Podcast Bisa Dorong Kreator Konten & Pendengar Berani Bersuara
21 August 2022 |
14:47 WIB
Tren podcast atau siniar kini semakin populer dengan pendengar dan komunitas yang semakin berkembang. Kepopuleran ini kemudian dipandang sebagai potensi untuk mendukung kebebasan bersuara di era digital. Niken Sasmaya, Co-Founder Noice mengatakan, podcast hadir sebagai gerbang bagi para kreator berbakat untuk berkarya di tengah tantangan dan keterbatasan yang dimiliki.
"Kini, mereka yang ingin berkarya, meski tinggal di wilayah terpencil, tidak memiliki peralatan canggih, ataupun tidak percaya diri untuk tampil secara visual, bisa lebih berani untuk menyuarakan aspirasi lewat karya mereka," katanya dalam webinar pada pekan ini.
Baca juga: Calon Kreator Konten Merapat! Kuy Ikutan Kelas Podcast Gratis dari Noice
Upaya inilah yang kemudian dia kembangkan melalui pengembangan beberapa program milik sejumlah kreator konten seperti Pandji Pragiwaksono dengan Hiduplah Indonesia Maya, Tretan Muslim dan Adriano Qalbi dengan Musuh Masyarakat, Tsamara Amany dengan Tsama Dengan, Awwe dan Dhika dengan Berizik, serta Vincent, Desta, dan Andre melalui Trio Kurnia.
Selain itu, ada juga upaya yang dilakukan dari sisi kreator konten podcast seperti hal yang dilakukan oleh Aya Canina dalam siaran Hati Suri dan Gianluigi Christoikov dalam konten Happy Broken Family. Kedua konten ini memiliki berbagai pendekatan dalam membuat konten mereka tetap menginspirasi bagi para pendengarnya.
Gian bercerita bahwa konten Happy Broken Family berawal dari keinginannya untuk tetap aktif berkarya selama masa pandemi Covid-19. Hal ini dilakukan dengan beralih ke medium podcast yang dirasa tidak perlu orang yang banyak serta memiliki peralatan dan penyuntingan sendiri, lalu ide tentang konten ini juga berawal dari inisiatif dirinya.
"Berangkat dari keresahan untuk berani ngomong tentang isu broken home. Hal ini dulu dianggap sebagai sesuatu yang sedih, tapi kalau sudah berdamai dengan hal tersebut jadinya justru lucu. Ini menjadi hal yang menarik untuk dibahas," ujarnya.
Kendati konten broken home dianggap sebagai sesuatu yang serius, dia berusaha membawakannya dengan pendekatan yang lucu dan tetap relevan. Konten ini kemudian membuat siaran Happy Broken Family memiliki komunitas sebagai respons positif publik terhadap konten buatannya yang kini sudah hadir dengan lebih dari 68 episode.
Alasannya adalah karena podcast miliknya menjadi wadah bagi para pendengarnya untuk berbagi cerita dengan sesama pendengar sekaligus sebagai wadah dukungan untuk bertumbuh dari berbagai cerita yang dibagikannya. Kini, dia mengklaim bahwa setidaknya lebih dari 1000 pengguna telah bergabung ke dalam komunitas Penyintas Broken Home dari podcast tersebut.
Di sisi lain, Aya merasakan bahwa konten Hati Suri yang sudah berjalan selama beberapa bulan sejak Juni 2022 memberikan dampak yang baik. Dia sendiri membuka podcast tersebut untuk mengakomodasi keinginannya dalam membawakan tema cerita drama dan cinta dengan kemasan yang berbeda, di mana keinginan ini sudah ada sejak perempuan tersebut aktif sebagai penulis lagu dan anggota band.
"Setelah sebelumnya telah berkarya lewat puisi, syair dan lagu, kali ini saya ingin menuangkan sebuah kontemplasi puisi dalam bentuk yang berbeda, yakni dalam bentuk podcast. Tujuannya adalah untuk mengakrabkan puisi kepada para pendengar yang sudah tahu puisi, tapi tidak mengerti hal tersebut," katanya.
Baginya, konten Hati Suri diharapkan bisa menjadi konten podcast yang relevan bagi masyarakat dan sesuai dengan konteks kehidupan nyata. Tak hanya itu, konten ini juga diharapkan bisa menjadi kesempatan pengembangan konten baru melalui berbagai masukan dari para audiens dan sudut pandang baru yang berbeda dari apa yang dibuat oleh kreator.
Baca juga: Noice Sebut Pendengar Podcast Didominasi Milenial dan Generasi Z
Dengan populernya konten podcast, Niken berharap bahwa podcast bisa membuat kreator lebih nyaman dan bisa menginspirasi dalam menyuarakan pendapatnya. Sementara itu, dia juga berharap podcast bagi audiens bisa lebih berkualitas, tidak hanya komedi dan hiburan serta variasi konten yang sesuai dengan diri setiap pendengar.
"Kini, mereka yang ingin berkarya, meski tinggal di wilayah terpencil, tidak memiliki peralatan canggih, ataupun tidak percaya diri untuk tampil secara visual, bisa lebih berani untuk menyuarakan aspirasi lewat karya mereka," katanya dalam webinar pada pekan ini.
Baca juga: Calon Kreator Konten Merapat! Kuy Ikutan Kelas Podcast Gratis dari Noice
Upaya inilah yang kemudian dia kembangkan melalui pengembangan beberapa program milik sejumlah kreator konten seperti Pandji Pragiwaksono dengan Hiduplah Indonesia Maya, Tretan Muslim dan Adriano Qalbi dengan Musuh Masyarakat, Tsamara Amany dengan Tsama Dengan, Awwe dan Dhika dengan Berizik, serta Vincent, Desta, dan Andre melalui Trio Kurnia.
Selain itu, ada juga upaya yang dilakukan dari sisi kreator konten podcast seperti hal yang dilakukan oleh Aya Canina dalam siaran Hati Suri dan Gianluigi Christoikov dalam konten Happy Broken Family. Kedua konten ini memiliki berbagai pendekatan dalam membuat konten mereka tetap menginspirasi bagi para pendengarnya.
Gian bercerita bahwa konten Happy Broken Family berawal dari keinginannya untuk tetap aktif berkarya selama masa pandemi Covid-19. Hal ini dilakukan dengan beralih ke medium podcast yang dirasa tidak perlu orang yang banyak serta memiliki peralatan dan penyuntingan sendiri, lalu ide tentang konten ini juga berawal dari inisiatif dirinya.
"Berangkat dari keresahan untuk berani ngomong tentang isu broken home. Hal ini dulu dianggap sebagai sesuatu yang sedih, tapi kalau sudah berdamai dengan hal tersebut jadinya justru lucu. Ini menjadi hal yang menarik untuk dibahas," ujarnya.
Kendati konten broken home dianggap sebagai sesuatu yang serius, dia berusaha membawakannya dengan pendekatan yang lucu dan tetap relevan. Konten ini kemudian membuat siaran Happy Broken Family memiliki komunitas sebagai respons positif publik terhadap konten buatannya yang kini sudah hadir dengan lebih dari 68 episode.
Alasannya adalah karena podcast miliknya menjadi wadah bagi para pendengarnya untuk berbagi cerita dengan sesama pendengar sekaligus sebagai wadah dukungan untuk bertumbuh dari berbagai cerita yang dibagikannya. Kini, dia mengklaim bahwa setidaknya lebih dari 1000 pengguna telah bergabung ke dalam komunitas Penyintas Broken Home dari podcast tersebut.
Di sisi lain, Aya merasakan bahwa konten Hati Suri yang sudah berjalan selama beberapa bulan sejak Juni 2022 memberikan dampak yang baik. Dia sendiri membuka podcast tersebut untuk mengakomodasi keinginannya dalam membawakan tema cerita drama dan cinta dengan kemasan yang berbeda, di mana keinginan ini sudah ada sejak perempuan tersebut aktif sebagai penulis lagu dan anggota band.
"Setelah sebelumnya telah berkarya lewat puisi, syair dan lagu, kali ini saya ingin menuangkan sebuah kontemplasi puisi dalam bentuk yang berbeda, yakni dalam bentuk podcast. Tujuannya adalah untuk mengakrabkan puisi kepada para pendengar yang sudah tahu puisi, tapi tidak mengerti hal tersebut," katanya.
Baginya, konten Hati Suri diharapkan bisa menjadi konten podcast yang relevan bagi masyarakat dan sesuai dengan konteks kehidupan nyata. Tak hanya itu, konten ini juga diharapkan bisa menjadi kesempatan pengembangan konten baru melalui berbagai masukan dari para audiens dan sudut pandang baru yang berbeda dari apa yang dibuat oleh kreator.
Baca juga: Noice Sebut Pendengar Podcast Didominasi Milenial dan Generasi Z
Dengan populernya konten podcast, Niken berharap bahwa podcast bisa membuat kreator lebih nyaman dan bisa menginspirasi dalam menyuarakan pendapatnya. Sementara itu, dia juga berharap podcast bagi audiens bisa lebih berkualitas, tidak hanya komedi dan hiburan serta variasi konten yang sesuai dengan diri setiap pendengar.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.