Mengenal Berbagai Metode Skin Rejuvenation, Apa Itu?
Dikutip dari Bisnis Indonesia Weekend edisi 18 Desember 2016, Dokter Spesialis Kulit Adhimukti T. Sampurna mengatakan, kerusakan kulit dapat disebabkan oleh faktor instrinsik (dalam) dan ekstrinsik (luar). Faktor instrinsik adalah faktor penuaan, sedangkan faktor ekstrinsik paling banyak melibatkan sinar matahari/UV.
Baca juga: Viral Skincare Slugging, Ini Manfaat & Efek Sampingnya!
Apa Itu skin rejuvenation?
Skin rejuvenation sendiri dapat dicapai melalui berbagai metode. Mulai dari penggunaan krim, metode peeling kiwiawi maupun mekanis seperti mikrodermabrasi, penggunaan botox, pembedahan, atau bahkan laser. Mari kita lihat apa saja kelebihan dan kekurangan berbagai metode tersebut.
1. Terapi Laser
Laser merupakan metode terapi yang banyak dicari dalam pelayanan bidang dermatologi. “Laser menjadi pilihan terapi karena indikasi terapi yang luas, tidak invasif, dan menjanjikan hasil yang cepat,” ujar Adhimukti.Terdapat berbagai jenis laser yang masing-masing memiliki kekhususan dalam terapi. Namun, ada dua jenis laser yang banyak digunakan untuk berbagai keluhan bidang dermatologi, yaitu:
-
Laser Q-switch NdYag
Jenis Laser Q-switch NdYag/QS NdYag banyak digunakan untuk keluhan pigmentasi meliputi peremajaan kulit, melasma, freckles, bercak lahir, lentigo, bekas luka berwarna coklat, serta menghilangkan tato, bahkan mengatasi jamur kuku.
Laser jenis ini menjadi favorit, baik bagi pasien maupun operatornya, karena hasil pascatindakan dapat terlihat langsung perbaikannya, bercak tampak memudar bahkan hilang. Kendati demikian, laser ini memiliki beberapa efek samping akibat penggunaan yang tidak tepat dan berlebihan.
Efek samping meliputi, kemerahan, hiperpigmentasi pascainflamasi, hipopigmentasi pascainflamasi, confetti hypopigmentation, lepuh, dan infeksi. Selama pengerjaan berlangsung terdapat sensasi nyeri yang dapat dikurangi dengan aplikasi krim anestesi.
-
Laser Fractional CO2
Jenis Laser Fractional CO2 banyak digunakan untuk memperbaiki tekstur permukaan kulit, yaitu pada skar acne, mengurangi garis halus dan kerutan sekitar mata, membantu mengurangi masalah pigmentasi, mengecilkan pori, peremajaan kulit, dan jerawat.
“Pasien perlu diinformasikan mengenai down time pascatindakan, kemerahan pada kulit bertahan beberapa hari, dan dapat terjadi pengelupasan kulit,” tambah Adhimukti.
Hal ini dikarenakan tujuan dari laser Fractional CO2 adalah untuk memperbaiki atau mengembalikan permukaan kulit sehingga tindakan menjadi lebih invasif. Adapun efek samping yang mungkin muncul antara lain hiperpigmentasi pascainflamasi, lepuh, infeksi, serta jaringan parut.
2. Mikrodermabrasi Athena
Suatu proses peremajaan kulit wajah dengan cara mengangkat kulit mati dengan cepat dan kedalaman yang dapat disesuaikan. Berperan aktif dalam proses penanganan jerawat. Tindakan mikrodermabrasi mempermudah penetrasi dan absorbsi bahan aktif lain yang digunakan setelahnya, antara lain serum vitamin C, green tea, goji berry, aloe vera.Metode ini juga bermanfaat untuk mengangkat sel kulit mati sehingga kulit menjadi lebih halus dan cerah serta menangani jerawat mati dan mengurangi flek gelap.
3. Chemical Peeling
Suatu tindakan pengolesan bahan kimia tertentu pada kulit bagian tubuh tertentu untuk mendapatkan efek eksfoliasi lapisan kulit mati dan efek spesifik lainnya sesuai dengan bahan kimia yang digunakan.Baca juga: Hati-Hati Kadaluarsa, Ini 6 Tanda Skincare sudah Tak Layak Pakai
4. Radio Frequency Radio
Frequency adalah metode perawatan kulit wajah, leher, lengan, perut, dan paha dengan energi yang dihasilkan oleh frekuensi radio untuk meremajakan kulit lewat prosedur non-operasi. Metode ini bermanfaat untuk mengurangi keriput dan membantu menangani tanda-tanda penuaan kulit.Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.