Ilustrasi PTSD (Sumber gambar - Unsplash - Susan Wilkinson)

Apa Itu Post-Traumatic Stress Disorder, Gangguan Kecemasan usai Menyaksikan Peristiwa Traumatik

15 August 2022   |   17:02 WIB

Setiap orang pasti pernah memiliki pengalaman pahit dalam hidupnya. Namun, bagi sebagian individu, pengalaman yang sangat buruk bisa berdampak pada trauma psikis berkepanjangan atau yang dikenal dengan istilah post-traumatic stress disorder (PTSD). 

Jika Anda merasa begitu trauma dan mengalami gejolak emosi, stres, ketakutan, ketidakberdayaan, perasaan bersalah, malu, atau marah selama lebih dari satu bulan; bisa jadi itu adalah gejala-gejala PTSD. 

Baca juga: Artis Remaja Perlu Siapkan Mental untuk Hadapi Tekanan sebagai Figur Publik
 

Definisi PTSD

PTSD adalah gangguan kecemasan yag muncul setelah mengalami atau menyaksikan kejadian traumatik, seperti; menyaksikan/mengalami medan pertempuran, kematian mendadak orang dekat, bencana alam, insiden teroris, atau kekerasan fisik dan seksual. 

Siapa pun bisa menjadi korban trauma psikis, tanpa mengenal usia dan golongan. Hanya, jenisnya bermacam-macam. Ada penderita PTSD yang terusmenerus memikirkan tentang penyebab trauma yang dideritanya. 

Hal tersebut bisa terjadi hingga bertahun-tahun setelah peristiwa pahit tersebut berlalu. Ada juga penderita PTSD yang menjadi paranoid dan terus berada pada modus siaga (alert). Namun, ada pula penderita yang sebisa mungkin menghindari memori soal trauma mereka.
 

Gejala PTSD

Jika Anda merasa ada keluarga atau kerabat yang mungkin mengalami gangguan trauma psikis, coba kenali gejala-gejalanya. Penderita PTSD biasanya mudah ketakutan atau mengalami serangan panik. 
 
  • Sulit Mempercayai Orang Lain

Mereka juga cenderung sulit mempercayai orang lain dan memandang dunia sebagai tempat yang kejam. Mereka sulit membangun relasi dan kedekatan dengan orang lain dan merasa dikucilkan keluarga atau teman. Mereka cenderung depresif dan tak jarang berpikir untuk mengakhiri hidupnya. 
 
  • Pusing hingga Kram Otot

Secara fisik, mereka kerap merasa sakit kronis, pusing, sakit perut, diare, sesak di dada, kram otot, atau sakit punggung. Jika dibiarkan berkelanjutan, mereka akan gagal berfungsi baik dalam pekerjaan, di sekolah, atau di lingkungan sosial. Lebih buruk lagi, tidak sedikit dari mereka yang menjadikan obat-obatan terlarang atau alkohol sebagai pelarian. 
 

Cara Penyembuhan

Direktur Eksekutif Center for Deployment Psychology di Uniformed Services University of the Health Sciences (USUHS) David Riggs mengatakan PTSD bisa diterapi untuk kesembuhan. Namun, membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

“Dalam satu atau dua pekan setelah peristiwa traumatik, normalnya seseorang mungkin akan melihat segalanya mulai membaik. Namun, jika rasa trauma berkelanjutan selama lebih dari dua atau tiga bulan, rasanya itu akan sulit disembuhkan,” ujarnya, dihimpun dari Bisnis Indonesia Weekend edisi Desember 2016.  
 
  • Terapi

Secara media, lanjutnya, PTSD dapat disembuhkan melalui terapi eksposure, terapi pengolahan kognitif, dan terapi eye movement desensitization and reprocessing. Hal ini akan membuat seseorang mampu menghadapi sumber traumanya. 
 
  • Self Care

“Bagaimanapun, pengobatan paling efektif untuk mengatasi trauma psikis adalah peduli pada diri sendiri [self care]. Penderita harus mulai memikirkan apa yang baik untuk dirinya agar tidak tenggelam dalam pikiran traumatik.” 
 
  • Jangan Merasa Sendirian

Salah satu yang paling ampuh, menurut David, adalah dengan mendekatkan diri pada keluarga dan sahabat. Jangan sampai Anda merasa sendirian. Banyak-banyaklah mengobrol dan beraktivitas dengan orangorang terdekat untuk membangun energi positif. 
 
  • Relaksasi

Cara lainnya adalah dengan relaksasi. Biasakan mengambil waktu untuk bersantai, seperti membaca buku, mendengarkan musik yang tenang, atau jalan-jalan. Bisa juga dengan meditasi atau yoga, atau terapi pijat. 

“Selain itu, rutinlah berolahraga, istirahat yang cukup, menulis buku harian, dan hindari alkohol serta narkoba. Kurangi juga kafein, batasi paparan terhadap tayangan televisi, dan yang terpenting biasakan diri untuk membantu sesama di lingkungan Anda.” 

Baca juga: Pengertian & Cara Mengatasinya Trauma dalam Rumah Tangga
 
  • Ceritakan pada Orang Tepercaya

Bangkit dari trauma adalah hal yang sulit, tetapi tidak mustahil. Jangan malu untuk mengungkapkan trauma yang dirasakan pada orang yang dipercaya. Lebih terbukalah dalam menjalani hidup, dan ingat bahwa masih banyak orang dengan beban yang lebih berat.

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Tips & Trik Mengajukan KPR agar Disetujui Bank

BERIKUTNYA

Titimangsa Foundation Sajikan Serial Monolog Di Tepi Sejarah Musim Kedua

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: