain besar desain bangunan masjid di Indonesia.
 

Pantai Kenjeran lama

Destinasi wisata lainnya yang tidak boleh dilewatkan oleh para pelancong adalah destinasi wisata pantai. Di Surabaya, pelancong dapat menemukan banyak pantai indah yang menjanjikan keindahan. Salah satu dari banyak pantai di Surabaya adalah Pantai Kenjeran Lama.

Di pantai ini, para pelancong dapat menemukan pasir pantai yang indah, butiran ombak, dan birunya laut yang dapat memanjakan mata. Para pelancong juga dapat menikmati pantai dengan berbagai kegiatan seperti bermain pasir, berenang, atau menyewa perahu kecil untuk berlayar. 

Tidak hanya itu, keindahan pantai ini juga tidak boleh dilewatkan untuk melakukan swafoto atau selfie untuk memenuhi akun media sosial instagram kalian. 

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah