Raline Shah Jadi Narator di Kisah Manusia Merangkai Punah, Film tentang Krisis Lingkungan
08 September 2022 |
13:09 WIB
Setelah memenangkan sederet penghargaan internasional, film dokumenter Eating Our Way to Extinction resmi dirilis di YouTube. Mengusung judul berbahasa Indonesia Kisah Manusia Merangkai Punah, film ini telah dialihsuarakan ke sejumlah bahasa lokal, termasuk Bahasa Indonesia, yang dinarasikan oleh aktris Raline Shah.
Diproduseri oleh aktris kenamaan peraih Academy Award, Kate Winslet, Kisah Manusia Merangkai Punah akan membawa penonton melihat perjalanan sinematik di seluruh dunia, dari kedalaman hutan hujan Amazon hingga Pegunungan Taiwan, gurun Mongolia, Dust Bowl AS, Fjord Norwegia, dan garis pantai Skotlandia, untuk menceritakan kisah planet Bumi melalui kesaksian yang mengejutkan tentang lingkungan saat ini.
"Sebagai manusia, kita mengemban tanggung jawab besar bagi planet yang kita hidupi setiap harinya, sehingga ketika saya ditawarkan untuk turut andil dalam film ini, saya sangat tertarik dan langsung menyetujuinya," ujar Raline Shah.
Baca juga: Raline Shah Tampil dengan Dua Gaun Spesial di Red Carpet Cannes 2022
Aktris yang juga memiliki minat khusus dalam isu-isu lingkungan itu mengatakan sebagai penghuni planet Bumi, manusia memiliki tanggung jawab besar atas kelestariannya hingga bertahun-tahun yang akan datang. Dia pun berharap melalui film ini, pesan positif tentang upaya sederhana yang bisa dipertimbangkan dapat tersampaikan dengan sempurna kepada para penonton.
"Saya sangat bangga bisa terlibat pada proses kreatif pembuatan karya yang impactful ini," ungkapnya.
Dokumenter itu juga menyajikan kesaksian dari masyarakat adat yang paling terpengaruh oleh kondisi Bumi yang terus berubah, termasuk dari pernyataan para tokoh-tokoh global dan ilmuwan terkemuka.
Dengan misi yang kuat, dokumenter ini mencoba mengirimkan pesan sederhana namun berdampak dengan cara mengungkap kebenaran yang sulit untuk ditampilkan di bioskop layar lebar, yakni masalah paling mendesak dari generasi saat ini akan potensi keruntuhan ekologis.
Film berdurasi 82 menit ini akan memberikan sudut pandang menarik yang memungkinkan penonton untuk mempertimbangkan kembali pilihan sehari-hari mereka. Tidak hanya itu, perspektif yang disuguhkan pada film ini juga mengajak pemangku kepentingan untuk menilik kembali bagaimana keputusan yang diambil mampu mempengaruhi lingkungan.
Melalui kontribusi sejumlah tokoh berpengaruh di dunia termasuk Sir Richard Branson dan Tony Robbins, film ini diharapkan dapat membawa pesan positif bagi penonton.
Selain narasi yang dibawakan apik oleh Raline Shah, film ini juga dilengkapi dengan berbagai perspektif ilmuwan dan ahli yang mengemukakan sudut pandangnya seperti Prof. Olivier de Schutter, Eks-Special Rapporteur dari PBB dan Dr Marco Springmann, Peneliti Senior untuk Kelestarian Lingkungan, Oxford University.
Gerard Wedderburn-Bisshop, Mantan Ilmuwan Utama, Pemerintah Queensland, yang hadir sebagai salah satu narasumber ahli pada film menuturkan para ilmuwan telah meramalkan bahwa hanya dalam lebih dari dua dekade, kehilangan spesies akan menjadi begitu besar sehingga mustahil untuk pulih.
"Bumi akan menderita keruntuhan ekologis dan salah satu upaya yang dapat kita tempuh untuk menunda kepunahan ini adalah dengan mengubah pola makan kita," katanya.
Film dokumenter ini disutradarai oleh Otto dan Ludovic Brockway, diproduksi oleh Kian Tavakkoli, Ludovic Brockway dan Mark Galvin. Produser Eksekutif pada film ini termasuk Kate Winslet, Sir Richard Branson, Ivan Orlic dari Seine Pictures, Lauren Mekhael, James Wilks, Joseph Pace dan Susan Vitka.
Bagi penggemar The Game Changers, Racing Extinction, dan The Inconvenient Truth, film ini akan menjadi suguhan menarik, khususnya bagi penonton dengan ketertarikan khusus pada isu-isu lingkungan yang menerpa Bumi hari ini. Film yang banyak menyuguhkan panorama alam dari berbagai belahan dunia ini juga menyajikan sisi edukatif dan kritis mengenai industri pangan dan makanan yang rutin dikonsumsi masyarakat umum sehari-hari.
