Restoran apung Jumbo Kingdom, Hong Kong. (Sumber gambar: Instagram Jumbo Kingdom)

46 Tahun Beroperasi, Restoran Terapung Ikonik Hong Kong Tenggelam

21 June 2022   |   18:27 WIB
Image
Nirmala Aninda Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Setelah memukau wisatawan selama hampir 50 tahun, restoran terapung terbesar di dunia, Jumbo Kingdom, tampaknya harus menutup bisnis untuk selamanya. Sejumlah media lokal maupun asing melaporkan bahwa kapal dengan desain megah itu terbalik dan tenggelam pada Minggu (19/6/2022), di Laut China Selatan.

Menurut perusahaan induknya, Aberdeen Restaurant Enterprises, restoran tersebut mengalami kondisi buruk pada Sabtu (18/6/2022), ketika melewati perairan dekat Kepulauan Xisha.

"Air dengan cepat masuk sebelum kapal mengalami kemiringan. Kami sangat sedih dengan kejadian ini," ujar perusahaan kepada AFP, seperti dikutip melalui Insider.

(Baca juga: Pemilik Restoran Bintang Michelin Ini Buka 3 Rahasia Kuliner Hong Kong)

Kejadian ini berlangsung hanya beberapa hari setelah kapal raksasa itu ditarik dari Hong Kong karena kesulitan keuangan. Hal tersebut tentunya jadi kabar yang menyedihkan terutama bagi turis yang setiap tahun, setidaknya sebelum pandemi melanda, kerap kembali ke Jumbo Kingdom.
 

Restoran apung ini menawarkan lebih dari sekadar makanan laut dan kuliner khas Kanton yang spektakuler. Jumbo Kingdom juga memberikan pengalaman kuliner yang berbeda dengan restoran lainnya di sekitar Hong Kong.

Menurut menu di situs web restoran, para tamu dapat memesan hidangan tradisional Kanton seperti babi panggang (HK$230) dan sarang burung walet rebus dengan santan (HK$388).

Namun, bagi para turis, makanan laut merupakan daya tarik besar. Di tempat seperti akuarium, yang terletak di tongkang yang terpasang, pengunjung dapat memilih lebih dari 60 jenis hewan laut segar untuk dimasak termasuk kepiting, lobster, dan berbagai macam ikan.

Dilansir kantor berita Channel News Asia, pemilik restoran terapung Melco International Development mengumumkan bulan lalu bahwa menjelang berakhirnya lisensi pada bulan Juni, Jumbo akan meninggalkan Hong Kong dan menunggu operator baru di lokasi yang dirahasiakan.

Operator restoran mengutip pandemi COVID-19 sebagai alasan penutupan restoran pada Maret 2020, setelah sekitar satu dekade mengalami tekanan finansial untuk menjaga restoran tetap beroperasi.
 

Dibuka pada tahun 1976 oleh mendiang taipan kasino Stanley Ho, di masa kejayaannya, kasino ini merupakan puncak kemewahan, yang dilaporkan menelan biaya lebih dari HK$30 juta (US$3,8 juta) untuk pembangunannya. Kapal sepanjang 76 meter itu bisa menampung 2.300 pengunjung.

Didesain seperti istana kekaisaran China dan pernah dianggap sebagai landmark, restoran ini menarik pengunjung dari Ratu Elizabeth II hingga Tom Cruise. Jumbo juga sempat tampil dalam beberapa film - termasuk Contagion karya Steven Soderbergh, tentang pandemi global yang mematikan.

Melco mengatakan bulan lalu bisnisnya tidak menguntungkan sejak 2013 dan kerugian kumulatif telah melebihi HK$100 juta. Meski tidak beroperasi, Jumbo masih menghabiskan jutaan biaya pemeliharaan setiap tahun dan sekitar selusin bisnis dan organisasi telah menolak undangan untuk mengambil alih restoran, bahkan dengan tawaran tanpa biaya.

Pada 1 Juni 2016, AFP melaporkan kapal yang menjadi dapur Jumbo tenggelam setelah diduga mengalami kebocoran di bagian lambung dengan kemiringan hampir 90 derajat.


Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Meta Luncurkan Toko Avatar Digital, Jual Produk dari Merek Fesyen Kenamaan 

BERIKUTNYA

Youngjae GOT7 Akhirnya Rilis MV Mini Album Keduanya "Sugar"

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: