Fotografi Fesyen dari Negeri Matador (sumber gambar JIBI)

Seni dan Gaya dalam Fotografi Fesyen dari Negeri Matador

06 August 2022   |   16:49 WIB

Jagat fesyen memang tidak akan pernah lepas  dari keindahan. Selama ini, fesyen dapat  dinikmati dengan cara dikenakan para model  yang melenggang anggun di atas catwalk. Namun, cara menikmati fesyen dapat dilakukan  dengan medium yang berbeda melalui fotografi. 

Wakil Duta Besar Spanyol Rodrigo de La Vina pada 2015 membuka pameran fotografi fesyen  Spanyol di Galeri Nasional, Jakarta. Menurutnya, fesyen di negeri Matador ini tidak kalah dengan negara- negara kiblat fesyen dunia. 

Pameran yang mengangkat tajuk Para Pemburu Model  Desainer Ternama dari Mode Spanyol, memamerkan 67  foto fesyen hasil karya beberapa perancang busana Spayol,  hasil bidikan dari 67 fotografer. 

Baca juga: Semua Orang Bisa Hasilkan Karya Fotografi Memukau? Simak Dulu Tipsnya

Kurator sekaligus sosiolog dan pengamat fesyen Spanyol Pedro Mansilla Veidma menuturkan melalui pameran ini,  pengamat seni dapat melihat kronologis perkembangan  dunia fesyen di Spanyol selama 40 tahun terakhir.

Ke-67 foto yang dipamerkan ini merupakan hasil jerih  payah Veidma yang tekun mendokumentasikan foto  fesyen yang membidik gaun-gaun indah yang dikenakan  para model.

Dia mereproduksi karya foto ini dan  mengkurasinya sendiri. Foto-foto yang dipamerkan di Galeri Nasional disajikan  secara alfabetis sesuai dengan nama desainer.

“Saya ingin  menonjolkan bahwa tema fesyen Spanyol itu sangat  beragam, sehingga saya tak ingin mengurutkan  pameran ini sesuai tema, melainkan sesuai abjad dari  para desainernya,” kata Veidma.

Pada setiap karya foto, selain dituliskan keterangan  tahun pengambilan gambar, nama desainer, dan  nama fotografer, dicantumkan kutipan kalimat dari  setiap desainer.

Kutipan kalimat ini sengaja  dicantumkan Viedma sebagai jembatan penghubung  antara desainer dalam memaknai konsep busana dan  pengunjung. 

“Kutipan kata-katanya pun sengaja kami pilih yang  memiliki makna dan irama khusus. Dengan  demikian keindahan tak hanya tecermin dari segi  visualnya, tetapi juga dari pilihan kata para desainer  kami,” katanya.

Hal ini tecermin dalam karya desainer Belen  Barbero yang diabadikan oleh fotografer Ugo Camera  (40x60 cm, Blue Days and Pink Days, 2012).

Dalam  foto yang menampilkan karya rancangan berupa baju  transparan dengan dominasi warna hitam ini,  Barbero menonjolkan sisi menggoda dan keintiman  dari desain bajunya.

Karya berbeda dari desainer Jose Castro yang  dipotret oleh Tatiana Von Donner (40x60 cm,  Untitled, 2000) memperlihatkan desain baju untuk  pria yang berbentuk jubah panjang hitam dan  dipadukan dengan topi besar hitam. 

Di dinding pamer lainnya, tampak karya desainer  Cristobal Balenciaga yang difoto oleh fotografer Cecil  Beaton (40x60 cm, Evening/Cocktail, 1961).

Dalam foto  tersebut terpampang seorang perempuan yang mengunakan  gaun cocktail panjang, bergaya layaknya seorang matador  yang sedang mengibaskan kainnya.

Bagi Viedma, karya tersebut mampu merepresentasikan  kebudayaan Spanyol yang lekat dengan atraksi matador. 

“Pemilihan warna merah pada gaun, sangat mencerminkan  ciri khas matador. Hal ini dipadukan pula dengan pose dari  sang model dan kemampuan sang fotografer dalam  menghasilkan gambar,” ujarnya.

Foto ini dinilai sebagai bukti bagaimana dunia fesyen  Spanyol berpengaruh pada dunia mode Eropa.

Gaya yang  nyaris sama juga diadopsi oleh desainer Francis Montesino  yang direkam gambarnya oleh Ugo Camera (40x60 cm,  Collecion, 2010).

Dalam karyanya tersebut tampak model  berpose seperti matador, dengan mengenakan gaun bermotif  bunga berwarna merah muda dan putih.

Karya fotografer Brel Sol membidik model yang  merepresentasikan budaya Islam yang mendominasi Spanyol,  yakni di Granada dan Cordoba.

Baca juga: Menengok Lagi Petualangan Fotografi Jay Subyakto & Yori Antar ke Antartika

Fesyen karya perancang  busana Juan Duyos (40x60 cm, Desfile De Moda, 2011),  memperlihatkan model yang mengunakan gaun panjang abu-abu berpotongan huruf A dengan dilengkapi penutup kepala  berwarna senada yang disimpul di belakang tengkuk.

Bentuk  desain ini sangat mirip dengan gaun panjang yang dipadukan  dengan hijab, yang lazim dipakai di Indonesia. 

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Yuk Jelajahi Hutan & Goa Batu Karst di Desa Hidden Gem Maros

BERIKUTNYA

Eksplorasi Cinta & Persahabatan Bersama Andrea Hirata

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: