Plakat Perunggu Benin di galeri Afrika, British Museum, London, Inggris. (Sumber gambar: British Museum)

5 Artefak yang dicuri Kerajaan Inggris dari Negara Lain

16 September 2022   |   18:58 WIB
Image
Nirmala Aninda Manajer Konten Hypeabis.id

British Museum adalah rumah bagi sekitar 8 juta benda bersejarah. Namun, para aktivis repatriasi benda budaya melaporkan, banyak artefak yang sekarang dipamerkan di museum-museum di Inggris dijarah dari orang-orang terjajah, termasuk Plakat Perunggu Benin dan Ukiran Marmer Parthenon.

Situs British Museum menuliskan bahwa koleksi mereka terus berkembang selama tiga abad terakhir, dimulai dengan Undang-Undang Parlemen 1753, yang membeli lebih dari 80.000 koleksi publik milik ilmuwan, Sir Hans Sloane.

Baca juga: Jadi Pewaris Takhta, Cek Silsilah Lengkap Kerajaan Inggris dari Ratu Elizabeth II

British Museum mengakui sejarah kompleks dari beberapa koleksinya, termasuk sejumlah cara mereka mengakuisisi benda bersejarah mulai dari penggalian hingga pembelian, sumbangan atau komisi dari individu, konflik dan aktivitas kolonial.

"Dalam kasus lain, koleksi dapat diperoleh selama periode konflik tetapi keadaan yang tepat bagaimana mereka diperoleh tidak diketahui," klaim museum.

Selama beberapa tahun terakhir, museum mengklaim bahwa mereka secara aktif terlibat dalam proses pemeriksaan terkait sejarah perolehan koleksi dan merawatnya dengan rasa hormat, dalam dialog yang erat dengan rekan dan mitra dari negara-negara di seluruh dunia.

Pada Maret 2000, keluarga kerajaan Benin mencoba mengubah situasi dengan secara resmi meminta agar semua kekayaan budaya yang diambil secara ilegal pada 1897 dikembalikan kepada pemilik yang sah, Oba of Benin.

Hanya , British Museum telah mengabaikan permintaan tersebut. Dilansir melalui VOX, ruang gerak museum ini dibatasi oleh kebijakan British Museum Act 1963 yang mencegahnya mengembalikan koleksi atau benda sejarah.

Berikut adalah lima artefak budaya yang diambil Inggris dari negara asalnya dan menjadi objek yang diperebutkan:
 

1. Plakat Perunggu Benin

 

Benin Bronzes. (Sumber gambar: British Museum)

Benin Bronzes. (Sumber gambar: British Museum)

Pada 1897, Kerajaan Inggris mengirim pasukan untuk menghukum pemberontak Benin yang membangkang terhadap kekuasaan kerajaan. Tentara Kerajaan Inggris menjarah seisi kota dan mengakhiri Kerajaan Benin.

Lebih dari 900 benda bersejarah, termasuk lebih dari 200 plakat perunggu, berakhir di British Museum, yang sekarang menjadi bagian dari koleksi benda yang diperebutkan (contested objects).

Sejak merdeka pada 1960, Nigeria telah berusaha menarik kembali koleksi benda bersejarah itu. Meskipun British Museum telah setuju untuk meminjamkan Plakat Perunggu Benin ke Nigeria, tetapi sejauh ini mereka belum menyetujui untuk mengembalikannya sepenuhnya.


2. Ukiran Marmer Pathenon

 

Relief marmer (Blok XLVII) dari Parthenon Utara. (Sumber gambar: British Museum)

Relief marmer (Blok XLVII) dari Parthenon Utara. (Sumber gambar: British Museum)

Parthenon Marbles, juga dikenal sebagai Elgin Marbles, adalah sumber perdebatan sengit lainnya tentang repatriasi British Museum. Marmer yang menggambarkan pengunjung festival yang merayakan ulang tahun dewi Athena dan menampilkan centaur serta Lapith yang terlibat dalam pertempuran, diambil dari Parthenon, Yunani, antara tahun 1801 dan 1805.

Yunani berada di bawah Kekaisaran Ottoman selama hampir 400 tahun sejak 1453. Lord Elgin, duta besar untuk Kerajaan Inggris, berhasil mengajukan petisi untuk mengambil sekitar setengah dari patung yang tersisa dari reruntuhan Parthenon. Tetapi sejak itu Yunani telah memperebutkan hak-hak ini.

British Museum menolak untuk mengembalikan potongan marmer dan menyebut pemindahannya dari Parthenon sebagai tindakan kreatif.
1
2


SEBELUMNYA

Wow, Jennie Blackpink Pakai Korset Rancangan Desainer Indonesia

BERIKUTNYA

5 Ide Desain Container Cafe Unik Buat Nongkrong

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: