Ilustrasi bipolar (Sumber gambar - Unsplash - Nick Fewings)

Mengenal Bipolar, Penyebab, & Cara Pemulihannya

02 August 2022   |   19:09 WIB

Manusia memiliki enam dasar perasaan, yaitu marah, jijik, takut, senang, sedih serta kaget. Perasaan senang dan sedih merupakan perasan yang wajar sering diekspresikan setiap orang. Tetapi ada kalanya ekspresi tersebut menjadi tidak wajar dan membutuhkan bantuan orang lain.

Ketika perasaan, pikiran dan perilaku berubah secara bermakna atau ketika menimbulkan penderitaan dan ganggungan fungsi yang nyata, sebagaimana disebut sebagai ganggungan jiwa . 

Mengutip Bisnis Indonesia Weekend edisi Februari 2018, Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Hervita Diatri menuturkan gangguan perasaan senang atau sedih yang berlebihan dapat dikatakan sebagai gangguan bipolar . Gangguan kesehatan tersebut dipengaruhi tiga fungsi yakni fungsi sosial, pekerjaan dan fungsi  psikologis. 

Baca juga: Marshanda Sempat Hilang di LA, Kenali 3 Episode dalam Bipolar

“Perasaan ini terjadi dalam waktu cukup lama, yang mengakibatkan gangguan fungsi dan penderitaan baik untuk orang yang mengalami dan orang lain,” kata Hervita.

Sebagai informasi, gangguan bipolar diperkirakan telah dialami oleh sekitar 34 persen - 36 persen populasi. Artinya, satu dari tiga orang di dunia sedikitnya pernah mengalami gangguan bipolar. 

Angka tersebut lebih besar dindingkan penyakit fisik lainnya seperti hipertensi sebesar 30 persen, kanker 13 persen, diabetes melitus 8,8 persen, dan stroke 2,7 persen.  Oleh karena itu, gangguan bipolar menjadi hal yang harus menjadi perhatian banyak pihak.
 

Penyebab Bipolar

Dia menuturkan penyebab gangguan bipolar sulit ditetapkan lantaran bersifat multifaktoral, yakni melibatkan faktor biologis, psikologis, sosial, kultural, dan spiritual. Faktor biologis memegang peran besar dikaitkan dengan faktor genetik dan neutrasmiter di otak. Sementara secara psikososial, gangguan ini dikaitkan dengan pola asuh pada masa kanak dan berbagai faktor stres dari ligkungan.
 

Tipe gangguan bipolar

Dia memaparkan gangguan bipolar  memiliki dua tipe yakni tipe 1, ditandai dengan episode manik atau gembira berlebihan diikuti dengan episode hipomanik gembira atau depresi (perasaan sedih). 

Tipe 2, ditandai dengan episode hipomanik artinya saat ini atau sebelumnya mengalami satu gejala depresi mayor. “ Orang dengan gejala gangguan bipolar tipe dua tidak pernah mengalami episode manik,” jelasnya.
 

Keluarga & Lingkungan

Guna membantu menurunkan intensitas gejala, memperpendek masa sakit, atau bahka mengembalikan fungsi, menurutnya keluarga dan lingkungan menjadi faktor pendukung terbaik bagi penderita gangguan bipolar. Apalagi, bipolar merupakan kondisi yang umum dijumpai. 

Kejadian bunuh diri pada orang dengan gangguan bipolar 15 kali libat dibandingkan orang tanpa ganggungan.  Bunuh diri sering terjadi pada saat awal munculya gangguan, ketika pada tekanan pekerjaan atau studi, tekanan emosional dalam keluarga pada tingkat yang paling berat.

Dukungan keluarga, kerabat maupun teman adalah hal terpenting sebagai upaya pemulihan seseorang dengan gangguan bipolar. Hak tersebut dinilai dapat memberikan harapan positif dan memberikan rasa percaya diri.Hak tersebut dinilai dapat memberikan harapan positif dan memberikan rasa percaya diri.

Baca jugaAnak-anak Bisa Kena Gangguan Bipolar, Kenali Ciri-cirinya

Pasalnya, lingkungan juga dapat mendukung dan mendorong dalam membuat perencanaan aktivitas menyenangkan dengan target realistis.
 

SEBELUMNYA

Desa Wisata Butuh Dukungan Agar Berkembang

BERIKUTNYA

Liontin Unik & Eksklusif Berbahan Resin

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: