Tertarik Buka Usaha SPBU? Segini Investasi Pertamina, Shell, dan Vivo
08 September 2022 |
15:58 WIB
1
Like
Like
Like
Jumlah pemilik kendaraan bermotor terus bertambah setiap tahunnya. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, jumlah kendaraan bermotor di Indonesia mencapai 149,7 juta unit pada 2022 dengan rincian 119,5 juta sepeda motor, mobil pribadi 23,2 juta unit, kendaraan bus 212 ribu unit, mobil barang 5,5 juta unit, dan kendaraan khusus 85 ribu unit.
Nah, untuk bisa bergerak maka kendaraan bermotor ini membutuhkan bahan bakar minyak (BBM) yang biasanya diisi melalui stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Jelas ini menjadi peluang yang menggiurkan, apalagi di Indonesia hanya ada beberapa perusahaan yang menyediakan SPBU.
Masing-masing perusahaan ini rupanya menawarkan peluang kerjasama waralaba atau kemitraan. Memang dari segi biaya dan investasi terbilang cukup besar tetapi akan sebanding dengan potensi dan keuntungan yang akan didapatkan. Apalagi saat ini BBM sudah menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat.
Baca juga: Planet Ban Buka Kesempatan Franchise, Segini Nilai Investasinya
Nah, bagi Genhype yang ingin ikut meraih peluang dalam bisnis yang menjanjikan ini. Penasaran berapa biaya yang dibutuhkan untuk itu? Berikut perbandingannya berdasarkan data yang dihimpun Hypeabis.id.
Baik dalam bentuk kerjasama berupa Company Owned Dealer Operated (CODO) yaitu berupa kerjasama pemanfaatan laham milik individu (perusahaan) untuk dibangun SPBU Pertamina, maupun dalam bentuk DODO (Dealer Owned Dealer Operated) dimana lokasi dan investasi dilakukan seluruhnya oleh calon mitra.
Untuk menjadi mitra SPBU reguler maka kalian harus menyiapkan lahan seluas 1.500 m2 dengan lebar depan 20-25 meter dan memiliki fasilitas SPBU yang dibangun berdasarkan rancangan, desain dan spesifiksi teknis yang telah disetujui Pertamina. Nah, modal yang harus disediakan adalah Rp500 juta.
Jika kalian tidak memiliki cukup modal, maka bisa mengikuti tawaran kemitraan untuk Pertashop atau SPBU Mini. Modal yang dibutuhkan hanya setengahnya yaitu Rp250 juta dan biasanya lokasinya berada di tempat-tempat terpencil yang jauh dari kota.
Para mitra yang sudah bergabung menjadi pemilik SPBU tidak perlu lagi memikirkan sistem manajerial dan ketersediaan barang karna semuanya sudah disiapkan oleh pihak ketiga.
Dalam skema bisnis SPBU ini, Shell akan menyiapkan infrastruktur mulai dari tanah, bangunan dan peralatan utama, pendirian dan konstruksi SPBU, serta bahan bakar. Sedangkan para mitra retailer hanya menjadi pihak pengelola SPBU dengan menyediakan stok bengkel dan convenience store, karyawan, serta pengelolaan aktivitas operasional.
Program kemitraan SPBU ini cocok bagi yang ingin mulai berbisnis SPBU tanpa modal aset tanah dan bangunan, dengan potensi keuntungan yang menarik dan risiko minimal. Lantas berapa ya modal dana yang dibutuhkan? Yaitu mulai dari Rp500 juta yang digunakan untuk,
• Dana aset untuk bank garansi ada dikisaran Rp80 juta hingga Rp230 juta per SPBU
• Dana untuk pembelian stok bengkel dan convenience store sebesar Rp60 juta hingga Rp80 juta per SPBU
• Dana untuk kegiatan operasional sebesar Rp140 juta hingga Rp190 juta per SPBU
Nah, untuk bisa bergerak maka kendaraan bermotor ini membutuhkan bahan bakar minyak (BBM) yang biasanya diisi melalui stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Jelas ini menjadi peluang yang menggiurkan, apalagi di Indonesia hanya ada beberapa perusahaan yang menyediakan SPBU.
Masing-masing perusahaan ini rupanya menawarkan peluang kerjasama waralaba atau kemitraan. Memang dari segi biaya dan investasi terbilang cukup besar tetapi akan sebanding dengan potensi dan keuntungan yang akan didapatkan. Apalagi saat ini BBM sudah menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat.
Baca juga: Planet Ban Buka Kesempatan Franchise, Segini Nilai Investasinya
Nah, bagi Genhype yang ingin ikut meraih peluang dalam bisnis yang menjanjikan ini. Penasaran berapa biaya yang dibutuhkan untuk itu? Berikut perbandingannya berdasarkan data yang dihimpun Hypeabis.id.
1. SPBU Pertamina
SPBU milik perusahaan plat merah ini memang menjadi yang terbesar di Indonesia. Dikutip dari laman resmi Pertamina, ada beberapa tawaran kemitraan yang bisa Genype ikuti.Baik dalam bentuk kerjasama berupa Company Owned Dealer Operated (CODO) yaitu berupa kerjasama pemanfaatan laham milik individu (perusahaan) untuk dibangun SPBU Pertamina, maupun dalam bentuk DODO (Dealer Owned Dealer Operated) dimana lokasi dan investasi dilakukan seluruhnya oleh calon mitra.
Untuk menjadi mitra SPBU reguler maka kalian harus menyiapkan lahan seluas 1.500 m2 dengan lebar depan 20-25 meter dan memiliki fasilitas SPBU yang dibangun berdasarkan rancangan, desain dan spesifiksi teknis yang telah disetujui Pertamina. Nah, modal yang harus disediakan adalah Rp500 juta.
Jika kalian tidak memiliki cukup modal, maka bisa mengikuti tawaran kemitraan untuk Pertashop atau SPBU Mini. Modal yang dibutuhkan hanya setengahnya yaitu Rp250 juta dan biasanya lokasinya berada di tempat-tempat terpencil yang jauh dari kota.
Para mitra yang sudah bergabung menjadi pemilik SPBU tidak perlu lagi memikirkan sistem manajerial dan ketersediaan barang karna semuanya sudah disiapkan oleh pihak ketiga.
2. Shell
Selain pertamina, SPBU lainnya yang juga cukup besar adalah Shell yang berkantor pusat di Den Haag, Belanda. Dikutip dari website resmi Shell, perusahaan ini membuka peluang bisnis SPBU melalui program Kemitraan Retailer (Pengelola).Dalam skema bisnis SPBU ini, Shell akan menyiapkan infrastruktur mulai dari tanah, bangunan dan peralatan utama, pendirian dan konstruksi SPBU, serta bahan bakar. Sedangkan para mitra retailer hanya menjadi pihak pengelola SPBU dengan menyediakan stok bengkel dan convenience store, karyawan, serta pengelolaan aktivitas operasional.
Program kemitraan SPBU ini cocok bagi yang ingin mulai berbisnis SPBU tanpa modal aset tanah dan bangunan, dengan potensi keuntungan yang menarik dan risiko minimal. Lantas berapa ya modal dana yang dibutuhkan? Yaitu mulai dari Rp500 juta yang digunakan untuk,
• Dana aset untuk bank garansi ada dikisaran Rp80 juta hingga Rp230 juta per SPBU
• Dana untuk pembelian stok bengkel dan convenience store sebesar Rp60 juta hingga Rp80 juta per SPBU
• Dana untuk kegiatan operasional sebesar Rp140 juta hingga Rp190 juta per SPBU
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.