Hotel Indonesia Kempinski (kiri atas), Hotel Majapahit, Hotel Tjampuhan & Spa, Grand Inna Medan. (Sumber gambar: Kempinski & Co, Accor Group, Tjampuhan Group, Hotel Indonesia Group)

14 Hotel Bersejarah di Indonesia Untuk Liburan 17 Agustusan

07 August 2022   |   13:11 WIB

Like

7. Royal Ambarrukmo Yogyakarta (Yogyakarta)

Selain Hotel Indonesia Kempinski, Royal Ambarrukmo Yogyakarta juga menjadi salah satu hotel bersejarah yang memiliki kisah yang terkait dengan Kasultanan Yogyakarta. Bangunan ini dikenal sebagai Pesanggarahan Ambarrukmo yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono V dan kemudian sempat direnovasi pada 1895-1897.

Kemudian, hotel ini juga menjadi kediaman Sultan Hamengkubuwono VII setelah turun tahta. Tidak hanya itu, hotel ini dikenal sebagai satu dari empat hotel pertama di Indonesia yang dibangun di atas gedung rampasan perang Jepang. Inilah yang membuat hotel ini dikenal sebagai salah satu yang paling mewah di di Yogyakarta.
 

8. Grand Inna Malioboro (Yogyakarta)

Hotel ini berlokasi di dekat Keraton Ngayogyakarta Hadinigrat dengan jarak sekitar dua kilometer. Awalnya, hotel ini memiliki nama Grand Hotel de Djokja dan fungsinya sebagai akomodasi bagi tamu-tamu Gubernur Hindia Belanda dan militer pemerintah.

Kemudian, gedung ini beralih nama menjadi Asahi saat pendudukan Jepang, berganti nama lagi menjadi Hotel Merdeka saat direbut pasca kemerdekaan, lalu namanya berubah lagi menjadi Hotel Garud dan memiliki total sekitar enam nama selama berdiri. Saat ini, hotel ini memiliki nama Grand Inna Malioboro setelah bergabung dalam Hotel Indonesia Group.
 

9. Hotel Majapahit (Surabaya)

Terletak di Jalan Tunjungan, Genteng, hotel dengan arsitektur Belanda ini awalnya hadir pada 1910 dengan nama Oranje Hotel dan Lucas Martin Sarkies dari Armenia menjadi pemilik pertamanya. Kemudian, hotel ini sempat berganti nama menjadi Yamato Hoteru saat pendudukan Jepang dan akhirnya berganti menjadi Hotel Majapahit sampai saat ini.

Sejarah yang ada dalam hotel ini terjadi saat perjuangan Kemerdekaan Indonesia di Surabaya, tepatnya saat perang kekuasaan dengan Belanda. Kejadian ikonik dalam hotel ini adalah pengibaran bendera Belanda yang kemudian dirobek bagian birunya sehingga bendera merah putih berkibar.
 

10. Hotel Horison Arcadia (Surabaya)

Masih dengan arsitektur art deco ala Belanda, hotel di Jalan Rajawali ini awalnya berfungsi sebagai perusahaan gula milik Hindia Belanda. Sejak 1916, bangunan ini beralih menjadi hotel dan masih dipertahankan hingga menjadi cagar budaya dengan berbagai renovasi dan revitalisasi. Namun, bagian depan dari bangunan aslinya tetap dipertahankan. 

Baca Juga: Mau Sensasi Berbeda? Coba Deh Kunjungi 5 Hotel Unik di Dunia, Ini Daftarnya
 

11. Hotel Pelangi (Malang)

Masih ada kaitannya dengan pendudukan Belanda dan Jepang, hotel ini dibangun pada 1916 dengan nama Palace Hotel. Lalu, bangunan ini berubah menjadi Hotel Asoma, lalu menjadi Hotel Pelangi pada 1953. Bangunan yang masih mempertahankan arsitektur aslinya ini menjadi salah satu ikon sejarah Malang sekaligus hotel tertua di Indonesia.
 

12. Hotel Tjampuhan & Spa (Bali)

Beralih ke Jalan Raya Campuhan, Ubud, hotel yang identik dengan arsitektur lokal ini merupakan salah satu hotel tertua di provinsi Bali yang dikelilingi oleh pemandangan alam tropis yang asri dan tradisional etnik. Hotel ini awalnya merupakan guesthouse elit yang dimiliki keluarga kerajaan Bali di Ubud, tapi akhirnya dibuka untuk umum mulai era 1970an.

Hotel ini dimiliki oleh Grup Tjampuhan milik Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati dan keluarganya dan dikenal sebagai tempat yang pernah disinggahi oleh Walter Spies, pelukis asal Jerman yang pernah menjadi tamu dari Pangeran Tjokorda Gde Agung Sukawati dan memiliki pengaruh terhadap seni budaya modern di Pulau Dewata.
 

13. Inna Bali Heritage Hotel (Bali)

Serupa dengan beberapa hotel di Indonesia yang sudah ada sejak zaman pendudukan, hotel yang terletak di Banjar Lelangon, Jalan Veteran, Denpasar ini awalnya difungsikan sebagai akomodasi turis asing di Bali sejak Agustus 1927. Mereka yang menginap merupakan turis yang berkunjung dengan kapal uap dari negara asal mereka ke Bali maupun awak kapal kapal Perusahaan Pelayaran Belanda.

Kini tercatat sebagai salah satu cagar budaya Indonesia, hotel yang awalnya diberi nama Bali Hotel ini sempat menjadi destinasi pertemuan penting politik dan budaya di Bali. Melansir Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya, bangunan ini pernah menjadi lokasi pertemuan perwakilan Indonesia dengan Van Mook pada 1946.
 

14. Grand Inna (Medan)

Terletak di Medan, hotel yang masih identik dengan kepemilikan awal oleh pemerintah Hindia Belanda ini awalnya punya nama Hotel Mijn de Boer pada masa pembangunannya tahun 1898. Pemilik pertama hotel ini adalah pengusaha Belanda bernama Aeint Herman de Boer dan dibangun dalam ukuran kecil sebagai akomodasi tamu penting dari Eropa, sebelum akhirnya diambil alih pemerintah dengan nama Grand Inna Medan.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor : Syaiful Millah 
1
2


SEBELUMNYA

6 Jenis Sentuhan Fisik Ini Bisa Kalian Lakukan dengan Pasangan

BERIKUTNYA

Begini Tren Iklan di Game Mobile Global Hasil Riset SocialPeta

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: