Ilustrasi seorang hacker yang meretas sistem keamanan. (Sumber gambar : Freepik/Rawpixel.com)

5 Hacker Paling Lihai dalam Sejarah Dunia

12 September 2022   |   19:43 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Aksi peretas atau hacker bernama Bjorka menghebohkan publik dalam beberapa waktu terakhir. Pemerintah pun dibuat ketar ketir. Pasalnya, tidak hanya terlibat dalam insiden kebocoran data masyarakat Indonesia, Bjorka meretas dan membocorkan data pribadi sejumlah pejabar hingga Presiden Joko Widodo. 

Dia turut menyenggol aplikasi MyPertamina, Sim card registration, hingga KPU. Terbaru, Bjorka menyinggung dalang di balik pembunuhan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Munir dan kasus yang tengah viral saat ini, pembunuhan Brigadir Joshua oleh mantan Kepala Divisi Propram Polri Ferdy Sambo yang saat ini menjadi tersangka.

Dalam grup Telegram buatannya, Bjorka menyinggung nama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang dikaitkan dengan Sambo. “Kalian dapat menanyakan soal sambo kepadanya. Karena sambo adalah orangnya,” tulisnya di grup tersebut.

Baca juga: Ini 5 Pernyataan Pemerintah Tanggapi Hacker Bjorka

Bjorka pun membocorkan data pribadi Tito yang merupakan mantan Kapolri yang menjabat dari 2016 sampai 2019 itu. Data yang dibocorkan tidak jauh dengan data pejabat tinggi lainnya. Diantaranya berisi nama, NIK, alamat email, nomor telepon, sertifikat vaksin, dan beberapa data terkait lainnya. 

Hingga saat ini, pemerintah maupun Badan Intelijen Negara (BIN) belum bisa menangkap dan mengungkap sosok di balik hacker dengan nama Bjorka itu. 

Bicara soal hacker, aksi peretasan pertama kali dilakukan oleh Angkatan Udara AS yang melakukan pentest pada sistem teknologi terbaru mereka pada 1971. Pentest adalah serangan siber resmi yang disimulasikan pada sistem komputer dan dilakukan untuk mengevaluasi keamanan sistem.

Pada saat itu, militer ini membuat tim spesialis yang dikenal sebagai Tim Harimau. Tidak lama setelah itu, banyak lembaga maupun perusahaan juga mulai menguji keamanan sistem mereka melalui peretasan. 

Seiring perkembangan teknologi, mulai muncul hacker yang meretas data milik pemerintah dan militer di sejumlah dan menyalahgunakannya. Nah, berikut ini 7 hacker yang cukup menghebohkan dan terkenal di dunia yang dirangkum Hypeabis.id dari berbagai sumber. 


1. Kevin Mitnick

 

Di posisi teratas ada Kevin Mitnick yang dianggap hacker paling lihai di dunia. Dia menjadi penjahat komputer paling dicari dalam sejarah Amerika Serikat. Bahkan kisahnya menjadi dasar pembuatan film berjudul Track Down

Pada 1980-an, Mitnick mampu meretas sistem Komando Pertahanan Amerika Utara (NORAD), yang menginspirasi film War Games. Kemudian pada 1989, dia meretas jaringan Digital Equipment Corporation (DEC) untuk membuat salinan perangkat lunak mereka. Peretasan DEC menyebabkan dia  ditangkap dan menjalani hukuman selama tiga tahun di penjara. 

Namun menjelang akhir periode masa hukumannya, Mitnick melarikan diri dan melakukan peretasan selama dua setengah tahun yang melibatkan pelanggaran sistem peringatan pertahanan nasional dan mencuri rahasia perusahaan seperti Pentagon, Nokia, hingga Motorola. Dia pun kembali ditangkap dan dihukum penjara selama lima tahun. 

Setelah menjalani masa hukumannya, kini Mitnick menjadi konsultan dan pembicara publik untuk keamanan komputer. Dia sekarang menjalankan Mitnick Security Consulting, LLC.


2. Julian Assange

 

Julian Assange. (Sumber gambar: Media, Entertainment & Arts Alliance)

Julian Assange. (Sumber gambar: Media, Entertainment & Arts Alliance)

Mulai meretas pada usia 16 tahun dengan nama Mendax, Assange mampu mengakses berbagai jaringan pendidikan, perusahaan, hingga pemerintah. Dia meretas jaringan Pentagon, NASA, Lockheed Martin, Citibank, dan Stanford University.

Assange ingin menunjukkan seberapa besar dampak yag dapat ditimbulkan seorang hacker terhadap dunia melalui peretasan. Dia kemudian membuat WikiLeaks pada 2006 sebagai platform untuk mempublikasikan kebocoran berita dan dokumen rahasia dari sumber anonim.

Amerika Serikat meluncurkan penyelidikan terhadap Assange pada 2010 untuk mendakwanya di bawah Undang-Undang Spionase 1917. Setelah tinggal di kedutaan Ekuador di London dari 2012 hingga 2019, Assange akhirnya mencabut hak suakanya. 

Polisi pun langsung menangkapnya dan kini hacker yang masuk ke dalam media internasional tersebut berada di penjara Inggris. Pada Januari 2021, Inggris secara resmi memblokir ekstradisi Julian Assange untuk menghadapi dakwaan di Amerika Serikat.
1
2


SEBELUMNYA

Instagram Uji Coba Fitur Repost ke Pengguna Terbatas, Segera Dirilis?

BERIKUTNYA

Jadi Debut Harry Styles di Festival Film Toronto, Cek Sinopsis My Policeman

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: