Tertarik Franchise Martabak San Francisco? Simak Perhitungan Usahanya
03 August 2022 |
18:50 WIB
1
Like
Like
Like
Martabak menjadi salah satu camilan favorit masyarakat Indonesia. Ada dua jenis martabak yang populer di masyarakat yaitu martabak manis dan martabak telur. Dahulunya martabak hanyalah jajanan pinggir jalan, tetapi sejak beberapa terakhir ini martabak mulai naik kelas karena adanya inovasi yang membuatnya menjadi lebih modern dan kekinian.
Misalnya saja dengan menggunakan topping yang awalnya hanya berupa mesis, keju, dan kacang kini makin bervariasi dengan tambahan topping coklat, strawberry, blueberry, jagung, kismis, duren, KitKat, Toblerone, hingga Cream Cheese Oreo.
Baca juga: Kisah Inspiratif Pemilik Martabak Pizza Orins, Bermula dari Jualan di Bawah Jembatan Kini Miliki 68 Cabang
Bentuknya pun dibuat lebih kekinian, tidak lagi dilipat, sehingga membentuk setengah lingkaran tetapi dibiarkan tetap terbuka tanpa dilipat sehingga menyerupai pisa. Selain martabak manis, martabak telur juga dibuat lebih modern dengan menggunakan potongan daging berbentuk dadu yang diracik dengan bumbu spesial.
Berbeda dengan martabak telur umumnya yang dagingnya digiling, sehingga ketika dimakan tidak terasa ada daging di dalamnya. Menariknya, martabak telur ini juga memiliki aneka topping keju dan mozarella yang membuat rasanya menjadi lebih nikmat.
Kabarnya, berawal dari pernikahan itulah pemuda Jawa itu mengenalkan martabak telur. Dia pun menyesuaikan martabak dengan selera lidah orang Jawa. Caranya dengan menambahkan sayuran dan daging cincang. Lantaran banyak yang suka, kemudian martabak ini semakin populer hingga sekarang.
Nah, rupanya di balik menjamurnya brand-brand martabak kekinian ada satu brand yang ternyata sudah eksis sejak puluhan tahun lamanya. Tepatnya pada 1967, yaitu Martabak San Francisco. Setelah puluhan tahun berdiri, Martabak San Francisco pun akhirnya mulai mengembangkan bisnisnya melalui paket waralaba atau franchise pada 2011.
Kini, martabak San Francisco sudah memiliki cabang yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Solo, Semarang, Balikpapan dan lain sebagainya.
Martabak San Francisco memiliki berbagai varian martabak yakni martabak manis klasik, spesial mix, dan pizza dengan ukuran tipis, medium, large. Pihaknya juga menyediakan berbagai pilihan adonan seperti pandan, coklat, strawberry, red velvet dan lain sebagainya.
Selain itu, ada juga martabak asin berukuran sedang, besar, dan jumbo dengan berbagai macam isian mulai dari daging ayam hingga daging sapi serta macam-macam topping.
Baca juga: Gurih & Manisnya Martabak Mertua
Nah, bagi Genype yang tertarik untuk ikut franchise martabak San Francisco berikut rinciannya
Editor: Dika Irawan
Misalnya saja dengan menggunakan topping yang awalnya hanya berupa mesis, keju, dan kacang kini makin bervariasi dengan tambahan topping coklat, strawberry, blueberry, jagung, kismis, duren, KitKat, Toblerone, hingga Cream Cheese Oreo.
Baca juga: Kisah Inspiratif Pemilik Martabak Pizza Orins, Bermula dari Jualan di Bawah Jembatan Kini Miliki 68 Cabang
Bentuknya pun dibuat lebih kekinian, tidak lagi dilipat, sehingga membentuk setengah lingkaran tetapi dibiarkan tetap terbuka tanpa dilipat sehingga menyerupai pisa. Selain martabak manis, martabak telur juga dibuat lebih modern dengan menggunakan potongan daging berbentuk dadu yang diracik dengan bumbu spesial.
Berbeda dengan martabak telur umumnya yang dagingnya digiling, sehingga ketika dimakan tidak terasa ada daging di dalamnya. Menariknya, martabak telur ini juga memiliki aneka topping keju dan mozarella yang membuat rasanya menjadi lebih nikmat.
Berasal dari India
Sebelum lebih jauh membahas martabak kekinian, ada baiknya kita mengetahui dahulu asal usul makanan ini. Martabak, terutama martabak telur diperkirakan berasal dari bangsa lain. Menurut laman resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, martabak adalah hasil akulturasi budaya India. Kehadiran martabak ini dibawa oleh pemuda Jawa yang mempersunting wanita India.Kabarnya, berawal dari pernikahan itulah pemuda Jawa itu mengenalkan martabak telur. Dia pun menyesuaikan martabak dengan selera lidah orang Jawa. Caranya dengan menambahkan sayuran dan daging cincang. Lantaran banyak yang suka, kemudian martabak ini semakin populer hingga sekarang.
Brand martabak
Berbagai brand-brand martabak mulai bermunculan untuk menggaet pasar yang kini makin terbuka luas. Apalagi dengan adanya layanan pesan antar melalui ojek online yang membuat bisnis ini pun kian berkembang. Pasalnya, banyak konsumen yang memesan martabak sebagai makanan camilan di sore atau malam hari melalui GoFood, GrabFood atau ShoppeFood.Nah, rupanya di balik menjamurnya brand-brand martabak kekinian ada satu brand yang ternyata sudah eksis sejak puluhan tahun lamanya. Tepatnya pada 1967, yaitu Martabak San Francisco. Setelah puluhan tahun berdiri, Martabak San Francisco pun akhirnya mulai mengembangkan bisnisnya melalui paket waralaba atau franchise pada 2011.
Kini, martabak San Francisco sudah memiliki cabang yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Solo, Semarang, Balikpapan dan lain sebagainya.
Martabak San Francisco memiliki berbagai varian martabak yakni martabak manis klasik, spesial mix, dan pizza dengan ukuran tipis, medium, large. Pihaknya juga menyediakan berbagai pilihan adonan seperti pandan, coklat, strawberry, red velvet dan lain sebagainya.
Selain itu, ada juga martabak asin berukuran sedang, besar, dan jumbo dengan berbagai macam isian mulai dari daging ayam hingga daging sapi serta macam-macam topping.
Baca juga: Gurih & Manisnya Martabak Mertua
Perhitungan usaha
Adapun untuk range harganya sendiri mulai dari Rp44.000 hingga Rp161.000Nah, bagi Genype yang tertarik untuk ikut franchise martabak San Francisco berikut rinciannya
Investasi awal | Rp200 juta hingga Rp500 juta (Termasuk fee Rp125 juta selama 5 tahun) |
Profit margin | 30 - 50 persen gross sales |
Target BEP | 18-20 bulan |
Target omzet | Rp2 juta hingga Rp3 juta per hari |
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.