Begini Kiat Dari Maudy Ayunda Agar Perempuan Tidak Dipandang Sebelah Mata
14 July 2022 |
19:33 WIB
Pendidikan penting bagi seorang perempuan. Dengan pendidikan yang mumpuni, mereka akan mencapai kemandirian berpikir. Begitulah yang disampaikan aktris Maudy Ayunda yang saat ini ditunjuk sebagai Tim Juru Bicara G20. Belajar di jajaran universitas terbaik dunia dilakukan oleh Maudy untuk mencapai apa yang dicita-citakan.
Sempat mengalami diskriminasi gender karena menempuh pendidikan yang tinggi, Maudy lantas tergugah untuk mengajak kaum perempuan untuk memiliki kemandirian, bukan hanya secara finansial, tetapi juga dalam pola pikir.
Perempuan, menurutnya bukan hanya mengurusi dapur, sumur, kasur, seperti stigma yang telah lama tertanam di masyarakat. Perempuan bisa meraih impian dan melakukan hal-hal yang ingin dicoba. Dengan begitu menurutnya, akan banyak terobosan yang dilahirkan oleh kaum hawa ini.
"Proses mencerdaskan diri itu salah satu aksi yang sangat powerfull bagi perempuan," tegas Maudy dalam diskusi virtual FMB9, Kamis (14/7/2022).
Baca juga: Mengulik Nuansa Putih pada Hanbok Pengantin yang dipakai Maudy Ayunda
Untuk mendapatkan kemandirian berpikir itu bisa ditempuh melalui pendidikan, dengan banyak membaca buku, berbincang dengan banyak orang. Dengan begitu menurutnya kita semua bisa membuka diri terhadap banyaknya perpektif yang berkembang di masyarakat.
"Itu memberikan pengalaman, opini diri sendiri, dan tidak terbawa alur, ekspektasi di luar sana yang akhirnya merugikan perempuan. Belajar terus, itu akan powerfull," jelas Maudy.
Namun demikian, untuk mencapai kemandirian itu, perempuan butuh support system yang besar, terutama dari keluarga.
Selain itu, dia berpendapat pemberdayaan perempuan harus digencarkan. Hal ini dapat memberikan dampak bagi sosial dan ekonomi. Perempuan seharusnya bisa bekerja maupun membangun usahanya sendiri guna memberi kontribusi finansial untuk keluarga, lingkungan, hingga negara.
"Saya punya passion ajak semua pihak, bersama-sama melakukan aksi yang support dan berdayakan perempuan," tuturnya.
Pemilik nama Ayunda Faza Maudya ini diketahui sangat melek akan pendidikan. Dia sempat ditawari dua kampus yang berbeda saat ingin menempuh gelar sarjana, yaitu Columbia University dan Oxford.
Dalam keputusannya Maudy memilih Oxford sebagai tempat melanjutkan studi dengan mengambil jurusan Philosophy, Politics, and Economics (PPE). Di Oxford, Maudy juga pernah menjadi pembicara di Forum Ekonomi Global pada 2015.
Melanjutkan studi S2, Maudy lagi-lagi kebingungan untuk memilih dua kampus terbaik dunia yaitu Harvard dan Stanford. Akhirnya Maudy memilih Stanford University, California, Amerika Serikat dengan jurusan Master of Business Administration (MBA).
Baca juga: Intip Outfit Kebaya Jawa Klasik Maudy Ayunda yang Cantik & Elegan
Selain itu, penyanyi lagu Perahu Kertas ini mengikuti Joint Degree Program (JDP) yang merupakan kombinasi dua program gelar magister yang dapat ditempuh dalam waktu yang sama oleh mahasiswa di Stanford.
Dia lulus dari studi S2 di Stanford University pada tahun lalu. Saat ini, maudy memiliki tiga gelar yang berderet di belakang namanya yaitu BA, MA, dan MBA. Gelar MA berarti Master of Arts yang didapat Maudy karena berhasil menyelesaikan pendidikan studinya di Oxford University yang mengambil jurusan politik, filsafat, dan ekonomi.
