Sejarah Drone Lekat dengan Dunia Militer
08 April 2022 |
20:11 WIB
Apa yang spontan terlintas di pikiran jika berbicara soal pesawat nirawak atau yang lebih dikenal sebagai drone? Barangkali jawabannya adalah perlengkapan fotografi udara untuk menghasilkan gambar dan video sinematik yang pemanfaatannya kian luas.
Jawaban itu tentu tidak salah, karena saat ini drone memang populer untuk keperluan tersebut. Akan tetapi, perangkat itu juga banyak dipakai untuk keperluan industri seperti untuk pemantauan wilayah yang luas, serta masih banyak lagi. Drone juga punya sejarah yang panjang sebelum digunakan untuk ragam keperluan dewasa ini.
Bicara soal perangkat ini, tak bisa lepas dari hal terkait yang mendasarinya, dikenal sebagai unmanned aerial vehicles (UAV). Berdasarkan situs organisasi Imperial War Museums (IWM), UAV secara singkat adalah pesawat tanpa awak atau penumpang. Ini dapat berupa drone otomatis atau kendaraan yang dikemudikan dari jarak jauh.
IWM mencatat bahwa kendaraan tanpa pilot pertama dikembangkan di Inggris dan Amerika Serikat pada periode Perang Dunia Pertama. Pada 1917 Inggris menguji pesawat kecil yang dikendalikan radio dan pada 1918 Amerika Serikat pertama kali menguji rudal udaranya.
Selanjutnya pada 1935, Inggris memproduksi sejumlah pesawat yang dikendalikan radio untuk dipakai sebagai target tujuan pelatihan. Disebutkan bahwa saat itulah istilah ‘drone’ mulai dipakai, ini terinspirasi dari nama salah satu modelnya yang disebut DH.82B Queen Bee.
Sementara itu, UAV pengintai pertama kali dikerahkan dalam skala besar pada Perang Vietnam. Pesawat nirawak itu juga mulai dipakai untuk banyak tugas, misal sebagai umpan dalam pertempuran, meluncurkan rudal, hingga menjatuhkan selebaran untuk operasi psikologis.
Adapun, dilansir dari Interesting Engineering, beberapa milestone penting dalam pengembangan UAV atau drone adalah sebagai berikut :
1915-1920
Seperti disebutkan bahwa pada periode ini, Inggris dan Amerika Serikat mengembangkan teknologi dan menjajal produk pesawat tanpa awak. Ini masih belum digunakan dalam operasi militer, tapi menjadi basis pengembangan tahun-tahun berikutnya.
1930-1945
Pada penghujung periode Perang Dunia Pertama, pengembangan UAV masih terus berlanjut. Selain Inggris dan Amerika Serikat, negara Jerman juga memainkan peranan vital dengan mengembangkan rudal jelajah pertama di dunia.
1950-an
Teknologi drone dipakai selama Perang Vietnam, yang kegunaannya kian luas. Hingga periode akhir 1950-an, banyak negara yang juga menjajaki penggunaan UAV dan model yang lebih baru menjadi kian canggih, dengan fokus pada peningkatan daya tahan dan ketinggian operasi terbang.
1960-an
Pada rentang waktu ini, muncul terobosan dalam teknologi transistor dengan komponen yang dibuat lebih kecil. Dampaknya adalah dimulainya penjualan pesawat remote control kepada pelanggan sipil, dan ledakan produk pada periode waktu tersebut.
1980-1989
Periode ini masih menjadi ajang unjuk gigi sejumlah negara dalam pengembangan UAV mereka. Israel masuk dalam daftar, dengan menyerang angkatan udara Suriah pada 1982 dengan pesawat nirawak. Periode ini juga memunculkan perkembangan drone alternatif yang memakai tenaga surya.
1990-2010
Periode ini menyimpan sejumlah hal penting terkait dunia drone. 1990 menjadi tahun diperkenalkannya UAV versi mini dan mikro. 2000 menjadi perkenalan drone populer bernama Predator. 2006 menjadi tahun pertama Federal Aviation Administration (FAA) mengeluarkan izin drone komersial.
