Pahami 4 Hal Ini Agar Tak Terjerat Investasi Bodong
14 March 2022 |
09:22 WIB
Investasi pada platform ilegal akhir akhir ini sedang santer diberitakan. Berdasarkan data dari Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan, total kerugian masyarakat akibat investasi bodong sudah mencapai Rp177 triliun lebih dalam kurun waktu 10 tahun.
Terkait maraknya investasi ilegal belakangan ini, Oscar Darmawan selaku Chief Executive Officer (CEO) Indodax menyampaikan beberapa hal kepada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh platform yang menjanjikan para investor dengan mendulang keuntungan secara instan dan fantastis.
Oscar menggarisbawahi bahwa investasi pada dasarnya bertujuan sebagai pelindung nilai aset dengan cara ditukarkan kepada aset lain bukan mencari keuntungan dari modal kecil dan mendapatkan hasil yang sangat besar dengan cepat. "Untuk itu perlu dipahami bagaimana memilih investasi yang benar,” ujarnya.
Sebagai investor, investasi harus dicocokkan dengan profil risiko masing-masing. Investor perlu sabar, berkomitmen, dan tetap tenang ketika pasar sedang merah karena fluktuasi. Intinya, do your own research sebelum berinvestasi.
Untuk kripto sendiri, pengawasan perdagangan berada di bawah Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) Kementerian Perdagangan.
"Banyak sekali saya temukan investor kripto yang berharap keuntungan besar dan cepat. Bahkan sampai menggunakan 'uang panas' untuk membeli kripto dengan harapan bisa mendulang keuntungan secara cepat di beberapa waktu ke depan," ujarnya.
Ketika market sedang merah mereka panik. Karena ya itu tadi, tidak menggunakan uang dingin. Padahal, justru momen momen market merah itu bisa dimanfaatkan untuk menambah portofolio investasi yang nantinya bisa dijual kembali ketika market sedang hijau sehingga bisa mendulang profit dari sana.
“Saya rasa, kurangnya edukasi terhadap masyarakat menjadi pekerjaan rumah besar untuk pelaku industri keuangan. Maka dari itu, saya mengajak platform investasi berizin dan resmi lainnya untuk membantu masyarakat bisa melek berinvestasi di platform yang resmi dan berizin,” katanya.
Editor: Dika Irawan
Terkait maraknya investasi ilegal belakangan ini, Oscar Darmawan selaku Chief Executive Officer (CEO) Indodax menyampaikan beberapa hal kepada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh platform yang menjanjikan para investor dengan mendulang keuntungan secara instan dan fantastis.
Oscar menggarisbawahi bahwa investasi pada dasarnya bertujuan sebagai pelindung nilai aset dengan cara ditukarkan kepada aset lain bukan mencari keuntungan dari modal kecil dan mendapatkan hasil yang sangat besar dengan cepat. "Untuk itu perlu dipahami bagaimana memilih investasi yang benar,” ujarnya.
1. Pilih produk yang dimengerti
Menurut Oscar, cara menentukan investasi yang baik dan benar adalah dengan memilih platform investasi yang resmi dan memilih produk investasi yang kita kenali dan kita mengerti.Sebagai investor, investasi harus dicocokkan dengan profil risiko masing-masing. Investor perlu sabar, berkomitmen, dan tetap tenang ketika pasar sedang merah karena fluktuasi. Intinya, do your own research sebelum berinvestasi.
2. Cari tahu platform berizin
Untuk menghindari terjebak pada platform tidak berizin, investor perlu mencari tahu terlebih dahulu mengenai platform investasi mana sajakah yang berizin resmi dari pemerintah.Untuk kripto sendiri, pengawasan perdagangan berada di bawah Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) Kementerian Perdagangan.
3. Tidak mempelajari risiko investasi
Sebagai pelaku industri kripto, Oscar acap kali menemukan para investor pemula yang langsung terjun berinvestasi di kripto tanpa melihat kadar resiko masing masing dan tidak mempelajari terlebih dahulu apa itu kripto."Banyak sekali saya temukan investor kripto yang berharap keuntungan besar dan cepat. Bahkan sampai menggunakan 'uang panas' untuk membeli kripto dengan harapan bisa mendulang keuntungan secara cepat di beberapa waktu ke depan," ujarnya.
Ketika market sedang merah mereka panik. Karena ya itu tadi, tidak menggunakan uang dingin. Padahal, justru momen momen market merah itu bisa dimanfaatkan untuk menambah portofolio investasi yang nantinya bisa dijual kembali ketika market sedang hijau sehingga bisa mendulang profit dari sana.
4. Kurangnya Edukasi kepada Masyarakat
Sebagai pelaku industri investasi, Oscar cukup menyayangkan nama baik investasi jadi tercoreng dengan munculnya pemberitaan mengenai platform investasi ilegal. Untuk itu, Oscar mengajak seluruh platform investasi yang berizin dan resmi lainnya bersama-sama memberikan edukasi secara masif.“Saya rasa, kurangnya edukasi terhadap masyarakat menjadi pekerjaan rumah besar untuk pelaku industri keuangan. Maka dari itu, saya mengajak platform investasi berizin dan resmi lainnya untuk membantu masyarakat bisa melek berinvestasi di platform yang resmi dan berizin,” katanya.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.