3 Tradisi Unik Perayaan Iduladha di Indonesia
10 July 2022 |
19:30 WIB
Perayaan Iduladha bukan sekadar memotong hewan kurban, dan berbagi kepada sesama. Di Indonesia, perayaan hari raya kurban dimeriahkan dengan berbagai macam acara yang sangat meriah dan penuh nilai tradisi dan budaya.
Dirangkum dari berbagai sumber, kegiatan yang kerap ada saat perayaan Iduladha terdapat di sejumlah daerah di Indonesia, seperti Semarang, Yogyakarta, Cirebon, Pasuruan, Surakarta, dan Aceh. Kegiatan budaya yang terselenggara menjadi daya tarik tersendiri.
Baca juga: Meneladani Kisah Nabi Ibrahim, Begini Sejarah Hari Raya Iduladha
Berikut contoh kegiatan perayaan budaya dan tradisi unik yang ada di beberapa daerah di Indonesia dalam merayakan Iduladha.
Kedua gunungan itu disebut gunungan Jaler dan Estri. Gunungan Jaler terdiri dari hasil bumi yang merupakan simbol kesuburan. Sementara itu, Gunungan Estri terdiri dari berbagai macam makanan kering matang yang merupakan simbol kelimpahan.
Kedua gunungan makanan itu mendapatkan pengawalan dari pasukan khas keraton dan puluhan kerabat juga abdi dalam keraton mengikutinya.
Grebeg Besar Keraton Kasunanan Surakarta merupakan salah satu dari banyak warisan budaya tak benda Indonesia. Tradisi ini memiliki nomor registrasi 202101296 dengan domain adat istiadat masyarakat, ritus, dan perayaan-perayaan.
Dalam tradisi ini, hewan sapi dan kambing yang dipotong mencapai ratusan. Tidak hanya itu, di tradisi ini juga terdapat pemotongan hewan lainnya seperti ayam dan bebek. Tradisi ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu, saat masa Kerajaan Aceh.
Pada 1607-1636 masehi, masih dalam laman Kemdikbudristek, Sultan Iskadar Muda memotong hewan dalam jumlah yang tidak sedikit. Daging hewan yang dipotong kemudian dibagi-bagikan secara gratis ke rakyat. Sultan Iskandar Muda memotong hewan itu sebagai rasa syukur atas kemakmuran dan rasa terima kasih kepada rakyat.
Pahlawan dari Aceh juga memanfaatkan tradisi Meugang saat bergerilya. Mereka mengawetkan daging sapi dan kambing untuk perbekalan.
Baca juga: Intip 5 Tradisi Unik Perayaan Iduladha di Berbagai Negara
Lagu yang dilantunkan adalah lagu-lagu buhun, seperti lagu Kodok Ngorek, Sekatenan, dan Bango Butak. Masyarakat sekitar yang akan bersilaturahmi dan bermusafahah dengan Sultan menyaksikan permainan gending lagu-lagu klasikan di bagian depan halaman Keraton Kasepuhan.
Gamelan Sekati atau Sekaten merupakan warisan budaya tak benda dengan nomor registrasi 2016006915 dengan domain keterampilan dan kemahiran kerajinan tradisional.
Editor: Fajar Sidik
Dirangkum dari berbagai sumber, kegiatan yang kerap ada saat perayaan Iduladha terdapat di sejumlah daerah di Indonesia, seperti Semarang, Yogyakarta, Cirebon, Pasuruan, Surakarta, dan Aceh. Kegiatan budaya yang terselenggara menjadi daya tarik tersendiri.
Baca juga: Meneladani Kisah Nabi Ibrahim, Begini Sejarah Hari Raya Iduladha
Berikut contoh kegiatan perayaan budaya dan tradisi unik yang ada di beberapa daerah di Indonesia dalam merayakan Iduladha.
1. Grebeg Besar Keraton Surakarta.
Dilansir dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), Grebeg Besar adalah acara yang diadakan oleh Keraton Surakarta untuk memperingati hari raya Iduladha. Di acara ini, warga berbaur dengan kerabat dan abdi dalam keraton untuk berebut dua gunungan berisi makanan yang sudah didoakan oleh ulama keraton.Kedua gunungan itu disebut gunungan Jaler dan Estri. Gunungan Jaler terdiri dari hasil bumi yang merupakan simbol kesuburan. Sementara itu, Gunungan Estri terdiri dari berbagai macam makanan kering matang yang merupakan simbol kelimpahan.
Kedua gunungan makanan itu mendapatkan pengawalan dari pasukan khas keraton dan puluhan kerabat juga abdi dalam keraton mengikutinya.
Grebeg Besar Keraton Kasunanan Surakarta merupakan salah satu dari banyak warisan budaya tak benda Indonesia. Tradisi ini memiliki nomor registrasi 202101296 dengan domain adat istiadat masyarakat, ritus, dan perayaan-perayaan.
2. Tradisi Meugang.
Dilansir dari laman Kemdikbudristek, tradisi Meugang adalah tradisi pemotongan hewan atau kurban berupa sapi atau kambing yang dilaksanakan sebanyak tiga kali dalam satu tahun, yakni Ramadan, Iduladha, dan Idulfitri.Dalam tradisi ini, hewan sapi dan kambing yang dipotong mencapai ratusan. Tidak hanya itu, di tradisi ini juga terdapat pemotongan hewan lainnya seperti ayam dan bebek. Tradisi ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu, saat masa Kerajaan Aceh.
Pada 1607-1636 masehi, masih dalam laman Kemdikbudristek, Sultan Iskadar Muda memotong hewan dalam jumlah yang tidak sedikit. Daging hewan yang dipotong kemudian dibagi-bagikan secara gratis ke rakyat. Sultan Iskandar Muda memotong hewan itu sebagai rasa syukur atas kemakmuran dan rasa terima kasih kepada rakyat.
Pahlawan dari Aceh juga memanfaatkan tradisi Meugang saat bergerilya. Mereka mengawetkan daging sapi dan kambing untuk perbekalan.
3. Gamelan Sekaten.
Masih dilansir dari laman Kemdikbudristek, Gamelan Sekaten/Sekati merupakan gamelan milik Keraton Kasepuhan dan Kanoman. Gamealn ini dimainkan pada hari-hari besar yang memiliki hubungan dengan hari besar umat Islam, yakni Idulftri dan Iduladha.Baca juga: Intip 5 Tradisi Unik Perayaan Iduladha di Berbagai Negara
Lagu yang dilantunkan adalah lagu-lagu buhun, seperti lagu Kodok Ngorek, Sekatenan, dan Bango Butak. Masyarakat sekitar yang akan bersilaturahmi dan bermusafahah dengan Sultan menyaksikan permainan gending lagu-lagu klasikan di bagian depan halaman Keraton Kasepuhan.
Gamelan Sekati atau Sekaten merupakan warisan budaya tak benda dengan nomor registrasi 2016006915 dengan domain keterampilan dan kemahiran kerajinan tradisional.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.