Perhatikan 9 Prinsip Ini Untuk Membangun Relasi Yang Sehat
26 May 2021 |
16:09 WIB
Genhype pastinya tahu banget kalau kita sebagai manusia ini adalah makhluk sosial. Kita enggak bisa hidup sendiri, tapi harus berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain di berbagai lingkungan.
Tapi pernah enggak sih ngelihat atau ngalami hal-hal yang enggak bikin nyaman saat kita lagi menjalin relasi sama temen, keluarga atau sama pacar kali ya.
Nah buat menjalin hubungan yang nyaman, ternyata ada prinsip-prinsip yang harus diperhatiin lho biar relasi yang terjalin jadi sehat.
Menurut Psikolog Klinis Anak dan Remaja, Amanda Margia Wiranata, kalau relasi sehat itu bukan cuma soal komunikasi terbuka lho, tapi kemampuan untuk bersikap asertif alias tegas dan lugas untuk mengungkapkan pendapat dan perasaan, serta tidak mendiamkan pihak lain bila terjadi kesalahpahaman yang berujung konflik.
Biar kita bisa menjalin relasi yang nyaman, coba kita simak ya faktor-faktor yang membangunnya.
1. Saling menghargai
Saling menghargai ini termasuk menghargai pendapat dan perasaan sendiri serta orang lain. Dalam hal ini, memberikan kritik juga dilakukan tanpa bersikap merendahkan, mengecilkan peran seseorang, menghina, apalagi melakukan kekerasan fisik dan mental.
2. Rasa saling percaya dan mendukung.
Dapat membangun rasa percaya kepada orang lain dan bersikap mendukung pada pihak yang lain ketika dibutuhkan. Saling membangun kualitas pribadi yang lebih baik, bukan justru menjatuhkan
3. Kejujuran dan akuntabilitas.
Dalam menjalin relasi dapat mengatakan kebenaran secara terbuka tanpa rasa khawatir, dan bersedia mengakui kesalahan, menerima tanggung jawab atas perilaku, sikap, dan nilai-nilai pribadi.
4. Kesetaraan.
Selama menjalin hubungan, harus memandang semua pihak adalah setara, tidak ada yang superior.
5. Saling menjaga batasan secara sehat
Aturan ini berarti kalian yang memiliki pasangan dapat merasa nyaman melakukan aktivitas sendiri maupun bersama orang lain, menghargai personal space diri sendiri dan orang lain, juga menghargai minat dan kebutuhan diri sendiri dan orang lain.
6. Adanya persetujuan.
Hal ini berarti kita harus mendapatkan izin sebelum melakukan perbuatan yang mungkin melanggar batasan seseorang. Misalkan meminta izin sebelum menyentuh, memeluk, dan mencium, atau tindakan yang mungkin mengganggu.
7. Rasa aman dan kenyamanan.
Pentingnya membangun rasa aman dan nyaman bagi semua pihak, sehingga relasi itu menjadikan kita sebagai diri sendiri seutuhnya tanpa rasa takut atau khawatir.
8. Kemandirian.
Kemandirian bisa mendorong seseorang menjadi berdaya dan bukan menimbulkan ketergantungan kepada orang lain.
9. Ruang negosiasi/kompromi dan rasa adil.
Relasi yang sehat harus dapat mengusahakan win-win solution dalam menghadapi ketidaksepakatan, serta berupaya bersama untuk mencari kompromi secara adil dan rasional.
Sekarang sudah tahu kan bagaimana membangun relasi yang sehat sama pasangan. Tinggal pertanyaan pentingnya sekarang kalian sudah punya pasangan belum ni?
Buat kalian yang masih jomblo, bisa menerapkan prinsip relasi sehat ini sama temen dan di lingkungan keluarga kamu. Moga menjadi lebih baik dan harmonis ya.
Editor: Fajar Sidik
Tapi pernah enggak sih ngelihat atau ngalami hal-hal yang enggak bikin nyaman saat kita lagi menjalin relasi sama temen, keluarga atau sama pacar kali ya.
Nah buat menjalin hubungan yang nyaman, ternyata ada prinsip-prinsip yang harus diperhatiin lho biar relasi yang terjalin jadi sehat.
Menurut Psikolog Klinis Anak dan Remaja, Amanda Margia Wiranata, kalau relasi sehat itu bukan cuma soal komunikasi terbuka lho, tapi kemampuan untuk bersikap asertif alias tegas dan lugas untuk mengungkapkan pendapat dan perasaan, serta tidak mendiamkan pihak lain bila terjadi kesalahpahaman yang berujung konflik.
Biar kita bisa menjalin relasi yang nyaman, coba kita simak ya faktor-faktor yang membangunnya.
1. Saling menghargai
Saling menghargai ini termasuk menghargai pendapat dan perasaan sendiri serta orang lain. Dalam hal ini, memberikan kritik juga dilakukan tanpa bersikap merendahkan, mengecilkan peran seseorang, menghina, apalagi melakukan kekerasan fisik dan mental.
2. Rasa saling percaya dan mendukung.
Dapat membangun rasa percaya kepada orang lain dan bersikap mendukung pada pihak yang lain ketika dibutuhkan. Saling membangun kualitas pribadi yang lebih baik, bukan justru menjatuhkan
3. Kejujuran dan akuntabilitas.
Dalam menjalin relasi dapat mengatakan kebenaran secara terbuka tanpa rasa khawatir, dan bersedia mengakui kesalahan, menerima tanggung jawab atas perilaku, sikap, dan nilai-nilai pribadi.
4. Kesetaraan.
Selama menjalin hubungan, harus memandang semua pihak adalah setara, tidak ada yang superior.
5. Saling menjaga batasan secara sehat
Aturan ini berarti kalian yang memiliki pasangan dapat merasa nyaman melakukan aktivitas sendiri maupun bersama orang lain, menghargai personal space diri sendiri dan orang lain, juga menghargai minat dan kebutuhan diri sendiri dan orang lain.
6. Adanya persetujuan.
Hal ini berarti kita harus mendapatkan izin sebelum melakukan perbuatan yang mungkin melanggar batasan seseorang. Misalkan meminta izin sebelum menyentuh, memeluk, dan mencium, atau tindakan yang mungkin mengganggu.
7. Rasa aman dan kenyamanan.
Pentingnya membangun rasa aman dan nyaman bagi semua pihak, sehingga relasi itu menjadikan kita sebagai diri sendiri seutuhnya tanpa rasa takut atau khawatir.
8. Kemandirian.
Kemandirian bisa mendorong seseorang menjadi berdaya dan bukan menimbulkan ketergantungan kepada orang lain.
9. Ruang negosiasi/kompromi dan rasa adil.
Relasi yang sehat harus dapat mengusahakan win-win solution dalam menghadapi ketidaksepakatan, serta berupaya bersama untuk mencari kompromi secara adil dan rasional.
Sekarang sudah tahu kan bagaimana membangun relasi yang sehat sama pasangan. Tinggal pertanyaan pentingnya sekarang kalian sudah punya pasangan belum ni?
Buat kalian yang masih jomblo, bisa menerapkan prinsip relasi sehat ini sama temen dan di lingkungan keluarga kamu. Moga menjadi lebih baik dan harmonis ya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.