2010-Sekarang
Sekitar 10 tahun terakhir merupakan periode emas inovasi drone, tidak hanya dari sektor perusahaan tertentu tapi juga minat komersial. Pesawat nirawak kini telah dipakai di berbagai bidang seperti manufaktur, perkebunan, fotografi/videografi/filmografi, hingga pengiriman barang.
Editor: Fajar Sidik
Jawaban itu tentu tidak salah, karena saat ini drone memang populer untuk keperluan tersebut. Akan tetapi, perangkat itu juga banyak dipakai untuk keperluan industri seperti untuk pemantauan wilayah yang luas, serta masih banyak lagi. Drone juga punya sejarah yang panjang sebelum digunakan untuk ragam keperluan dewasa ini.
Bicara soal perangkat ini, tak bisa lepas dari hal terkait yang mendasarinya, dikenal sebagai unmanned aerial vehicles (UAV). Berdasarkan situs organisasi Imperial War Museums (IWM), UAV secara singkat adalah pesawat tanpa awak atau penumpang. Ini dapat berupa drone otomatis atau kendaraan yang dikemudikan dari jarak jauh.
IWM mencatat bahwa kendaraan tanpa pilot pertama dikembangkan di Inggris dan Amerika Serikat pada periode Perang Dunia Pertama. Pada 1917 Inggris menguji pesawat kecil yang dikendalikan radio dan pada 1918 Amerika Serikat pertama kali menguji rudal udaranya.
Selanjutnya pada 1935, Inggris memproduksi sejumlah pesawat yang dikendalikan radio untuk dipakai sebagai target tujuan pelatihan. Disebutkan bahwa saat itulah istilah ‘drone’ mulai dipakai, ini terinspirasi dari nama salah satu modelnya yang disebut DH.82B Queen Bee.
Sementara itu, UAV pengintai pertama kali dikerahkan dalam skala besar pada Perang Vietnam. Pesawat nirawak itu juga mulai dipakai untuk banyak tugas, misal sebagai umpan dalam pertempuran, meluncurkan rudal, hingga menjatuhkan selebaran untuk operasi psikologis.
Adapun, dilansir dari Interesting Engineering, beberapa milestone penting dalam pengembangan UAV atau drone adalah sebagai berikut :
1915-1920
Seperti disebutkan bahwa pada periode ini, Inggris dan Amerika Serikat mengembangkan teknologi dan menjajal produk pesawat tanpa awak. Ini masih belum digunakan dalam operasi militer, tapi menjadi basis pengembangan tahun-tahun berikutnya.
1930-1945
Pada penghujung periode Perang Dunia Pertama, pengembangan UAV masih terus berlanjut. Selain Inggris dan Amerika Serikat, negara Jerman juga memainkan peranan vital dengan mengembangkan rudal jelajah pertama di dunia.
1950-an
Teknologi drone dipakai selama Perang Vietnam, yang kegunaannya kian luas. Hingga periode akhir 1950-an, banyak negara yang juga menjajaki penggunaan UAV dan model yang lebih baru menjadi kian canggih, dengan fokus pada peningkatan daya tahan dan ketinggian operasi terbang.
1960-an
Pada rentang waktu ini, muncul terobosan dalam teknologi transistor dengan komponen yang dibuat lebih kecil. Dampaknya adalah dimulainya penjualan pesawat remote control kepada pelanggan sipil, dan ledakan produk pada periode waktu tersebut.
1980-1989
Periode ini masih menjadi ajang unjuk gigi sejumlah negara dalam pengembangan UAV mereka. Israel masuk dalam daftar, dengan menyerang angkatan udara Suriah pada 1982 dengan pesawat nirawak. Periode ini juga memunculkan perkembangan drone alternatif yang memakai tenaga surya.
1990-2010
Periode ini menyimpan sejumlah hal penting terkait dunia drone. 1990 menjadi tahun diperkenalkannya UAV versi mini dan mikro. 2000 menjadi perkenalan drone populer bernama Predator. 2006 menjadi tahun pertama Federal Aviation Administration (FAA) mengeluarkan izin drone komersial.
2010-Sekarang
Sekitar 10 tahun terakhir merupakan periode emas inovasi drone, tidak hanya dari sektor perusahaan tertentu tapi juga minat komersial. Pesawat nirawak kini telah dipakai di berbagai bidang seperti manufaktur, perkebunan, fotografi/videografi/filmografi, hingga pengiriman barang.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.