Seniman Patung Yusman Gelar Pameran Tunggal di Galnas Bawa Karya Gigantik
31 August 2022 |
22:30 WIB
Seniman patung Yusman akan menyelenggarakan pameran tunggal bertajuk Gerbang di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, pada 1-30 September 2022. Sang seniman berharap pameran ini dapat memupuk jiwa nasionalisme dan patriotisme generasi muda.
Yusman mengatakan dari pameran ini dia ingin mengajak para generasi muda dan masyarakat luas untuk lebih mengenal sejarah bangsa sekaligus mengenal sosok-sosok para pahlawan, yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui karya-karya dalam pameran.
Baca juga: Rekomendasi 5 Galeri Seni di Jakarta yang Wajib Dikunjungi
Dengan begitu, menurutnya, generasi muda tidak akan menjadi generasi yang tuna atau cacat terhadap sejarah. “Pameran ini juga bertujuan untuk memupuk jiwa nasionalisme dan patriotisme yang mencintai bangsa,” katanya.
Karya patung yang ditampilkan terdiri atas patung figuratif dan non figuratif, maket monument, dan relief. Di antara patung-patung tersebut, sang seniman juga menampilkan patung figurative gigantik seukuran monument asli dengan tinggi sekitar sembilan meter.
Patung gigantik itu menggambarkan aksi gerilya Jenderal Sudirman dalam kondisi sakit yang berada di dalam tandu, dan sedang ditopang oleh para pengawal. Karya tersebut seakan sebagai gerbang yang menyambut pengunjung untuk mulai mengapresiasi pameran.
Kurator pameran Suwarno Wisetrotomo mengatakan tajuk pameran Gerbang menunjukkan penanda pintu masuk atau gapura, pada suatu area, untuk melakukan aktivitas tertentu, misalnya pelesir, penelitian, atau eksplorasi sesuai yang diangankan. Menurutnya, memasuki gerbang bersiap berada pada petualangan atau pengalaman baru.
“Demikian pun pada pameran karya-karya Yusman kali ini yang dirancang untuk menyampaikan pesan dan muatan edukasi sejarah, utamanya sejarah dalam perspektif [versi] Tentara Nasional Indonesia [TNI],” katanya.
Dia berharap karya yang ada di dalam pameran Gerbang dapat memicu penonton melakukan petualangan sejarah melalui bentuk karya seni rupa monumen.
Kepala Galeri Nasional Indonesia Pustanto mengatakan ameran tunggal atung karya Yusman merupakan salah satu bentuk apresiasi terhadap sang seniman sebagai salah satu pematung Indonesia atas kepiawaian, konsistensi, kontribusi, dan dedikasi terhadap seni patung Indonesia.
“Pameran ini akan mengundang publik untuk mengenal lebih dalam ketokohan dan kekaryaan Yusman, sekaligus mengingatkan kembali memori kolektif kita terhadap sosok Jenderal Sudirman yang sangat berjasa dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia,” katanya.
Lebih dari sekedar mengingat sosok Jenderal Sudirman, harapnya, pameran ini juga dapat membuat generasi masa kini mengingat upaya perjuangan, kegigihan, loyalitas, serta meneladani sisi kepahlawanan dan nasionalisme sang jenderal.
Baca juga: Pelukis Bagongan, Memalsukan Karya karena Gagal Bersaing Menjadi Seniman
Dalam pameran ini, publik dapat mengunjungi pameran pada pukul 10.00-19.00 WIB, di Gedung B dan area outdoor Galeri Nasional Indonesia.
Editor: Dika Irawan
Yusman mengatakan dari pameran ini dia ingin mengajak para generasi muda dan masyarakat luas untuk lebih mengenal sejarah bangsa sekaligus mengenal sosok-sosok para pahlawan, yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui karya-karya dalam pameran.
Baca juga: Rekomendasi 5 Galeri Seni di Jakarta yang Wajib Dikunjungi
Dengan begitu, menurutnya, generasi muda tidak akan menjadi generasi yang tuna atau cacat terhadap sejarah. “Pameran ini juga bertujuan untuk memupuk jiwa nasionalisme dan patriotisme yang mencintai bangsa,” katanya.
Karya patung yang ditampilkan terdiri atas patung figuratif dan non figuratif, maket monument, dan relief. Di antara patung-patung tersebut, sang seniman juga menampilkan patung figurative gigantik seukuran monument asli dengan tinggi sekitar sembilan meter.
Patung gigantik itu menggambarkan aksi gerilya Jenderal Sudirman dalam kondisi sakit yang berada di dalam tandu, dan sedang ditopang oleh para pengawal. Karya tersebut seakan sebagai gerbang yang menyambut pengunjung untuk mulai mengapresiasi pameran.
Kurator pameran Suwarno Wisetrotomo mengatakan tajuk pameran Gerbang menunjukkan penanda pintu masuk atau gapura, pada suatu area, untuk melakukan aktivitas tertentu, misalnya pelesir, penelitian, atau eksplorasi sesuai yang diangankan. Menurutnya, memasuki gerbang bersiap berada pada petualangan atau pengalaman baru.
“Demikian pun pada pameran karya-karya Yusman kali ini yang dirancang untuk menyampaikan pesan dan muatan edukasi sejarah, utamanya sejarah dalam perspektif [versi] Tentara Nasional Indonesia [TNI],” katanya.
Dia berharap karya yang ada di dalam pameran Gerbang dapat memicu penonton melakukan petualangan sejarah melalui bentuk karya seni rupa monumen.
Kepala Galeri Nasional Indonesia Pustanto mengatakan ameran tunggal atung karya Yusman merupakan salah satu bentuk apresiasi terhadap sang seniman sebagai salah satu pematung Indonesia atas kepiawaian, konsistensi, kontribusi, dan dedikasi terhadap seni patung Indonesia.
“Pameran ini akan mengundang publik untuk mengenal lebih dalam ketokohan dan kekaryaan Yusman, sekaligus mengingatkan kembali memori kolektif kita terhadap sosok Jenderal Sudirman yang sangat berjasa dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia,” katanya.
Lebih dari sekedar mengingat sosok Jenderal Sudirman, harapnya, pameran ini juga dapat membuat generasi masa kini mengingat upaya perjuangan, kegigihan, loyalitas, serta meneladani sisi kepahlawanan dan nasionalisme sang jenderal.
Baca juga: Pelukis Bagongan, Memalsukan Karya karena Gagal Bersaing Menjadi Seniman
Dalam pameran ini, publik dapat mengunjungi pameran pada pukul 10.00-19.00 WIB, di Gedung B dan area outdoor Galeri Nasional Indonesia.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.