Adapun, dokumenter Eating Our Way to Extinction yang dinarasikan dengan bahasa Indonesia telah tayang di YouTube sudah bisa ditonton di YouTube.
Editor: Indyah Sutriningrum
Diproduseri oleh aktris kenamaan peraih Academy Award, Kate Winslet, Kisah Manusia Merangkai Punah akan membawa penonton melihat perjalanan sinematik di seluruh dunia, dari kedalaman hutan hujan Amazon hingga Pegunungan Taiwan, gurun Mongolia, Dust Bowl AS, Fjord Norwegia, dan garis pantai Skotlandia, untuk menceritakan kisah planet Bumi melalui kesaksian yang mengejutkan tentang lingkungan saat ini.
"Sebagai manusia, kita mengemban tanggung jawab besar bagi planet yang kita hidupi setiap harinya, sehingga ketika saya ditawarkan untuk turut andil dalam film ini, saya sangat tertarik dan langsung menyetujuinya," ujar Raline Shah.
Baca juga: Raline Shah Tampil dengan Dua Gaun Spesial di Red Carpet Cannes 2022
Aktris yang juga memiliki minat khusus dalam isu-isu lingkungan itu mengatakan sebagai penghuni planet Bumi, manusia memiliki tanggung jawab besar atas kelestariannya hingga bertahun-tahun yang akan datang. Dia pun berharap melalui film ini, pesan positif tentang upaya sederhana yang bisa dipertimbangkan dapat tersampaikan dengan sempurna kepada para penonton.
"Saya sangat bangga bisa terlibat pada proses kreatif pembuatan karya yang impactful ini," ungkapnya.
Dokumenter itu juga menyajikan kesaksian dari masyarakat adat yang paling terpengaruh oleh kondisi Bumi yang terus berubah, termasuk dari pernyataan para tokoh-tokoh global dan ilmuwan terkemuka.
Dengan misi yang kuat, dokumenter ini mencoba mengirimkan pesan sederhana namun berdampak dengan cara mengungkap kebenaran yang sulit untuk ditampilkan di bioskop layar lebar, yakni masalah paling mendesak dari generasi saat ini akan potensi keruntuhan ekologis.
Sutradara dokumenter Eating Our Way to Extinction, Ludovic Brockway (Sumber gambar: Magnifique)
Melalui kontribusi sejumlah tokoh berpengaruh di dunia termasuk Sir Richard Branson dan Tony Robbins, film ini diharapkan dapat membawa pesan positif bagi penonton.
Selain narasi yang dibawakan apik oleh Raline Shah, film ini juga dilengkapi dengan berbagai perspektif ilmuwan dan ahli yang mengemukakan sudut pandangnya seperti Prof. Olivier de Schutter, Eks-Special Rapporteur dari PBB dan Dr Marco Springmann, Peneliti Senior untuk Kelestarian Lingkungan, Oxford University.
Gerard Wedderburn-Bisshop, Mantan Ilmuwan Utama, Pemerintah Queensland, yang hadir sebagai salah satu narasumber ahli pada film menuturkan para ilmuwan telah meramalkan bahwa hanya dalam lebih dari dua dekade, kehilangan spesies akan menjadi begitu besar sehingga mustahil untuk pulih.
"Bumi akan menderita keruntuhan ekologis dan salah satu upaya yang dapat kita tempuh untuk menunda kepunahan ini adalah dengan mengubah pola makan kita," katanya.
Film dokumenter ini disutradarai oleh Otto dan Ludovic Brockway, diproduksi oleh Kian Tavakkoli, Ludovic Brockway dan Mark Galvin. Produser Eksekutif pada film ini termasuk Kate Winslet, Sir Richard Branson, Ivan Orlic dari Seine Pictures, Lauren Mekhael, James Wilks, Joseph Pace dan Susan Vitka.
Bagi penggemar The Game Changers, Racing Extinction, dan The Inconvenient Truth, film ini akan menjadi suguhan menarik, khususnya bagi penonton dengan ketertarikan khusus pada isu-isu lingkungan yang menerpa Bumi hari ini. Film yang banyak menyuguhkan panorama alam dari berbagai belahan dunia ini juga menyajikan sisi edukatif dan kritis mengenai industri pangan dan makanan yang rutin dikonsumsi masyarakat umum sehari-hari.
Adapun, dokumenter Eating Our Way to Extinction yang dinarasikan dengan bahasa Indonesia telah tayang di YouTube sudah bisa ditonton di YouTube.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.