Plakat Perunggu Benin di galeri Afrika, British Museum, London, Inggris. (Sumber gambar: British Museum)

5 Artefak yang dicuri Kerajaan Inggris dari Negara Lain

16 September 2022   |   18:58 WIB
Image
Nirmala Aninda Manajer Konten Hypeabis.id

3. Koh-i-Noor

 

Koh-i-Noor adalah salah satu potongan berlian terbesar di dunia yang kini terpasang di puncak mahkota Ratu Inggris. Bermakna "gunung cahaya", permata itu awalnya menghiasi Tahta Merak Mughal. Batu berharga ini berpindah tangan beberapa kali sampai akhirnya diserahkan kepada Ratu Victoria, setelah aneksasi Inggris atas India pada 1849.

Kini, berlian itu dipajang di Tower of London's Jewel House. Meskipun pemerintah India, Pakistan, Iran, dan Afghanistan semuanya telah mengklaim kepemilikan Koh-i-Noor dan telah menuntut pengembaliannya sejak India memperoleh kemerdekaan pada 1947, pemerintah Inggris menolak klaim ini, dengan alasan bahwa permata itu diperoleh secara legal.


4. Saartjie "Sarah" Baartman

 

TEs

Portrait of Saartjie "Sarah" Baartman. (Sumber gambar: British Museum)

Saartjie "Sarah" Baartman adalah seorang wanita Khoikhoi yang dibawa dari Afrika Selatan ke London. Di sana, dia dipamerkan sebagai atraksi pertunjukan aneh di abad ke-19. Baartman diberi nama "Hottentot Venus," istilah era kolonial yang menghina untuk penduduk asli Khoikhoi.

Ketika Baartman berusia enam belas tahun, suaminya dibunuh oleh penjajah Belanda, dan dia dijual sebagai budak kepada seorang pedagang. Pada 1810, Baartman telah menandatangani kontrak dengan seorang dokter Inggris yang merupakan teman tuannya, dan dibawa ke Eropa untuk diarak keliling untuk mempertontonkan pantatnya yang besar. 

Dia menjadi subjek minat ilmiah dan erotisme rasial, bahkan setelah kematiannya pada tahun 1815, jenazah Baartman dipajang di museum di Paris selama beberapa dekade. Baru pada  2002 Presiden Nelson Mandela berhasil menegosiasikan agar jenazahnya dikembalikan ke Afrika Selatan dan diberi penguburan yang layak.


5. Manuskrip Maqdala

 

Manuskrip Maqdala (Maqdala Manuscripts) adalah teks-teks keagamaan yang diambil dari Ethiopia oleh Inggris setelah Pertempuran Maqdala. Pada 1868, pasukan ekspedisi Inggris mengepung benteng di puncak gunung Maqdala, diikuti perampasan lebih dari seribu manuskrip, sebagian besar tentang agama, yang dibawa di punggung 15 gajah dan ratusan bagal kembali ke Inggris, menurut Atlas Obscura.

Sebanyak 350 dari manuskrip itu berakhir di British Library. Namun, sebagian besar dari manuskrip ini tidak dipamerkan untuk umum.

Pada tahun 1999, Association For Return of the Maqdala Ethiopian Treasures (AFROMET) dibentuk dengan misi mengembalikan barang-barang jarahan kembali ke Ethiopia. Organisasi tersebut berhasil mengirim kembali beberapa objek, meskipun kampanyenya terus berlanjut.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Dika Irawan
1
2


SEBELUMNYA

Wow, Jennie Blackpink Pakai Korset Rancangan Desainer Indonesia

BERIKUTNYA

5 Ide Desain Container Cafe Unik Buat Nongkrong

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: