Laris Manis, Cek Peluang Kemitraan Kopi Kulo dan XiBoBa
03 August 2022 |
15:56 WIB
Calon pebisnis yang saat ini ingin mencoba peluang bisnis minuman kekinian sudah makin dimudahkan dengan banyaknya brand yang menawarkan paket franchise dan kemitraan. Salah satunya adalah kemitraan dengan Kulo Group, yang menaungi brand kopi kekinian, Kopi Kulo, dan minuman boba, Xi Bo Ba.
Founder Kulo Group Michelle Sulistyo mengatakan bahwa bisnisnya bermula dari kedai kopi di Cikajang, Jakarta Selatan pada 2017 dengan modal kurang dari Rp100 juta. Adapun, kulo sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti Saya sehingga Kopi Kulo berarti 'kopi saya'.
Awal mula memulai bisnis Kupi Kulo ini terinspirasi dari minuman favoritnya yaitu Avocatto perpaduan antara jus alpukat, espresso, dan es krim yang kemudian menjadi menu andalan dari Kopi Kulo
Baca juga: Mau Ikutan Kemitraan Mixue Ice Cream yang Lagi Viral? Ini Rincian Modal Awal dan Keuntungannya
“Aku itu hobi makan dan dari dulu memang suka minum kopi salah satunya Avocatto ini. Trus coba mengkreasikan sendiri sama teman-teman ternyata banyak yang suka. Lalu kita pikir kenapa enggak dijadiin bisnis aja, akhirnya mulai lah kita buka Keda Kopi Kulo,” ujarnya.
Saat pertama memulai, mereka hanya dapat menjual sekitar 10 hingga 20 cup perhari jauh di bawah ekspektasi. Akhirnya, mereka semakin gencar menerapkan strategi marketing dengan mempromosikan ke berbagai pihak, mulai dari teman-teman kantor, teman-teman keluarga, masuk ke perkantoran dan lainnya, termasuk promosi secara online.
“Dengan orderan yang tadinya hanya puluhan lalu naik sampai ratusan membuat staf kita pada kelabakan sampai akhirnya kita semua turun ikut kerok-kerok alpukat, dan Puji Tuhan dari situ semakin banyak orderan Kopi Kulo,” terangnya.
Semakin lama potensi bisnis Kopi Kulo kian berkembang, sehingga banyak teman dan konsumen yang tertarik menjalankan bisnis Kopi Kulo, dan meminta agar bisnis tersebut ditawarkan dengan sistem kemitraan.
Sekitar 3-4 bulan sejak bisnisnya beroperasi barulah Michelle dan teman-temannya berani menawarkan sistem kemitraan dan memberi kesempatan orang lain untuk mengembangkan brand Kopi Kulo.
“Meski masih baru, tapi kami tetap menjaga kualitas dan mengurus satu-satu [para mitra]. Semakin banyak mitra, kami membuat tim yang memang muter-muter ke semua gerai di seluruh Indonesia agar rasa menu makanan dan minumannya sesuai dengan standar yang kita buat,” tuturnya.
Hingga kini, Kopi Kulo sudah memiliki lebih dari 200 gerai di seluruh Indonesia dengan rata-rata penjualan sekitar 250-300 cup per hari dan omzet diklaim mencapai Rp100-Rp150 juta per bulan. Michelle menawarkan kemitraan berupa franchise dengan syarat telah menentukan lokasi strategis dan setidaknya memiliki latar belakang bisnis.
“Nanti kami cek apakah lokasi tersebut bisa atau tidak karena ada jarak 2 kilometer antar outlet. Kalau tidak bisa, mitra harus mencari lokasi lainnya,” jelasnya.
Dari biaya awal yang dibayar berdasarkan kesepakatan, franchisee nantinya mendapat bahan baku awal dan beberapa alat untuk memulai bisnis kedai Kopi Kulo. “Namun ada tambahan yang harus dibeli sendiri juga,” sebut Michelle.
Sukses dengan brand Kopi Kulo, Michelle dan teman-temannya kian ekspansif di tahun 2019 dengan membuka sejumlah brand kuliner yang sedang ngetren atau naik daun, mereka mengembangkannya di bawah bendera usaha Kulo Group.
Brand kuliner pertama yang dikembangkan adalah Pochajjang Korean BBQ pada Maret 2019. Setelah beberapa bulan mengembangkan Korean BBQ, Kulo Group kemudian masuk dalam bisnis minuman segar boba atau bubble tea yang juga sedang nge-hits di kalangan anak muda dengan menghadirkan Xi Bo Ba.
Tidak sedikit yang menyangka Xi Bo Ba sebagai brand waralaba asing, karena nama dan cita rasa khas ala Taiwannya yang begitu kental. “Xi Bo Ba artinya Happy Bo Ba, kami ingin memberi kebahagiaan kepada setiap orang yang meminumnya melalui rasa khas Taiwan dengan harga yang pas di kantong,” tuturnya.
Tak butuh waktu lama, Xi Bo Ba begitu ekspansif bahkan berhasil mencatat rekor sebagai merek minuman Bo Ba dengan ekspansi outlet tercepat dan terbesar di Indonesia.
Namun sayang, baik Kopi Kulo maupun Xi Bo Ba tidak mencantumkan informasi mengenai biaya franchise nya. Berdasarkan informasi yang dihimpun Hypeabis.id, biaya franchise Kopi Kulo berkisar Rp125 juta hingga Rp155 juta.
Baca juga: Hey! Kafe Tawarkan Sistem Kemitraan Autopilot, Segini Investasi Awal dan Keuntungannya
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Founder Kulo Group Michelle Sulistyo mengatakan bahwa bisnisnya bermula dari kedai kopi di Cikajang, Jakarta Selatan pada 2017 dengan modal kurang dari Rp100 juta. Adapun, kulo sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti Saya sehingga Kopi Kulo berarti 'kopi saya'.
Awal mula memulai bisnis Kupi Kulo ini terinspirasi dari minuman favoritnya yaitu Avocatto perpaduan antara jus alpukat, espresso, dan es krim yang kemudian menjadi menu andalan dari Kopi Kulo
Baca juga: Mau Ikutan Kemitraan Mixue Ice Cream yang Lagi Viral? Ini Rincian Modal Awal dan Keuntungannya
“Aku itu hobi makan dan dari dulu memang suka minum kopi salah satunya Avocatto ini. Trus coba mengkreasikan sendiri sama teman-teman ternyata banyak yang suka. Lalu kita pikir kenapa enggak dijadiin bisnis aja, akhirnya mulai lah kita buka Keda Kopi Kulo,” ujarnya.
Saat pertama memulai, mereka hanya dapat menjual sekitar 10 hingga 20 cup perhari jauh di bawah ekspektasi. Akhirnya, mereka semakin gencar menerapkan strategi marketing dengan mempromosikan ke berbagai pihak, mulai dari teman-teman kantor, teman-teman keluarga, masuk ke perkantoran dan lainnya, termasuk promosi secara online.
“Dengan orderan yang tadinya hanya puluhan lalu naik sampai ratusan membuat staf kita pada kelabakan sampai akhirnya kita semua turun ikut kerok-kerok alpukat, dan Puji Tuhan dari situ semakin banyak orderan Kopi Kulo,” terangnya.
Semakin lama potensi bisnis Kopi Kulo kian berkembang, sehingga banyak teman dan konsumen yang tertarik menjalankan bisnis Kopi Kulo, dan meminta agar bisnis tersebut ditawarkan dengan sistem kemitraan.
Sekitar 3-4 bulan sejak bisnisnya beroperasi barulah Michelle dan teman-temannya berani menawarkan sistem kemitraan dan memberi kesempatan orang lain untuk mengembangkan brand Kopi Kulo.
“Meski masih baru, tapi kami tetap menjaga kualitas dan mengurus satu-satu [para mitra]. Semakin banyak mitra, kami membuat tim yang memang muter-muter ke semua gerai di seluruh Indonesia agar rasa menu makanan dan minumannya sesuai dengan standar yang kita buat,” tuturnya.
Hingga kini, Kopi Kulo sudah memiliki lebih dari 200 gerai di seluruh Indonesia dengan rata-rata penjualan sekitar 250-300 cup per hari dan omzet diklaim mencapai Rp100-Rp150 juta per bulan. Michelle menawarkan kemitraan berupa franchise dengan syarat telah menentukan lokasi strategis dan setidaknya memiliki latar belakang bisnis.
“Nanti kami cek apakah lokasi tersebut bisa atau tidak karena ada jarak 2 kilometer antar outlet. Kalau tidak bisa, mitra harus mencari lokasi lainnya,” jelasnya.
Dari biaya awal yang dibayar berdasarkan kesepakatan, franchisee nantinya mendapat bahan baku awal dan beberapa alat untuk memulai bisnis kedai Kopi Kulo. “Namun ada tambahan yang harus dibeli sendiri juga,” sebut Michelle.
Sukses dengan brand Kopi Kulo, Michelle dan teman-temannya kian ekspansif di tahun 2019 dengan membuka sejumlah brand kuliner yang sedang ngetren atau naik daun, mereka mengembangkannya di bawah bendera usaha Kulo Group.
Brand kuliner pertama yang dikembangkan adalah Pochajjang Korean BBQ pada Maret 2019. Setelah beberapa bulan mengembangkan Korean BBQ, Kulo Group kemudian masuk dalam bisnis minuman segar boba atau bubble tea yang juga sedang nge-hits di kalangan anak muda dengan menghadirkan Xi Bo Ba.
Tidak sedikit yang menyangka Xi Bo Ba sebagai brand waralaba asing, karena nama dan cita rasa khas ala Taiwannya yang begitu kental. “Xi Bo Ba artinya Happy Bo Ba, kami ingin memberi kebahagiaan kepada setiap orang yang meminumnya melalui rasa khas Taiwan dengan harga yang pas di kantong,” tuturnya.
Tak butuh waktu lama, Xi Bo Ba begitu ekspansif bahkan berhasil mencatat rekor sebagai merek minuman Bo Ba dengan ekspansi outlet tercepat dan terbesar di Indonesia.
Namun sayang, baik Kopi Kulo maupun Xi Bo Ba tidak mencantumkan informasi mengenai biaya franchise nya. Berdasarkan informasi yang dihimpun Hypeabis.id, biaya franchise Kopi Kulo berkisar Rp125 juta hingga Rp155 juta.
Baca juga: Hey! Kafe Tawarkan Sistem Kemitraan Autopilot, Segini Investasi Awal dan Keuntungannya
Kedai Kopi Kulo
- Didirikan pada Desember 2017
- Penjualan rata-rata: 250-300 cup perhari per gerai
- Harga rata-rata: Rp 20.000
- Perkiraan BEP: 3-4 bulan
- Jumlah gerai: 300++ outlet
Xi Bo Ba
- Jenis usaha : minuman segar Boba khas Taiwan
- Didirikan pada : September 2019
- Penjualan rata-rata per gerai: 600-1.900 cup per hari
- Harga rata-rata : Rp20.000
- Jumlah gerai : lebih dari 200
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.