18 Seniman Asia Tenggara Tunjukkan Keindahan Hong Kong lewat Karya Seni
25 July 2022 |
21:22 WIB
Hong Kong menjadi hidup musim panas ini setelah Dewan Pariwisata Hong Kong (HKTB) meluncurkan Arts in HK with S.E.A artist, yang merupakan perpanjangan Arts in Hong Kong, selama setahun membangkitkan kesadaran akan pengalaman seni dan budaya kota yang selalu aktif dan beragam, yang menjadikan Hong Kong sebagai pusat pertukaran seni dan budaya internasional.
Secara garis besar, kampanye Arts in Hong Kong mendukung acara internasional, komunitas seni, tur budaya, pengalaman teknologi seni interaktif, pameran seni, pembukaan baru, dan banyak lagi untuk merayakan pemandangan seni di kota yang luar biasa itu.
Dalam kampanye Arts in HK with S.E.A artist ini, HKTB berkolaborasi dengan 18 seniman dari beragam negara dengan latar belakang aliran seni yang berbeda-beda untuk menciptakan karya seni yang terinspirasi oleh ikon abadi Hong Kong.
Baca juga: Penasaran dengan Seni Botani? Yuk Intip Pameran Botanical Art: Evoking the Beauty of Science di Galeri Nasional
Regional Director Southeast Asia Hong Kong Tourism Board Raymond Chan mengutarakan bahwa sebagai pusat seni dan budaya internasional, Hong Kong memiliki kebanggaan tersendiri untuk terlibat, memelihara, dan mengembangkan generasi seniman lokal berikutnya sambil memberi mereka panggung untuk menunjukkan bakat mereka kepada dunia.
"Dengan memperkuat potensi seniman melalui inisiatif ini, kami berharap dapat membentuk dan memberdayakan seniman secara positif dalam komunitas seni lokal di wilayah tersebut,” kata Raymond, seperti dikutip melalui siaran pers yang diterima Hypeabis.id, Senin (25/7/2022).
Seni memegang petunjuk kehidupan di masa lalu dan pedoman untuk masa sekarang. Dengan melihat simbolisme pada sebuah karya seni, kita bisa belajar, memutar balik waktu dan mengalami budaya yang berbeda dengan zaman kita sekarang.
Hasil karya 18 seniman Asia Tenggara ini mengeksplorasi sejumlah aspek berbeda dari Hong Kong, baik lama dan baru. Beberapa seniman mengenang kerajinan tradisional seperti ukiran Mahjong dan sulaman sandal, sementara yang lain melihat ke masa depan dengan museum M+ modern dan West Kowloon Cultural District.
Di antara 18 seniman dari Asia Tenggara ini terdapat tiga seniman Indonesia dengan gaya dan karakter yang khas pada karya seni mereka antara lain Apriliyandi Tami, Dinda Puspitasari, dan Vina Candrawati.
Apriliyandi adalah seorang seniman 3D yang menciptakan ilustrasi 3D dari transportasi ikonik Hong Kong yang telah beroperasi selama lebih dari 100 tahun, yakni Trem Ding Ding.
Sementara itu, fashion illustrator Dinda Puspitasari mengambil inspiasi dari lanskap kita Hong Kong yang dikelilingi laut dan dataran tinggi serta pusat kesenian modern seperti M+ Museum dan HK Palace Museum.
Tak ketinggalan, Vina Candrawati, pelukis pasir dari Indonesia. Vina terkenal setelah menjadi runner-up dalam ajang Indonesia Mencari Bakat 3. Vina menuturkan bahwa inspirasi lukisan pasirnya berasal dari kenangan masa kecil seperti saat menonton serial Return of the Condor Heroes yang dibintangi oleh Andy Lau dan Idy Chan.
"Saya menikmati banyak film Andy Lau dan melalui tayangan tersebut, saya belajar tentang budaya, gaya hidup, dan masakan populer di Hong Kong. Tidak hanya itu, serial TV Hong Kong juga memperlihatkan kepada saya pemandangan dan cakrawala Hong Kong yang luar biasa. Dari kenangan nostalgia tersebut, saya semakin ingin tahu lebih banyak tentang seni dan budaya di Hong Kong dan siap menemukan segala sesuatu yang baru di Hong Kong,” tuturnya.
Ada pula 15 seniman Asia Tenggara lain yang tak boleh Genhype lewatkan karya seninya, antara lain:
“Berkolaborasi dengan Hong Kong Tourism Board merupakan kesempatan yang menarik bagi saya karena saya mencintai budaya Hong Kong dan Hong Kong adalah salah satu kota favorit saya di dunia. Selain itu, terpilih untuk kampanye ini benar-benar pengalaman yang membanggakan karena membuktikan semua kerja keras yang telah saya lakukan untuk menyempurnakan keahlian saya,” kata Kent, ilustrator asal Malaysia.
Mela Gonzales, seorang seniman bordir dari Filipina juga mengaku belum pernah menjadi bagian dari proyek sebesar ini.
“Sudah lama sejak saya terakhir ke Hong Kong, dan saya tidak sabar untuk berkunjung lagi. Sungguh menghangatkan hati melihat begitu banyak seniman Asia Tenggara berkumpul, membawa keahlian dari ekspresi artistik yang berbeda untuk merayakan Hong Kong. Saya berharap suatu hari kita semua dapat berkumpul di Hong Kong untuk melihat pemandangan ikoniknya secara langsung sekali lagi," kata Gonzales.
Editor: Gita Carla
Secara garis besar, kampanye Arts in Hong Kong mendukung acara internasional, komunitas seni, tur budaya, pengalaman teknologi seni interaktif, pameran seni, pembukaan baru, dan banyak lagi untuk merayakan pemandangan seni di kota yang luar biasa itu.
Dalam kampanye Arts in HK with S.E.A artist ini, HKTB berkolaborasi dengan 18 seniman dari beragam negara dengan latar belakang aliran seni yang berbeda-beda untuk menciptakan karya seni yang terinspirasi oleh ikon abadi Hong Kong.
Baca juga: Penasaran dengan Seni Botani? Yuk Intip Pameran Botanical Art: Evoking the Beauty of Science di Galeri Nasional
Regional Director Southeast Asia Hong Kong Tourism Board Raymond Chan mengutarakan bahwa sebagai pusat seni dan budaya internasional, Hong Kong memiliki kebanggaan tersendiri untuk terlibat, memelihara, dan mengembangkan generasi seniman lokal berikutnya sambil memberi mereka panggung untuk menunjukkan bakat mereka kepada dunia.
"Dengan memperkuat potensi seniman melalui inisiatif ini, kami berharap dapat membentuk dan memberdayakan seniman secara positif dalam komunitas seni lokal di wilayah tersebut,” kata Raymond, seperti dikutip melalui siaran pers yang diterima Hypeabis.id, Senin (25/7/2022).
Seni memegang petunjuk kehidupan di masa lalu dan pedoman untuk masa sekarang. Dengan melihat simbolisme pada sebuah karya seni, kita bisa belajar, memutar balik waktu dan mengalami budaya yang berbeda dengan zaman kita sekarang.
Hasil karya 18 seniman Asia Tenggara ini mengeksplorasi sejumlah aspek berbeda dari Hong Kong, baik lama dan baru. Beberapa seniman mengenang kerajinan tradisional seperti ukiran Mahjong dan sulaman sandal, sementara yang lain melihat ke masa depan dengan museum M+ modern dan West Kowloon Cultural District.
Di antara 18 seniman dari Asia Tenggara ini terdapat tiga seniman Indonesia dengan gaya dan karakter yang khas pada karya seni mereka antara lain Apriliyandi Tami, Dinda Puspitasari, dan Vina Candrawati.
Apriliyandi adalah seorang seniman 3D yang menciptakan ilustrasi 3D dari transportasi ikonik Hong Kong yang telah beroperasi selama lebih dari 100 tahun, yakni Trem Ding Ding.
Sementara itu, fashion illustrator Dinda Puspitasari mengambil inspiasi dari lanskap kita Hong Kong yang dikelilingi laut dan dataran tinggi serta pusat kesenian modern seperti M+ Museum dan HK Palace Museum.
Hong Kong Through the Sands of Time oleh Vina Candrawati. (Sumber gambar: HKTB)
"Saya menikmati banyak film Andy Lau dan melalui tayangan tersebut, saya belajar tentang budaya, gaya hidup, dan masakan populer di Hong Kong. Tidak hanya itu, serial TV Hong Kong juga memperlihatkan kepada saya pemandangan dan cakrawala Hong Kong yang luar biasa. Dari kenangan nostalgia tersebut, saya semakin ingin tahu lebih banyak tentang seni dan budaya di Hong Kong dan siap menemukan segala sesuatu yang baru di Hong Kong,” tuturnya.
Ada pula 15 seniman Asia Tenggara lain yang tak boleh Genhype lewatkan karya seninya, antara lain:
- Malaysia: Chong Fei Giap (ilustrator) dan Kent (ilustrator)
- Filipina: Celine Tablinga (seniman keramik), Ciara Gan (pelukis), Krissie Mateo (seniman kertas), dan Mela Gonzales (seniman bordir)
- Singapura: James Lim (seniman) dan Noel Lin (penghias kue)
- Thailand: Seatapron Korwanichakul feat. Painterbell (seniman digital)
- Vietnam: Thanh Hoàng (seniman rubik) dan Th?y Tiên (ilustrator)
“Berkolaborasi dengan Hong Kong Tourism Board merupakan kesempatan yang menarik bagi saya karena saya mencintai budaya Hong Kong dan Hong Kong adalah salah satu kota favorit saya di dunia. Selain itu, terpilih untuk kampanye ini benar-benar pengalaman yang membanggakan karena membuktikan semua kerja keras yang telah saya lakukan untuk menyempurnakan keahlian saya,” kata Kent, ilustrator asal Malaysia.
Mela Gonzales, seorang seniman bordir dari Filipina juga mengaku belum pernah menjadi bagian dari proyek sebesar ini.
“Sudah lama sejak saya terakhir ke Hong Kong, dan saya tidak sabar untuk berkunjung lagi. Sungguh menghangatkan hati melihat begitu banyak seniman Asia Tenggara berkumpul, membawa keahlian dari ekspresi artistik yang berbeda untuk merayakan Hong Kong. Saya berharap suatu hari kita semua dapat berkumpul di Hong Kong untuk melihat pemandangan ikoniknya secara langsung sekali lagi," kata Gonzales.
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.