Kenalan Yuk dengan 6 Karakter & Pemeran Film Mencuri Raden Saleh
15 August 2022 |
16:00 WIB
1
Like
Like
Like
Pekan ini, film Mencuri Raden Saleh dari rumah produksi akan tayang terbatas pada Rabu (17/8/2022) di 17 kota di Indonesia. Penayangan ini dilakukan sekitar sepekan sebelum penayangan perdana pada 25 Agustus 2022, di mana pihak Visinema melakukan penjualan tiket terbatas untuk early screening para penggemar film.
Mencuri Raden Saleh menceritakan kisah enam anak muda yang masih menjadi mahasiswa yang ingin mendapatkan uang dalam nominal yang besar untuk motif yang berbeda-beda. Untuk itu, mereka berencana mencuri lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro karya Raden Saleh yang disimpan di Istana Presiden dengan penjagaan ketat.
Jelang penayangannya, yuk kenalan dengan keenam karakter utama dalam film garapan sutradara Angga Dwimas Sasongko itu.
Baca juga: Usai Mengunjungi Sebuah Keraton, Angga Dwimas Sasongko Terinspirasi Menggarap Film Mencuri Raden Saleh
Bertugas sebagai The Forger atau pemalsu lukisan, sosok Piko digambarkan sebagai mahasiswa jurusan seni rupa yang jago melukis. Sebagai seorang seniman, dia menjadi sosok yang paling sensitif di antara keenam anggota geng pencuri remaja tersebut. Hal ini yang menjadikan dirinya memiliki berbagai sisi empati dan emosi yang tercermin melalui lukisannya.
Dalam wawancara untuk promosi film tersebut, Iqbaal menceritakan bahwa dia membuat visualisasi karakter Piko sebagai sosok yang semua gerakannya berasal dari hati nurani dan bisa mampu bergerak jika merasakan bahwa hal tersebut baik. Dalam prosesnya, dia juga harus belajar teknik melukis serta hidup menjadi seorang pelukis.
"Gue ajak ke Yogyakarta untuk ketemu sama beberapa orang dengan pelukis dengan dua metode yang berbeda, dengan dua pilihan hidup dan kreatif yang berbeda," jelas sutradara Angga Dwimas Sasongko.
Saat hari pertama belajar dengan para pelukis, dia merasakan ketegangan karena aktor yang pernah bermain dalam film Ali & Ratu Ratu Queens itu harus mengobservasi hal yang terjadi saat mereka melukis.
Beberapa di antaranya adalah perasaan yang sekiranya terjadi saat berhadapan dengan karya mereka. Dari sinilah, lapisan-lapisan dan kedalaman perasaan terbentuk sehingga menciptakan karakter Piko yang kompleks, meski orangnya cenderung simpel dan cuek serta cenderung optimis.
Sebagai peretas atau hacker, karakter Ucup digambarkan sebagai sosok yang pintar mengatur strategi dan mampu membaca situasi serta cenderung tertutup karena tak ingin dikenali. Karakternya juga merupakan sosok yang mudah membuat orang lain jatuh hati, sebagaimana disampaikan aktris Rachel Amanda saat menggambarkan ketertarikan karakter Fella dengan Ucup.
"Fella dan Ucup itu menurut gue lumayan mirip sih, yang satu memang terbiasa nge-hack dan satu lagi juga biasa memanipulasi orang dengan menghabiskan orang di arena judi," jelas Rachel.
Di sisi lain, Iqbaal menggambarkan Ucup sebagai sahabat yang bisa menyeimbangkan kekurangan Piko dalam segi logis dan cenderung berbasis intuisi. Hal ini didasarkan pada pekerjaan Ucup sebagai peretas yang selalu membutuhkan data dalam pekerjaannya, meski di saat yang sama Ucup juga bisa menjadi sosok yang mengatasi beban pikiran Piko.
Untuk membangun karakter ini, Angga menjelaskan bahwa sang aktor yaitu Angga Yunanda bertemu dengan peretas Teguh Aprianto. Meski awalnya dia merasa bahwa dunia internet dan peretasan adalah sesuatu yang jauh dari kehidupan sehari-harinya, dia kemudian akhirnya merasa tertarik setelah ikut workshop dan diskusi mendalam tentang bidang tersebut.
Mencuri Raden Saleh menceritakan kisah enam anak muda yang masih menjadi mahasiswa yang ingin mendapatkan uang dalam nominal yang besar untuk motif yang berbeda-beda. Untuk itu, mereka berencana mencuri lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro karya Raden Saleh yang disimpan di Istana Presiden dengan penjagaan ketat.
Jelang penayangannya, yuk kenalan dengan keenam karakter utama dalam film garapan sutradara Angga Dwimas Sasongko itu.
Baca juga: Usai Mengunjungi Sebuah Keraton, Angga Dwimas Sasongko Terinspirasi Menggarap Film Mencuri Raden Saleh
1. Piko (Iqbaal Ramadhan)
Bertugas sebagai The Forger atau pemalsu lukisan, sosok Piko digambarkan sebagai mahasiswa jurusan seni rupa yang jago melukis. Sebagai seorang seniman, dia menjadi sosok yang paling sensitif di antara keenam anggota geng pencuri remaja tersebut. Hal ini yang menjadikan dirinya memiliki berbagai sisi empati dan emosi yang tercermin melalui lukisannya.
Dalam wawancara untuk promosi film tersebut, Iqbaal menceritakan bahwa dia membuat visualisasi karakter Piko sebagai sosok yang semua gerakannya berasal dari hati nurani dan bisa mampu bergerak jika merasakan bahwa hal tersebut baik. Dalam prosesnya, dia juga harus belajar teknik melukis serta hidup menjadi seorang pelukis.
"Gue ajak ke Yogyakarta untuk ketemu sama beberapa orang dengan pelukis dengan dua metode yang berbeda, dengan dua pilihan hidup dan kreatif yang berbeda," jelas sutradara Angga Dwimas Sasongko.
Saat hari pertama belajar dengan para pelukis, dia merasakan ketegangan karena aktor yang pernah bermain dalam film Ali & Ratu Ratu Queens itu harus mengobservasi hal yang terjadi saat mereka melukis.
Beberapa di antaranya adalah perasaan yang sekiranya terjadi saat berhadapan dengan karya mereka. Dari sinilah, lapisan-lapisan dan kedalaman perasaan terbentuk sehingga menciptakan karakter Piko yang kompleks, meski orangnya cenderung simpel dan cuek serta cenderung optimis.
2. Ucup (Angga Yunanda)
Sebagai peretas atau hacker, karakter Ucup digambarkan sebagai sosok yang pintar mengatur strategi dan mampu membaca situasi serta cenderung tertutup karena tak ingin dikenali. Karakternya juga merupakan sosok yang mudah membuat orang lain jatuh hati, sebagaimana disampaikan aktris Rachel Amanda saat menggambarkan ketertarikan karakter Fella dengan Ucup.
"Fella dan Ucup itu menurut gue lumayan mirip sih, yang satu memang terbiasa nge-hack dan satu lagi juga biasa memanipulasi orang dengan menghabiskan orang di arena judi," jelas Rachel.
Di sisi lain, Iqbaal menggambarkan Ucup sebagai sahabat yang bisa menyeimbangkan kekurangan Piko dalam segi logis dan cenderung berbasis intuisi. Hal ini didasarkan pada pekerjaan Ucup sebagai peretas yang selalu membutuhkan data dalam pekerjaannya, meski di saat yang sama Ucup juga bisa menjadi sosok yang mengatasi beban pikiran Piko.
Untuk membangun karakter ini, Angga menjelaskan bahwa sang aktor yaitu Angga Yunanda bertemu dengan peretas Teguh Aprianto. Meski awalnya dia merasa bahwa dunia internet dan peretasan adalah sesuatu yang jauh dari kehidupan sehari-harinya, dia kemudian akhirnya merasa tertarik setelah ikut workshop dan diskusi mendalam tentang bidang tersebut.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.