Cerita Pelaku UMKM yang Produk Batiknya Dipakai Pemain NBA Justin Holiday
14 July 2022 |
06:06 WIB
Genhype masih ingat momen ketika salah seorang atlet basket NBA, Justin Holiday, mengenakan batik yang dipadukan dengan kaos polos, celana hitam dan sepatu sneakers? Ya, penampilan casual-nya dengan baju bermotif batik itu sempat mencuri perhatian masyarakat Indonesia.
Banyak yang penasaran dia memakai batik apa? Tenyata batik yang dikenakan oleh Holiday tersebut merupakan hasil karya pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) lokal yakni Batik Mawar Putih. Ini menjadi bukti bahwa pola batik yang dimiliki Indonesia memiliki daya tarik, bahkan bagi orang-orang di luar negeri.
Baca Juga : Produk Batik Jadi Perhatian di Gelaran Paris Prancis
Dalam foto yang diunggah Holiday pada Maret lalu, dia tampak bergaya santai dengan nuansa serba hitam di downtown Indianapolis, Amerika Serikat. Pebasket kelahiran 1989 itu juga menuliskan “ID” dalam caption yang berarti Indonesia. Unggahannya itu lantas dbanjiri komentar warganet Indonesia yang merasa bangga. Mereka mengatakan produk dengan nilai budaya Indonesia ini bisa mejeng di akun Instagram seorang atlet internasional.
Adapun, batik Mawar Putih digagas oleh pasangan suami istri Yogi Rosdianta dan Santika Mawar. Ciri khas batik buatan pelaku usaha lokal itu ada pada motifnya yang autentik, lantaran dibuat secara custom atau disesuaikan dengan keinginan pembeli dalam hal warna dan proses pembuatannya.
Yogi dan Santika juga mempertahankan motif khas Blitar seperti ikan koi dan Tugu Pecut, serta beberapa motif batik lainnya. Eksklusivitas motif batiknya inilah yang menjadi daya tarik para pembeli dari luar negeri.
Baca Juga : Batik Nitik Yogyakarta Tarik Antusiasme Pengunjung Dubai Expo
"Awalnya sempat kirim batik ke luar negeri lewat teman. Saat itu baru hanya satu sampai dua pesanan. Lalu makin banyak permintaan. Saya sekalian seriusin dan ternyata permintaan dari mancanegara pun semakin besar. Kini, sebanyak 50 persen penjualan Batik Mawar Putih diperoleh melalui ekspor,” kata Santika.
Kesuksesan bisnis ini tidak datang begitu saja, apalagi Santika dan Yogi berasal dari kota kecil sehingga mengalami kendala saat memasarkan ke masyarakat di luar Blitar. Belum lagi, persaingan atau kompetisi dari merek lain yang telah establish di pasar batik luar negeri. Kendati begitu, mereka bersiasat untuk bisa masuk menjadi pemain.
Untuk melakukan hal tersebut, keduanya memanfaatkan teknologi digital seperti platform dagang elektronik (e-commerce) untuk memasarkan bisnisnya. Salah satunya melalui Shopee yang juga membantu mereka dalam menjangkau pembeli di seluruh Indonesia, yang pada akhirnya mendorong bisnis Batik Mawar makin berkembang.
Editor : Syaiful Millah
Banyak yang penasaran dia memakai batik apa? Tenyata batik yang dikenakan oleh Holiday tersebut merupakan hasil karya pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) lokal yakni Batik Mawar Putih. Ini menjadi bukti bahwa pola batik yang dimiliki Indonesia memiliki daya tarik, bahkan bagi orang-orang di luar negeri.
Baca Juga : Produk Batik Jadi Perhatian di Gelaran Paris Prancis
Dalam foto yang diunggah Holiday pada Maret lalu, dia tampak bergaya santai dengan nuansa serba hitam di downtown Indianapolis, Amerika Serikat. Pebasket kelahiran 1989 itu juga menuliskan “ID” dalam caption yang berarti Indonesia. Unggahannya itu lantas dbanjiri komentar warganet Indonesia yang merasa bangga. Mereka mengatakan produk dengan nilai budaya Indonesia ini bisa mejeng di akun Instagram seorang atlet internasional.
Adapun, batik Mawar Putih digagas oleh pasangan suami istri Yogi Rosdianta dan Santika Mawar. Ciri khas batik buatan pelaku usaha lokal itu ada pada motifnya yang autentik, lantaran dibuat secara custom atau disesuaikan dengan keinginan pembeli dalam hal warna dan proses pembuatannya.
Yogi dan Santika juga mempertahankan motif khas Blitar seperti ikan koi dan Tugu Pecut, serta beberapa motif batik lainnya. Eksklusivitas motif batiknya inilah yang menjadi daya tarik para pembeli dari luar negeri.
Baca Juga : Batik Nitik Yogyakarta Tarik Antusiasme Pengunjung Dubai Expo
"Awalnya sempat kirim batik ke luar negeri lewat teman. Saat itu baru hanya satu sampai dua pesanan. Lalu makin banyak permintaan. Saya sekalian seriusin dan ternyata permintaan dari mancanegara pun semakin besar. Kini, sebanyak 50 persen penjualan Batik Mawar Putih diperoleh melalui ekspor,” kata Santika.
Kesuksesan bisnis ini tidak datang begitu saja, apalagi Santika dan Yogi berasal dari kota kecil sehingga mengalami kendala saat memasarkan ke masyarakat di luar Blitar. Belum lagi, persaingan atau kompetisi dari merek lain yang telah establish di pasar batik luar negeri. Kendati begitu, mereka bersiasat untuk bisa masuk menjadi pemain.
Untuk melakukan hal tersebut, keduanya memanfaatkan teknologi digital seperti platform dagang elektronik (e-commerce) untuk memasarkan bisnisnya. Salah satunya melalui Shopee yang juga membantu mereka dalam menjangkau pembeli di seluruh Indonesia, yang pada akhirnya mendorong bisnis Batik Mawar makin berkembang.
Editor : Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.