Ilustrasi drone atau pesawat nirawak. (Sumber gambar: Unsplash/David Henrichs)

Drone FPV vs Drone Konvensional, Apa Perbedaannya?

17 August 2022   |   18:38 WIB

Perangkat drone atau pesawat nirawak kini menjadi bagian dari teknologi kamera yang makin berkembang. Salah satunya teknologi drone jenis first-person view (FPV) yang identik dengan sudut pandang orang pertama. Drone ini sendiri awalnya populer sebagai koleksi untuk penerbang profesional untuk keperluan khusus.

Kini, drone jenis FPV mulai populer di kalangan penggemar teknologi pesawat nirawak maupun mereka yang biasa mengoperasikan perangkat ini. Seringkali disamakan dengan drone konvensional, yuk elaborasi teknologi drone FPV dan mengetahui perbedaannya dengan drone biasa.

Secara definisi, drone FPV sebenarnya merupakan teknik dari penerbangan pesawat nirawak yang dilakukan oleh pilot drone dengan sudut pandang yang sama dengan perangkatnya. Artinya, apa yang dilihat oleh pilot akan sama persis dengan apa yang dilihat oleh drone.

Baca juga: Pengin Jadi Pilot Drone Profesional? Siapkan 5 Hal Ini

Hal ini tentu berbeda dengan teknik dari penerbangan drone konvensional yang biasanya dikendalikan melalui perspektif dari darat. Melansir situs space.com, FPV sendiri dikendalikan dengan sudut pandang drone dengan kamera yang disematkan pada pesawat nirawak sehingga menciptakan sudut pandang dari drone tersebut.

Biasanya, drone FPV akan menyiarkan tangkapan video dari pesawat nirawak langsung ke dalam berbagai perangkat yang digunakan pilot seperti gawai dan layar perangkat lain yang menunjang pengendalian drone tersebut. Sistem ini sendiri tidak jauh dari sistem yang biasa digunakan pada drone konvensional.

Tujuan dari drone FPV sama seperti drone konvensional, di mana tujuannya adalah untuk kebutuhan fotografi dan sinematografi di udara, inspeksi dan keamanan jarak jauh, serta kebutuhan hiburan. Namun, drone ini memiliki tujuan yang tidak bisa dicapai secara ideal oleh drone konvensional, yaitu fungsi pertandingan drone.

Perangkat yang digunakan untuk teknologi FPV biasanya serupa dengan teknologi konvensional yang membutuhkan drone berukuran kecil. Drone ini dilengkapi dengan sistem kamera yang sudah terpasang pada perangkat dan mampu menyalurkan video dan pilot harus memiliki perangkat penerima gambar seperti monitor, layar ponsel, atau kacamata video berbentuk goggles.

Cara kerja dari drone ini adalah pilot dari pesawat nirawak ini harus menyelesaikan berbagai tantangan dan latihan untuk navigasi dalam waktu tercepat. Dalam pemrosesannya navigasi, tayangan yang ditangkap drone akan masuk ke dalam layar yang dipegang oleh pilot. Kunci dari sistem FPV ada pada latensi transmisi yang riil untuk mencegah adanya kecelakaan pada drone.

Drone dengan sistem FPV memiliki kelebihan pada pengalaman imersif karena ragam teknologi yang membuat sudut pandang pilot yang menerbangkan pesawat nirawak tersebut menjadi lebih futuristik. Dalam segi akurasi, sistem ini juga bisa menyajikan kualitas yang lebih baik karena adanya transmisi berlatensi rendah yang memicu kecepatan reaksi dan kesadaran akan lingkungan sekitar.

Sedangkan pada kualitas gambar, sistem ini juga bisa membuat tangkapan foto udara bisa menjadi lebih menarik karena diambil langsung dari sudut pandang pesawat. Hal ini membuat adanya keunikan jika dibandingkan dengan sudut pandang drone konvensional yang berfokus pada pilot yang mengendalikannya.

Baca juga: Sejarah Drone Lekat dengan Dunia Militer

Namun, drone ini memiliki beberapa kekurangan seperti persiapan khusus dengan penyesuaian dan uji coba, kelemahan fitur keamanan dan kerusakan karena tingkat kesulitan reparasi yang hampir tidak bisa digantikan, serta sistem gerak yang berbeda sehingga membutuhkan latihan khusus dan kemampuan navigasi yang lebih kompleks bagi pilot pemula.

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Sukarno Atau Soekarno? Ini Kata Sang Proklamator

BERIKUTNYA

Tertarik Bisnis Sewa Properti? Perhatikan 5 Hal Ini Biar Enggak Rugi

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: