Milenial harus bisa mengatur keuangan supaya ngga boncos (sumber gambar : Alexander Mils/undsplash)

Simak Yuk, Tip Rencana Keuangan Milenial Biar Gaji Enggak Cuma Numpang Lewat

06 July 2022   |   18:38 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Banyak yang skeptis pada milenial jika bicara soal finansial. Sebab, mereka dianggap cenderung mengikuti arus gaya hidup kota besar yang seringkali menghabiskan banyak dana. Sementara itu, kesadaran akan merdeka keuangan masih belum menjadi perhatian. 

Co-Founder MiPOWER by Sequis dan Registered Financial Planner, Edwin Limanta, menyarankan kelompok milenial untuk memiliki pengetahuan perencanaan keuangan serta disiplin menjalankannya. Rencana keuangan penting bahkan bagi mereka yang baru mendapatkan penghasilan pertama. 

"Jangan lupa, biaya hidup juga akan meningkat seiring meningkatnya inflasi sehingga jika kita tidak melatih diri dan mulai disiplin dalam perencanaan keuangan maka mustahil akan memiliki simpanan yang cukup untuk persiapan masa depan," katanya. 

Baca Juga : Perlu Enggak Sih Kita Menyewa Perencana Keuangan 

Supaya keuangan kalian tetap terkendali, berikut tip perencanaan keuangan yang patut Genhype coba : 
 

1. Membedakan keinginan dan kebutuhan

Berhasil pada usia muda tentu membanggakan tapi juga penuh godaan karena pengaruh gaya hidup dan circle pertemanan. Biasanya pengeluaran aktualisasi diri cenderung membengkak.

Untuk itu, hal pertama dalam perencaan keuangan adalah mampu membedakan keinginan dan kebutuhan. Utamakan kebutuhan  hidup saat ini dan masa depan, yakni sandang, pangan, dan papan karena biaya hidup cenderung tidak stabil bahkan naik seiring inflasi.
 

2. Bergaya sederhana

Bergaya sederhana sebetulnya tidak akan menurunkan derajat kalian. Misalnya, saat bekerja di area Jl. Jend Sudirman dan kawasan SCBD, Jakarta maka kalian dapat memanfaatkan fasilitas MRT atau Trans Jakarta ketimbang memaksakan diri membeli mobil pribadi hanya demi gengsi. 
 

3. Gunakan rumus 40-30-20-10

Jika sudah memiliki penghasilan, sebaiknya alokasikan pendapatan yang diperoleh dengan konsep keuangan. Salah satu rumus yang bisa dipakai adalah 40-30-20-10. Maksudnya 40 persen untuk keperluan sehari-hari, 30 persen untuk cicilan (20 persen cicilan produktif & 10 persen cicilan konsumtif), 20 persen untuk aset rencana jangka panjang, dan 10 persen untuk keperluan sosial. 

Baca Juga : Kiat Jadi Generasi Cashless yang Cerdas Menurut Pakar Keuangan 


4. Buat skala prioritas

Hiburan dan jalan-jalan adalah khas milenial, tapi bukan berarti wajar saja berfoya-foya. Biaya tersier semacam ini bisa dipersiapkan dari penghasilan non rutin, seperti dari bonus tahunan, THR, atau pendapatan tambahan.

Jadi, jika ingin berlibur ke tempat impian maka tabunglah pendapatan non rutin sebanyak mungkin. Jangan lupa untuk membuat skala prioritas pengeluaran dan pendapatan non rutin demi mencegah pengeluaran tidak terkendali. 
 

5. Kelola utang

Jika kalian belum memiliki alokasi dana darurat maka hindari berutang, terutama jika utang itu tidak direncanakan. Misalnya, membeli ponsel mahal dengan kartu kredit. Sementara cicilan belum lunas, kalian menambah beban untuk pembelian tiket konser atau lainnya. 

Utang perlu dikelola dengan baik, karena menumpuk utang akan berisiko menyebabkan defisit neraca keuangan. Padahal memulihkannya perlu waktu yang panjang. Jika merasa perlu mencicil maka usahakan barang tersebut memiliki manfaat lebih banyak daripada biaya kepemilikannya
 

6. Cari Pendapatan Tambahan

Selagi masih muda dan banyak kesempatan berkarya, kalian dapat memanfaatkan waktu dan bakat untuk mencari pendapatan tambahan. Miliki money mindset  yakni multiple stream of income. Dengan memiliki pendapatan tambahan, hal itu akan membantu meningkatkan simpanan dan memenuhi kebutuhan saat ini. 
 

7. Tingkatkan Aset dan Investasi

Kenaikan pendapatan berarti saatnya menaikan aset rencana jangka panjang. Tingkatkan jumlah dana darurat, tabungan, dan  asuransi serta investasi.  
Mengingat hidup tidak lepas dari risiko kehidupan, seperti sakit, kecelakaan, atau meninggal dunia maka penting memiliki asuransi jiwa dan asuransi kesehatan untuk menjaga  finansial dan aset masa depan.

Editor : Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

4 Fakta Film Sri Asih, Jagoan Perempuan Pertama di Jagat Sinema Bumilangit

BERIKUTNYA

Pertolongan Pertama bagi Penderita Gangguan Jiwa

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: