Ilustrasi investasi. (sumber gambar: Unsplash)

5 Langkah Diversifikasi Investasi Untuk Memaksimalkan Keuntungan

31 August 2022   |   21:40 WIB
Image
Fajar Sidik Hypeabis.id

Para investor di pasar modal tentunya sudah sangat akrab dengan istilah high risk, high return. Artinya, jika sebuah investasi berisiko tinggi, berpotensi menciptakan imbal hasil yang tinggi pula. Sementara itu, untuk menekan risiko dalam berinvestasi, investor dapat melakukan diversifikasi.

Investasi pada saham memiliki risiko paling tinggi dibandingkan dengan instrumen lainnya. Pada 1998 dan 2008, saat Indonesia mengalami krisis ekonomi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok, sehingga banyak investor kalang kabut.

Baca juga: Memasuki Masa Dewasa, Ini 3 Komitmen Investasi untuk Gen Z

Dalam kondisi seperti itu, diversifikasi investasi dapat membantu investor karena ketika investasi yang jatuh di keranjang A, masih ada investasi di keranjang B. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan diversifikasi investasi.

Managing Director WealthFlow 19 Technology (Motivation, Financial & Business Advisory) Hari Putra menjelaskan diversifikasi investasi adalah membuat sebuah alokasi dari aset-aset investasi yang dimiliki untuk meminimalkan risiko. “Hal ini karena investasi selalu berbanding lurus dengan risiko,” katanya dikutip dari Bisnis Weekend edisi 6 September 2015.

Aset yang dimaksud terdiri dari aset fisik, aset kertas, dan bisnis. Aset fisik misalnya emas, batu permata, tanah, atau apartemen. Aset kertas misalnya tabungan, deposito, obligasi, reksa dana, dan saham.
 

1. Pahami dua bentuk investasi

Untuk bisnis, misalnya bisnis online dan waralaba. Sebelum melakukan diversifikasi investasi, pahamilah bahwa terdapat dua bentuk hasil investasi yaitu pendapatan tetap atau arus kas, dan pertumbuhan atau kenaikan modal.

Pendapatan tetap maksudnya yang rutin secara harian, bulanan, hingga tahunan seperti investasi pada rumah atau kos-kosan yang disewakan. Di sisi lain, kenaikan modal adalah selisih dari penjualan seperti menjual properti jauh lebih tinggi dari harga beli.

Jika telah memahami kedua bentuk hasil investasi semacam itu, maka investor akan paham pula bagaimana bentuk diversifikasi investasi yang tepat. Jadi dalam melakukan diversifikasi, investor juga harus pandai memilah-milah sesuai dengan kebutuhannya.
 

2. Buatlah dana darurat.

Selain itu, kata Hari, buatlah dana darurat atau emergency fund khusus untuk investasi. Salah satu tujuannya adalah untuk dipakai ketika ada tawaran investasi yang butuh dana besar.

Lulusan Teknik Industri Universitas Islam Indonesia Yogyakarta tersebut mengatakan besaran dana darurat khusus investasi yaitu 1—3 kali dari dana yang diinvestasikan. Kumpulkan dana secara bertahap, dan dana tersebut juga dapat digunakan oleh investor pada saat IHSG anjlok, atau membeli saham lain dengan harga yang lebih murah.
 

3. Sesuaikan dengan profil investasi sendiri.

Nah, untuk menyusun portofolio investasi, seorang investor harus menyesuaikan dengan profil dirinya, kondisi dan tujuan dari investasi. Pasalnya, ada investor yang lebih senang bermain di sektor riil, ada juga yang lebih senang bermain di sektor finansial.

“Semakin paham seorang investor soal sektornya, dia akan semakin yakin prospek sebuah investasi. Cobalah untuk banyak bertaya kepada orang-orang yang berkecimpung di dunia investasi.”
 

4. Pahami tujuan investasi.

Untuk mencoba diversifikasi investasi, mulailah dengan memahami aset investasi, tujuan investasi, risiko investasi dari risiko rendah, menengah dan tinggi, serta potensi imbal hasil atau return, dan jangka waktu investasi. Investor sebaiknya tidak mudah panik ketika hasil investasi sedikit, tetapi kembalilah mengingat tujuan investasi itu.
 

5. Fokus pada 1-3 investasi

Bagi investor pemula, penulis beberapa buku tentang keuangan ini menyarankan sebaiknya hanya memiliki 1—3 bentuk investasi saja. Selanjutnya, fokus mempelajari lebih mendalam dan menghasilkan terlebih dahulu.

Perlu diingat, diversifikasi investasi bukan berarti harus membeli sebanyak-banyaknya bentuk investasi. Justru jika seperti itu, kalian tidak lagi fokus dalam memaksimalkan hasil. Apalagi jika investor hanya mempunyai dana minim, hasil investasi malah semakin kecil.

Baca juga: Kiat Merdeka Finansial Lewat Jalur Investasi Saham


Hal itu artinya, diversifikasi investasi lebih efektif jika investor memiliki banyak dana. Dengan begitu, saat salah satu bentuk investasi yang hasilnya sedang jelek, akan tertutupi dengan investasi di tempat lain

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Teknik Strobing Bikin Wajah Tampak Bercahaya

BERIKUTNYA

Begini Cara Cepat Memulihkan Mata Minus

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: