Ramuan Joko Anwar Bikin Film Pengabdi Setan 2: Communion Lebih Horor
03 August 2022 |
18:30 WIB
1
Like
Like
Like
Film Pengabdi Setan 2: Communion akan mulai tayang di bioskop besok, Kamis 4 Agustus 2022. Salah satu film horor Indonesia yang sudah dinantikan para penikmat film ini merupakan sekuel dari film Pengabdi Setan yang dirilis pada 2017. Film ini pun disebut-sebut bakal menghadirkan kisah teror yang lebih mencekam.
Cerita film Pengabdi Setan 2: Communion akan melanjutkan kisah keluarga Rini (diperankan oleh Tara Basro) yang pindah ke rumah susun. Mereka percaya tinggal di rumah tersebut membuatnya lebih aman, karena ada banyak orang jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Namun, mereka segera menyadari, bahwa tinggal bersama banyak orang mungkin juga sangat berbahaya, jika mereka tidak sangat mengenali siapa saja yang menjadi tetangga mereka. Pada sebuah malam teror, Rini keluarganya harus kembali menyelamatkan diri. Tapi kali ini, mungkin sudah terlambat untuk lari.
Baca Juga : Teror Mengerikan di Rumah Susun dalam Trailer Film Pengabdi Setan 2: Communion
Sutradara Joko Anwar membeberkan rahasianya untuk bisa menyajikan film Pengabdi Setan 2 lebih mencekik dan mencekam. Menurutnya, salah satu kunci untuk membuat film horor yang mengerikan dan menakutkan adalah dengan membuat penonton peduli pada karakter-karakter dalam film itu sendiri.
"Kita akan merasa takut kalau misalnya kita khawatir karakter tersebut kenapa-kenapa gitu. Kalau kita enggak khawatir karakter itu akan terkena bahaya, itu tidak akan menakutkan," kata Joko dalam acara konferensi pers di Jakarta.
Lebih lanjut, Joko menjelaskan jika sebuah film horor tidak peduli pada pengembangan karakternya, hal itu hanya akan berakhir pada reaksi jumpscare sepersekian detik yang tidak substansial. Sebaliknya, jika film itu mengeksplorasi dan peduli dengan karakter-karakternya, akan menjadi horor yang menakutkan.
"Jadi yang saya lakukan adalah membuat penonton peduli dengan karakter-karakternya dengan cara penulisan skenario materi yang membuat mereka peduli pada karakter [film], dan memberikan karakter tersebut kepada para pemain film yang skillfull dan talented," jelasnya.
Baca Juga : Film Pengabdi Setan 2 Jadi Horor Paling Seram dengan Sihir IMAX
Selain kisah yang horor yang lebih mencekam, film Pengabdi Setan 2 juga menawarkan pengalaman sinema yang belum pernah dihadirkan sebelumnya untuk genre tersebut. Hal itu pun coba diwujudkan dalam teknik pengambilan sinema yang penuh pertimbangan.
Joko mengatakan karakter-karakter dalam filmnya ini bukan hanya menjadi personifikasi karakter itu sendiri di depan kamera. Dia mencontohkan, ada karakter Ibu (diperankan oleh Ayu Laksmi), yang beberapa kali muncul tapi tidak terlihat. Kamera justru dibiarkan menyusuri horor film itu sendiri bersama dengan para penonton
"Jadi, walaupun ibu tidak muncul secara in person in front of the camera, tapi seringkali kamera itulah ibu. Jadi temen-temen kalau menonton akan menemukan kehadiran ibu sebenarnya ada banyak sekali. Dari awal kamera ibu selalu ada sepanjang film," kata Joko.
Secara visual, film Pengabdi Setan 2 juga menampilkan nuansa gelap yang mencekam. Hal itu lantaran proses syutingnya yang benar-benar dalam kondisi gelap, dengan menggunakan sumber cahaya natural.
Baca Juga : Biar Enggak Terlalu Takut, Begini 5 Kiat Nonton Film Horor
"Biasanya kalau filmnya gelap tapi syutingnya terang [dan] digelap-gelapin, sehingga tidak natural. Kalau kami, syuting gelap ya gelap, karena kami ingin bercerita lewat senses atau indera. Kami bukan cuma bercerita lewat visual yang flat," imbuh sutradara yang juga menggarap film Perempuan Tanah Jahanam itu.
Ketika menonton film dengan sajian gambar yang tidak natural, lanjutnya, itu hanya mata yang akan menikmati sensasinya. Sebaliknya, jika film itu menampilkan visual dan efek suara yang senatural mungkin, itu akan terasa nyata juga bagi indera yang lain.
