Batik Nitik Yogyakarta Tarik Antusiasme Pengunjung Dubai Expo
13 March 2022 |
18:00 WIB
Batik Indonesia merupakan warisan budaya dunia yang sudah diakui oleh Unesco. Indonesia memiliki beragam jenis batik dari berbagai daerah, salah satunya adalah batik tulis Nitik asal Yogyakarta yang mendapatkan perhatian para pencinta batik dari berbagai negara saat diperkenalkan dalam ajang pameran di Dubai.
Nah, untuk lebih memperkenalkan batik sebagai warisan budaya kepada dunia, Paviliun Indonesia memamerkan batik tulis nitik asal Yogyakarta di area indoor stage Paviliun Indonesia dalam Expo 2020 Dubai.
Para pengunjung bisa mendapatkan informasi tentang batik, melihat proses pembuatannya, hingga ikut serta melukis batik. Dalam pameran tersebut, para pengunjung sangat antusias.
Apalagi Batik Indonesia memiliki motif yang unik dan warna yang beragam serta merupakan kekayaan intelektual yang memiliki cerita dan filosofi dari setiap daerah di Indonesia.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional dan Komisioner Jenderal Paviliun Indonesia Didi Sumedi menjelaskan, pameran batik Indonesia kali ini dibawa oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) selama tujuh hari, yaitu pada 4—10 Maret 2022.
“Batik nitik yang dibawa Kemenkumham memiliki keunikan pada proses pembuatannya. Pola batik nitik dibuat dengan membentuk pola titik-titik menggunakan canting khusus berukuran kecil. Motifnya melambangkan keseimbangan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam. Sedangkan, warna cokelat yang digunakan memiliki makna kesederhanaan dan kejujuran,” jelasnya.
Salah satu pengunjung Paviliun Indonesia asal Afrika Selatan, Anamia mengungkapkan ketertarikannya dengan batik Indonesia.
"Sejak kecil saya sudah familiar dengan batik Indonesia karena Ibu saya pernah belajar membatik. Saat mendengar Paviliun Indonesia mengadakan demonstrasi membatik, saya tertarik mengikuti acara tersebut. Saya sangat senang bisa belajar membatik dan membeli batik asli Indonesia secara langsung di sini,” ucapnya.
Industri batik merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional sebesar Rp7,5 triliun selama kuartal I 2021. Tidak hanya itu, sektor yang didominasi industri kecil menengah (IKM) tersebut juga menyerap tenaga kerja sebanyak 200 ribu orang dari 47 ribu unit usaha yang tersebar di 101 sentra wilayah Indonesia.
Didi menambahkan, gelaran Expo 2020 Dubai telah memasuki bulan terakhir pelaksanaannya. Hal ini membuat pemerintah Indonesia semakin gencar memperkenalkan potensi di bidang perdagangan, pariwisata, dan peluang investasi.
Hingga saat ini, Paviliun Indonesia telah dikunjungi oleh lebih dari 1.500.000 pengunjung.
“Kami optimis untuk terus menampilkan warisan-warisan budaya Indonesia yang potensial di kancah internasional,” tuturnya.
Editor: Fajar Sidik
Nah, untuk lebih memperkenalkan batik sebagai warisan budaya kepada dunia, Paviliun Indonesia memamerkan batik tulis nitik asal Yogyakarta di area indoor stage Paviliun Indonesia dalam Expo 2020 Dubai.
Para pengunjung bisa mendapatkan informasi tentang batik, melihat proses pembuatannya, hingga ikut serta melukis batik. Dalam pameran tersebut, para pengunjung sangat antusias.
Apalagi Batik Indonesia memiliki motif yang unik dan warna yang beragam serta merupakan kekayaan intelektual yang memiliki cerita dan filosofi dari setiap daerah di Indonesia.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional dan Komisioner Jenderal Paviliun Indonesia Didi Sumedi menjelaskan, pameran batik Indonesia kali ini dibawa oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) selama tujuh hari, yaitu pada 4—10 Maret 2022.
“Batik nitik yang dibawa Kemenkumham memiliki keunikan pada proses pembuatannya. Pola batik nitik dibuat dengan membentuk pola titik-titik menggunakan canting khusus berukuran kecil. Motifnya melambangkan keseimbangan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam. Sedangkan, warna cokelat yang digunakan memiliki makna kesederhanaan dan kejujuran,” jelasnya.
Salah satu pengunjung Paviliun Indonesia asal Afrika Selatan, Anamia mengungkapkan ketertarikannya dengan batik Indonesia.
"Sejak kecil saya sudah familiar dengan batik Indonesia karena Ibu saya pernah belajar membatik. Saat mendengar Paviliun Indonesia mengadakan demonstrasi membatik, saya tertarik mengikuti acara tersebut. Saya sangat senang bisa belajar membatik dan membeli batik asli Indonesia secara langsung di sini,” ucapnya.
Industri batik merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional sebesar Rp7,5 triliun selama kuartal I 2021. Tidak hanya itu, sektor yang didominasi industri kecil menengah (IKM) tersebut juga menyerap tenaga kerja sebanyak 200 ribu orang dari 47 ribu unit usaha yang tersebar di 101 sentra wilayah Indonesia.
Didi menambahkan, gelaran Expo 2020 Dubai telah memasuki bulan terakhir pelaksanaannya. Hal ini membuat pemerintah Indonesia semakin gencar memperkenalkan potensi di bidang perdagangan, pariwisata, dan peluang investasi.
Hingga saat ini, Paviliun Indonesia telah dikunjungi oleh lebih dari 1.500.000 pengunjung.
“Kami optimis untuk terus menampilkan warisan-warisan budaya Indonesia yang potensial di kancah internasional,” tuturnya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.