Untuk gelar MBA (Master of Business Administration) diperoleh dari jurusan double degree untuk jurusan bisnis dan pendidikan yang dia ambil di Stanford University.
Sementara itu, Maudy menjadi salah satu dari lima wanita Indonesia yang disoroti dalam Inspiring Women Forbes Indonesia edisi April 2022. Adapun keempat wanita lainnya adalah Febriany Eddy, Carina Joe, Ira Noviarty, dan H. E. Fientje Maritje Suebu.
Forbes Indonesia, dalam unggahan Instagramnya menuliskan Inspiring Women Forbes Indonesia menyoroti kelima kisah wanita tersebut dalam berbagai disiplin ilmu dan lapisan masyarakat yang berbeda, dari ilmuwan, aktris hingga pengusaha sukses.
Forbes Indonesia menjelaskan, kelima wanita, termasuk Muady dipilih berdasarkan pencapaian, konsistensi dan kontribusi mereka kepada masyarakat.
Saat ini, Maudy Ayunda terpilih menjadi Jubir Presidensi G20 selain karena riwayat pendidikannya yang terbilang bagus. Dia juga diharapkan bisa menjangkau lapisan masyarakat luas terutama generasi milenial dan generasi Z. Terlebih Maudy juga menguasai beberapa bahasa asing yang akan membantu sebagai Jubir Presidensi G20.
Sebagai aktris dan penyanyi, Maudy juga telah menorehkan karya dan prestasinya. Karier film Maudy dimulai dari Untuk Rena produksi Miles Films (2005). Dia juga membintangi beberapa film seperti Sang Pemimpi (2009), Tendangan dari Langit (2011), Perahu Kertas (2012), Refrain (2013), Habibie & Ainun 3 (2019), dan Losmen Bu Broto (2021).
Sedangkan di bidang musik, dia telah mengeluarkan tiga album yaitu Panggil Aku…(2011), Moments (2015), dan Oxygen (2018). Selain itu ada dua mini album My Hidden Collection (2013) dan The Hidden Tapes: Vol. 1 (2021).
Editor: Indyah Sutriningrum
Sempat mengalami diskriminasi gender karena menempuh pendidikan yang tinggi, Maudy lantas tergugah untuk mengajak kaum perempuan untuk memiliki kemandirian, bukan hanya secara finansial, tetapi juga dalam pola pikir.
Perempuan, menurutnya bukan hanya mengurusi dapur, sumur, kasur, seperti stigma yang telah lama tertanam di masyarakat. Perempuan bisa meraih impian dan melakukan hal-hal yang ingin dicoba. Dengan begitu menurutnya, akan banyak terobosan yang dilahirkan oleh kaum hawa ini.
"Proses mencerdaskan diri itu salah satu aksi yang sangat powerfull bagi perempuan," tegas Maudy dalam diskusi virtual FMB9, Kamis (14/7/2022).
Baca juga: Mengulik Nuansa Putih pada Hanbok Pengantin yang dipakai Maudy Ayunda
Untuk mendapatkan kemandirian berpikir itu bisa ditempuh melalui pendidikan, dengan banyak membaca buku, berbincang dengan banyak orang. Dengan begitu menurutnya kita semua bisa membuka diri terhadap banyaknya perpektif yang berkembang di masyarakat.
"Itu memberikan pengalaman, opini diri sendiri, dan tidak terbawa alur, ekspektasi di luar sana yang akhirnya merugikan perempuan. Belajar terus, itu akan powerfull," jelas Maudy.
Namun demikian, untuk mencapai kemandirian itu, perempuan butuh support system yang besar, terutama dari keluarga.
