Kalian Mengalami Migrain? Waspada Bahaya Kardiovaskular
03 August 2022 |
18:00 WIB
Seseorang yang memiliki riwayat migrain perlu waspada. Sebab orang yang memiliki riwayat migrain diyakini memiliki risiko masalah kardiovaskular lebih besar. Berbagai penyakit kardiovaskular tercatat sebagai penyebab kematian nomor satu di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan kanker dan kecelakaan.
World Health Organization (WHO) mendefiniskan kardiovaskular sebagai penyakit dengan jantung dan pembuluh darah. Jutaan orang diperkirakan meninggal karena penyakit ini. Beberapa penyebabnya adalah tekanan darah tinggi, merokok, diabetes, kurang bergerak. Kolesterol tinggi, kegemukan, diet tidak seimbang, dan konsumsi alkohol secara berlebihan.
Baca juga: Jadi Penyebab Utama Kematian Jemaah Haji, Simak Fakta-Fakta Tentang Kardiovaskular
Mengutip Bisnis Indonesia Weekend edisi Februari 2018, sebuah penelitian di Denmark baru-baru ini juga menawarkan bukti baru bahwa migrain juga rentan dengan masalah kardiovaskular. Peneliti Dokter Kaper Adelborg dari Rumah Sakit Universitas Aarhus Denmark menuturkan pihaknya mengumpulkan bukti pendukung terkait migrain sebagai faktor risiko penyakit kardiovaskular baik pada pria ataupun wanita.
"Meskipun risiko absolut penyakit kardiovaskular rendah pada tingkat individu, ini berarti peningkatan risiko yang substansial di tingkat populasi, karena migrain adalah penyakit yang sangat umum," tambah Adelborg.
Peneliti mencatat satu dari lima orang yang menderita migrain mengalami kelainan kronis yang ditandai dengan sakit kepala parah serta rasa mual.
Penelitian tersebut memeriksa data pada 51.000 pasien yang telah didiagnosis migrain, sedangkan untuk kelompok kontrol lebih dari 510.000 orang serupa yang tidak memiliki riwayat migrain.
Pada kelompok migrain, sebagian besar pasien adalah wanita dan biasanya pertama kali didiagnosis ketika mereka berusia sekitar 35 tahun.
Pada awal penelitian, tidak ditemukan peserta yang menderita serangan jantung, stroke, penyakit arteri perifer,gangguan irama jantung, gumpalan pada pembuluh darah dalam pada kaki mereka, atau gagal jantung.
Namun setelah 19 tahun masa tindak lanjut, sebanyak 2.451 orang dengan riwayat migran memiliki risiko setidaknya satu dari masalah kardiovaskular, dan 575 orang memiliki risiko lebih dari satu.
Jika dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak migrain, mereka memiliki risiko dua kali lipat lipat terkena stroke. Sebanyak 49 persen lebih lebih cenderung mengalami serangan jantung, dan 59 persen lebih mengalami pembekuan pada pembeluh darah di kaki, 25 persen mungkin mengalami detak jantung yang tidak teratur.
Kendati demikian, riwayat migrain tampaknya tidak memengaruhi risiko gagal jantung atau penyakit arteri perifer.Risiko absolut dari masalah jantung ini rendah.
Pada studi ditemukan sebanyak 25 di setiap 1.000 orang dengan migrain mengalami serangan jantung, sementara jika tanpa riwayat migrain ditemukan sebanyak 17 dari setiap 1.000 individu.
Demikian pula, 45 dari 1.000 orang dengan migrain mengalami jenis stroke yang paling umum,jika dibandingkan dengan yang tidak memiliki riwayat sakit kepala hanya ditemukan 25 dari 1.000 orang yang mengalami stroke.
Sementara untuk risiko pembekuan darah di kaki, 27 dari setiap setiap 1.000 orang dengan migrain, sementara 18 dari 1.000 orang tanpa sakit kepala ini. Adapun, sebanyak 47 dari 1.000 orang ditemukan mengalami detak jantung yang tidak teratur, sementara dibanding kan orang tidak mengidap migran risiko hanya dialami sebanyak 34 dari 1.000 individu.
Peneliti mencatat keterbatasan dalam penelitian ini adalah beberapa orang dengan migrain mungkin belum didiagnosis dengan benar. Kelemahan lain adalah peneliti tidak memiliki data mengenai faktor lain seperti kebiasaan olahraga yang secara independen dapat mempengaruhi risiko penyakit kardiovaskular.
Namun, Direktur Institut Kesehatan Masyarakat Charite Universitatsmedizin di Berlin Tobias Kurth mengatakan temuan tersebut dapat menambah bukti bahwa bahkan orang muda dan sehat pun dapat terkena penyakit kardiovaskular jika mereka mengalami migrain.
Baca juga: Hati-hati, Stres Tingkatkan Risiko Penyakit Kardioaskular
"Migrain, khususnya migrain dengan aura, sebelumnya dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke dan ada peningkatan bukti bahwa migrain juga terkait dengan penyakit kardiovaskular non-stroke lainnya, seperti infark miokard dan kematian," kata Kurth.
World Health Organization (WHO) mendefiniskan kardiovaskular sebagai penyakit dengan jantung dan pembuluh darah. Jutaan orang diperkirakan meninggal karena penyakit ini. Beberapa penyebabnya adalah tekanan darah tinggi, merokok, diabetes, kurang bergerak. Kolesterol tinggi, kegemukan, diet tidak seimbang, dan konsumsi alkohol secara berlebihan.
Baca juga: Jadi Penyebab Utama Kematian Jemaah Haji, Simak Fakta-Fakta Tentang Kardiovaskular
Mengutip Bisnis Indonesia Weekend edisi Februari 2018, sebuah penelitian di Denmark baru-baru ini juga menawarkan bukti baru bahwa migrain juga rentan dengan masalah kardiovaskular. Peneliti Dokter Kaper Adelborg dari Rumah Sakit Universitas Aarhus Denmark menuturkan pihaknya mengumpulkan bukti pendukung terkait migrain sebagai faktor risiko penyakit kardiovaskular baik pada pria ataupun wanita.
"Meskipun risiko absolut penyakit kardiovaskular rendah pada tingkat individu, ini berarti peningkatan risiko yang substansial di tingkat populasi, karena migrain adalah penyakit yang sangat umum," tambah Adelborg.
Peneliti mencatat satu dari lima orang yang menderita migrain mengalami kelainan kronis yang ditandai dengan sakit kepala parah serta rasa mual.
Penelitian tersebut memeriksa data pada 51.000 pasien yang telah didiagnosis migrain, sedangkan untuk kelompok kontrol lebih dari 510.000 orang serupa yang tidak memiliki riwayat migrain.
Pada kelompok migrain, sebagian besar pasien adalah wanita dan biasanya pertama kali didiagnosis ketika mereka berusia sekitar 35 tahun.
Pada awal penelitian, tidak ditemukan peserta yang menderita serangan jantung, stroke, penyakit arteri perifer,gangguan irama jantung, gumpalan pada pembuluh darah dalam pada kaki mereka, atau gagal jantung.
Namun setelah 19 tahun masa tindak lanjut, sebanyak 2.451 orang dengan riwayat migran memiliki risiko setidaknya satu dari masalah kardiovaskular, dan 575 orang memiliki risiko lebih dari satu.
Jika dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak migrain, mereka memiliki risiko dua kali lipat lipat terkena stroke. Sebanyak 49 persen lebih lebih cenderung mengalami serangan jantung, dan 59 persen lebih mengalami pembekuan pada pembeluh darah di kaki, 25 persen mungkin mengalami detak jantung yang tidak teratur.
Kendati demikian, riwayat migrain tampaknya tidak memengaruhi risiko gagal jantung atau penyakit arteri perifer.Risiko absolut dari masalah jantung ini rendah.
Pada studi ditemukan sebanyak 25 di setiap 1.000 orang dengan migrain mengalami serangan jantung, sementara jika tanpa riwayat migrain ditemukan sebanyak 17 dari setiap 1.000 individu.
Demikian pula, 45 dari 1.000 orang dengan migrain mengalami jenis stroke yang paling umum,jika dibandingkan dengan yang tidak memiliki riwayat sakit kepala hanya ditemukan 25 dari 1.000 orang yang mengalami stroke.
Sementara untuk risiko pembekuan darah di kaki, 27 dari setiap setiap 1.000 orang dengan migrain, sementara 18 dari 1.000 orang tanpa sakit kepala ini. Adapun, sebanyak 47 dari 1.000 orang ditemukan mengalami detak jantung yang tidak teratur, sementara dibanding kan orang tidak mengidap migran risiko hanya dialami sebanyak 34 dari 1.000 individu.
Risiko lebih tinggi
Secara umum, risiko masalah kardiovaskular yang terkait dengan migrain lebih tinggi pada orang yang memiliki riwayat migrain dengan aura sepeerti gejala visual lampu berkedip atau berkilauan, garis zigzag atau bintang.Peneliti mencatat keterbatasan dalam penelitian ini adalah beberapa orang dengan migrain mungkin belum didiagnosis dengan benar. Kelemahan lain adalah peneliti tidak memiliki data mengenai faktor lain seperti kebiasaan olahraga yang secara independen dapat mempengaruhi risiko penyakit kardiovaskular.
Namun, Direktur Institut Kesehatan Masyarakat Charite Universitatsmedizin di Berlin Tobias Kurth mengatakan temuan tersebut dapat menambah bukti bahwa bahkan orang muda dan sehat pun dapat terkena penyakit kardiovaskular jika mereka mengalami migrain.
Baca juga: Hati-hati, Stres Tingkatkan Risiko Penyakit Kardioaskular
"Migrain, khususnya migrain dengan aura, sebelumnya dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke dan ada peningkatan bukti bahwa migrain juga terkait dengan penyakit kardiovaskular non-stroke lainnya, seperti infark miokard dan kematian," kata Kurth.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.