"Jadi ketika kami bikin Pengabdi Setan 2, semuanya dikalkulasikan sedemikian rupa, sehingga penonton itu masuk ke dunia Pengabdi Setan, masuk ke rusun tersebut, tidak hanya secara artifisial tetapi natural seperti yang dirasakan karakter dalam filmnya," terangnya.
Editor : Syaiful Millah
Cerita film Pengabdi Setan 2: Communion akan melanjutkan kisah keluarga Rini (diperankan oleh Tara Basro) yang pindah ke rumah susun. Mereka percaya tinggal di rumah tersebut membuatnya lebih aman, karena ada banyak orang jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Namun, mereka segera menyadari, bahwa tinggal bersama banyak orang mungkin juga sangat berbahaya, jika mereka tidak sangat mengenali siapa saja yang menjadi tetangga mereka. Pada sebuah malam teror, Rini keluarganya harus kembali menyelamatkan diri. Tapi kali ini, mungkin sudah terlambat untuk lari.
Baca Juga : Teror Mengerikan di Rumah Susun dalam Trailer Film Pengabdi Setan 2: Communion
Sutradara Joko Anwar membeberkan rahasianya untuk bisa menyajikan film Pengabdi Setan 2 lebih mencekik dan mencekam. Menurutnya, salah satu kunci untuk membuat film horor yang mengerikan dan menakutkan adalah dengan membuat penonton peduli pada karakter-karakter dalam film itu sendiri.
"Kita akan merasa takut kalau misalnya kita khawatir karakter tersebut kenapa-kenapa gitu. Kalau kita enggak khawatir karakter itu akan terkena bahaya, itu tidak akan menakutkan," kata Joko dalam acara konferensi pers di Jakarta.
Lebih lanjut, Joko menjelaskan jika sebuah film horor tidak peduli pada pengembangan karakternya, hal itu hanya akan berakhir pada reaksi jumpscare sepersekian detik yang tidak substansial. Sebaliknya, jika film itu mengeksplorasi dan peduli dengan karakter-karakternya, akan menjadi horor yang menakutkan.
"Jadi yang saya lakukan adalah membuat penonton peduli dengan karakter-karakternya dengan cara penulisan skenario materi yang membuat mereka peduli pada karakter [film], dan memberikan karakter tersebut kepada para pemain film yang skillfull dan talented," jelasnya.
Baca Juga : Film Pengabdi Setan 2 Jadi Horor Paling Seram dengan Sihir IMAX
Pengalaman Sinema Berbeda
Selain kisah yang horor yang lebih mencekam, film Pengabdi Setan 2 juga menawarkan pengalaman sinema yang belum pernah dihadirkan sebelumnya untuk genre tersebut. Hal itu pun coba diwujudkan dalam teknik pengambilan sinema yang penuh pertimbangan.Joko mengatakan karakter-karakter dalam filmnya ini bukan hanya menjadi personifikasi karakter itu sendiri di depan kamera. Dia mencontohkan, ada karakter Ibu (diperankan oleh Ayu Laksmi), yang beberapa kali muncul tapi tidak terlihat. Kamera justru dibiarkan menyusuri horor film itu sendiri bersama dengan para penonton
"Jadi, walaupun ibu tidak muncul secara in person in front of the camera, tapi seringkali kamera itulah ibu. Jadi temen-temen kalau menonton akan menemukan kehadiran ibu sebenarnya ada banyak sekali. Dari awal kamera ibu selalu ada sepanjang film," kata Joko.
Secara visual, film Pengabdi Setan 2 juga menampilkan nuansa gelap yang mencekam. Hal itu lantaran proses syutingnya yang benar-benar dalam kondisi gelap, dengan menggunakan sumber cahaya natural.
Baca Juga : Biar Enggak Terlalu Takut, Begini 5 Kiat Nonton Film Horor
"Biasanya kalau filmnya gelap tapi syutingnya terang [dan] digelap-gelapin, sehingga tidak natural. Kalau kami, syuting gelap ya gelap, karena kami ingin bercerita lewat senses atau indera. Kami bukan cuma bercerita lewat visual yang flat," imbuh sutradara yang juga menggarap film Perempuan Tanah Jahanam itu.
Ketika menonton film dengan sajian gambar yang tidak natural, lanjutnya, itu hanya mata yang akan menikmati sensasinya. Sebaliknya, jika film itu menampilkan visual dan efek suara yang senatural mungkin, itu akan terasa nyata juga bagi indera yang lain.
"Jadi ketika kami bikin Pengabdi Setan 2, semuanya dikalkulasikan sedemikian rupa, sehingga penonton itu masuk ke dunia Pengabdi Setan, masuk ke rusun tersebut, tidak hanya secara artifisial tetapi natural seperti yang dirasakan karakter dalam filmnya," terangnya.
Editor : Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.