Selain itu, dia berpendapat pemberdayaan perempuan harus digencarkan. Hal ini dapat memberikan dampak bagi sosial dan ekonomi. Perempuan seharusnya bisa bekerja maupun membangun usahanya sendiri guna memberi kontribusi finansial untuk keluarga, lingkungan, hingga negara.
"Saya punya passion ajak semua pihak, bersama-sama melakukan aksi yang support dan berdayakan perempuan," tuturnya.
Pemilik nama Ayunda Faza Maudya ini diketahui sangat melek akan pendidikan. Dia sempat ditawari dua kampus yang berbeda saat ingin menempuh gelar sarjana, yaitu Columbia University dan Oxford.
Dalam keputusannya Maudy memilih Oxford sebagai tempat melanjutkan studi dengan mengambil jurusan Philosophy, Politics, and Economics (PPE). Di Oxford, Maudy juga pernah menjadi pembicara di Forum Ekonomi Global pada 2015.
Melanjutkan studi S2, Maudy lagi-lagi kebingungan untuk memilih dua kampus terbaik dunia yaitu Harvard dan Stanford. Akhirnya Maudy memilih Stanford University, California, Amerika Serikat dengan jurusan Master of Business Administration (MBA).
Baca juga: Intip Outfit Kebaya Jawa Klasik Maudy Ayunda yang Cantik & Elegan
Selain itu, penyanyi lagu Perahu Kertas ini mengikuti Joint Degree Program (JDP) yang merupakan kombinasi dua program gelar magister yang dapat ditempuh dalam waktu yang sama oleh mahasiswa di Stanford.
Dia lulus dari studi S2 di Stanford University pada tahun lalu. Saat ini, maudy memiliki tiga gelar yang berderet di belakang namanya yaitu BA, MA, dan MBA. Gelar MA berarti Master of Arts yang didapat Maudy karena berhasil menyelesaikan pendidikan studinya di Oxford University yang mengambil jurusan politik, filsafat, dan ekonomi.
Untuk gelar MBA (Master of Business Administration) diperoleh dari jurusan double degree untuk jurusan bisnis dan pendidikan yang dia ambil di Stanford University.
Sementara itu, Maudy menjadi salah satu dari lima wanita Indonesia yang disoroti dalam Inspiring Women Forbes Indonesia edisi April 2022. Adapun keempat wanita lainnya adalah Febriany Eddy, Carina Joe, Ira Noviarty, dan H. E. Fientje Maritje Suebu.
Forbes Indonesia, dalam unggahan Instagramnya menuliskan Inspiring Women Forbes Indonesia menyoroti kelima kisah wanita tersebut dalam berbagai disiplin ilmu dan lapisan masyarakat yang berbeda, dari ilmuwan, aktris hingga pengusaha sukses.
Forbes Indonesia menjelaskan, kelima wanita, termasuk Muady dipilih berdasarkan pencapaian, konsistensi dan kontribusi mereka kepada masyarakat.
Saat ini, Maudy Ayunda terpilih menjadi Jubir Presidensi G20 selain karena riwayat pendidikannya yang terbilang bagus. Dia juga diharapkan bisa menjangkau lapisan masyarakat luas terutama generasi milenial dan generasi Z. Terlebih Maudy juga menguasai beberapa bahasa asing yang akan membantu sebagai Jubir Presidensi G20.
Sebagai aktris dan penyanyi, Maudy juga telah menorehkan karya dan prestasinya. Karier film Maudy dimulai dari Untuk Rena produksi Miles Films (2005). Dia juga membintangi beberapa film seperti Sang Pemimpi (2009), Tendangan dari Langit (2011), Perahu Kertas (2012), Refrain (2013), Habibie & Ainun 3 (2019), dan Losmen Bu Broto (2021).
Sedangkan di bidang musik, dia telah mengeluarkan tiga album yaitu Panggil Aku…(2011), Moments (2015), dan Oxygen (2018). Selain itu ada dua mini album My Hidden Collection (2013) dan The Hidden Tapes: Vol. 1 (2021).
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.