Ilmu Merawat Hubungan yang Romantis
30 July 2022 |
19:42 WIB
Bicara romansa, erat kaitannya dengan emosi, perasaan, dan segala elemen yang tak pasti. Namun, bagaimana menjelaskan hubungan romantis di mata ilmu pengetahuan? Ternyata, memelihara hubungan romantis ada ilmunya. Bagi beberapa pasangan, mempertahankan pernikahan saja sudah cukup. Namun, banyak juga yang berharap mereka bisa meningkatkan hubungan mereka ke tingkat yang lebih baik.
Dihimpun dari Bisnis Indonesia Weekend edisi 24 September 2017, peneliti studi keluarga di University of Illinois berupaya mengungkap motif di balik upaya meningkatkan hubungan antara pasangan suami dan istri. Peneliti Department of Human Development and Family University of Illinois Brian Ogolsky mengatakan setiap pribadi perlu meluangkan waktu untuk memikirkan kondisi hubungannya dengan pasangan.
Baca juga: Kalian Ingin Melepas Status Lajang? Bahas Hal Ini Lebih Dahulu dengan Pasangan
Setiap pasangan harus bisa mengetahui faktor atau motif yang bisa membuat mereka bertahan dan faktor yang bisa meretakkan hubungan keduanya. Ogolsky menyebutkan, terdapat dua motif dalam mempertahankan hubungan, yakni mitigasi ancaman dan strategi peningkatan hubungan menjadi lebih intim.
Ancaman dalam hubungan selalu mengikuti seiring dengan bertambah tuanya hubungan tersebut. Ketidakinginan menghabiskan waktu bersama keluarga, perselingkuhan, dan masalah pekerjaan sering menjadi salah satunya.
Semua orang berusaha melakukan sesuatu yang membuat dirinya dan pasangan terlihat baik di mata orang lain. Namun, pandangan mengenai meningkatnya kualitas hubungan kita atau pandangan tentang apakah pasangan kita lebih baik dari orang lain, tidak bisa muncul tanpa keberadaan pasangan kita.
Ogolsky memang tidak menyebutkan cara atau intervensi yang bisa meningkatkan hubungan romantis antara pasangan yang sudah menikah secara detail. Menurutnya, hubungan memiliki masa naik dan turun layaknya turbulensi. Tidak ada jawaban pasti kapan seseorang harus mempertahankan hubungannya dan kapan dia harus menyerah karena hubungan bersifat sangat individual.
Baca juga: 6 Cara Ampuh agar Hobi Mahal Kalian Tidak Bikin Pasangan Cemberut
Menurutnya, hubungan adalah persatuan antara dua manusia unik yang juga berasal dari latar belakang yang unik. “Ada solusi yang memang cocok diterapkan untuk pasangan tertentu dan ada yang tidak. Anda tidak akan bisa mempelajari hal ini de ngan melihat pasangan menjadi faktor x dan faktor y yang terpisah.”
Editor: Dika Irawan
Dihimpun dari Bisnis Indonesia Weekend edisi 24 September 2017, peneliti studi keluarga di University of Illinois berupaya mengungkap motif di balik upaya meningkatkan hubungan antara pasangan suami dan istri. Peneliti Department of Human Development and Family University of Illinois Brian Ogolsky mengatakan setiap pribadi perlu meluangkan waktu untuk memikirkan kondisi hubungannya dengan pasangan.
Baca juga: Kalian Ingin Melepas Status Lajang? Bahas Hal Ini Lebih Dahulu dengan Pasangan
Setiap pasangan harus bisa mengetahui faktor atau motif yang bisa membuat mereka bertahan dan faktor yang bisa meretakkan hubungan keduanya. Ogolsky menyebutkan, terdapat dua motif dalam mempertahankan hubungan, yakni mitigasi ancaman dan strategi peningkatan hubungan menjadi lebih intim.
Ancaman dalam hubungan selalu mengikuti seiring dengan bertambah tuanya hubungan tersebut. Ketidakinginan menghabiskan waktu bersama keluarga, perselingkuhan, dan masalah pekerjaan sering menjadi salah satunya.
Kunci mempertahankan hubungan
Namun, apakah mempertahankan hubungan merupakan masalah pribadi atau masalah bersama? Sejalan dengan studi ini, Ogolsky menarik benang merah bahwa kunci mempertahankan hubungan pernikahan ada di tangan kita sendiri.Semua orang berusaha melakukan sesuatu yang membuat dirinya dan pasangan terlihat baik di mata orang lain. Namun, pandangan mengenai meningkatnya kualitas hubungan kita atau pandangan tentang apakah pasangan kita lebih baik dari orang lain, tidak bisa muncul tanpa keberadaan pasangan kita.
Manajemen konflik
Bagaimana pun, mencegah ancaman harus dilakukan bersama. Manajemen konflik yang baik dengan pasangan atau memaafkan pasangan yang melakukan kesalahan adalah proses yang sifatnya interaktif. Ketika ancaman datang, pilihannya hanya dua, meninggalkan pasangan atau memaafkan mereka.Meningkatkan romansa
Selain strategi mitigasi ancaman, strategi meningkatkan romansa hubungan juga penting. Dalam strategi ini, proses interaktif berperan lebih banyak. “Melakukan kegiatan rekreasi bersama, berbicara tentang keadaan hubungan bersama pasangan, ini semua bersifat interaktif, “ kata Ogolsky seperti dikutip dari laman resmi University of Illinois.Ogolsky memang tidak menyebutkan cara atau intervensi yang bisa meningkatkan hubungan romantis antara pasangan yang sudah menikah secara detail. Menurutnya, hubungan memiliki masa naik dan turun layaknya turbulensi. Tidak ada jawaban pasti kapan seseorang harus mempertahankan hubungannya dan kapan dia harus menyerah karena hubungan bersifat sangat individual.
Baca juga: 6 Cara Ampuh agar Hobi Mahal Kalian Tidak Bikin Pasangan Cemberut
Menurutnya, hubungan adalah persatuan antara dua manusia unik yang juga berasal dari latar belakang yang unik. “Ada solusi yang memang cocok diterapkan untuk pasangan tertentu dan ada yang tidak. Anda tidak akan bisa mempelajari hal ini de ngan melihat pasangan menjadi faktor x dan faktor y yang terpisah.”
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.