Keren, 3 Mahasiswi Ini Jadi Juara Inovasi Bidang Kecantikan Tingkat Dunia
04 July 2022 |
22:17 WIB
Anak-anak muda Indonesia terus menorehkan prestasi dan inovasi terbaru di berbagai bidang. Tim Mon Soleil dari Indonesia ditetapkan sebagai juara global kategori tech track dalam kompetisi inovasi kecantikan berskala internasional, L’Oréal Brandstorm 2022.
Mon Soleil beranggotakan tiga mahasiswi perempuan yakni Angela Thrisananda Kusuma dari School of Business Management ITB, Salma Yasyifa dari Fakultas Sains dan Teknologi Farmasi di Sekolah Farmasi ITB, dan Yumna Dzakiyyah, dari Teknik Elektro di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB.
Dengan latar belakang keilmuan yang beragam, mereka mengusung inovasi HyperSync yang menggunakan teknologi untuk menghubungkan hormon dengan serum yang sesuai untuk kebutuhan kulit.
Baca juga: Intip 3 Inovasi Teknologi Medis Terbaru, Dari Restorasi Gigi Sampai Atasi Prostat
"Kami bangga bisa mewakili dan mengharumkan nama Indonesia melalui L’Oréal Brandstorm 2022. Mendapat kesempatan untuk mengusung gagasan kami ke kancah Internasional merupakan sebuah pencapaian yang sangat kami syukuri," kata Angela Thrisananda Kusuma, salah satu anggota Mon Soleil, dalam rilis pers yang diterima Hypeabis.id, Senin (4/7/2022).
Dalam ajang itu, tim Mon Soleil berhasil mengungguli tim yang berasal dari negara dengan basis teknologi terdepan, yakni Amerika Serikat dan Italia pada babak final. Mereka berhasil menjadi satu dari tiga tim pemenang yang mengalahkan 83.000 tim lainnya secara global.
Anggota Mon Soleil, Yumna Dzakiyyah, mengatakan bahwa inovasi HyperSync berawal dari keresahannya saat mendengar sebuah podcast (siniar) yang membahas tentang permasalahan kulit seseorang yang disebabkan karena hormon.
Dalam siniar itu, seseorang mengaku harus tes hormon berkali-kali dengan harga yang mahal, untuk mengatasi permasalahan kulit yang dihadapinya. Setelah mendengar siniar itu, Yumna menyimpulkan bahwa hormon sangat berpengaruh terhadap kesehatan kulit.
"Lalu aku diskusi sama Salma dan Angela. Setelah kita tahu dari jurnal kalau ada hubungan antara kesehatan kulit dengan hormon, kita kontak expert untuk validasi," kata Yumna dilansir dari laman resmi Institut Teknologi Bandung.
Proses pengembangan itupun dibantu dengan beberapa ahli dari berbagai bidang mulai dari endokrinologi hingga dermatologis. Salma Yashifa menjelaskan bahwa kompetisi inovasi ini bukan hanya lomba business case biasa melainkan inovasi yang telah dibuat harus bisa disampaikan secara end-to-end dari sisi teknikal hingga bisnisnya.
Namun, latar belakang ketiganya yang berbeda, papar Salma, membuat pengembangan inovasi HyperSync bisa berjalan dengan maksimal dan memenangkan kompetisi tersebut.
“Background tim kita diverse. Aku dari jurusan Sains dan Teknologi Farmasi, Yumna dari Teknik Elektro, dan Angel dari Kewirausahaan, jadi kita bisa bagi peran berdasarkan ilmu yang kita punya. Ide kita itu berbasis hormon sama digital, jadi bagian hormon, seperti jenis produk atau serumnya itu bagian aku, untuk teknikal dan digitalnya bagian Yumna, dan bisnis, marketing, atau partnership itu bagian Angela,” jelas Salma.
Baca juga: Keren, Ini 4 Inovasi Bisnis dari Limbah Makanan
Sebagai informasi, L’Oréal Brandstorm telah diselenggarakan sejak 1992 secara internasional. Sebagai salah satu kompetisi internasional yang bergengsi bagi mahasiswa di seluruh dunia, L’Oréal Brandstorm telah diikuti oleh 600.000 peserta dari 65 negara dan sudah ada lebih dari 8.500 peserta dari Indonesia yang berpartisipasi.
Tahun ini, L’Oréal Brandstorm mengusung tema Disrupt Beauty 2030. Kompetisi ini diharapkan dapat melahirkan serangkaian inovasi sebagai solusi masa depan untuk permasalahan sosial yang dihadapi oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam dunia kecantikan.
Tahun ini, ada tiga kategori yang dipertandingkan yaitu Inclusion Track, mengemukakan produk dan jasa yang dapat mendukung inklusivitas di dunia kecantikan, Green Track untuk menciptakan sebuah solusi yang semakin berkelanjutan bagi dunia kecantikan, dan Tech Track yang merevolusi dunia kecantikan dengan bantuan teknologi. Ketiga kategori itu dilakukan mulai dari tahap final nasional, semifinal internasional, hingga final internasional.
Mon Soleil beranggotakan tiga mahasiswi perempuan yakni Angela Thrisananda Kusuma dari School of Business Management ITB, Salma Yasyifa dari Fakultas Sains dan Teknologi Farmasi di Sekolah Farmasi ITB, dan Yumna Dzakiyyah, dari Teknik Elektro di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB.
Dengan latar belakang keilmuan yang beragam, mereka mengusung inovasi HyperSync yang menggunakan teknologi untuk menghubungkan hormon dengan serum yang sesuai untuk kebutuhan kulit.
Baca juga: Intip 3 Inovasi Teknologi Medis Terbaru, Dari Restorasi Gigi Sampai Atasi Prostat
"Kami bangga bisa mewakili dan mengharumkan nama Indonesia melalui L’Oréal Brandstorm 2022. Mendapat kesempatan untuk mengusung gagasan kami ke kancah Internasional merupakan sebuah pencapaian yang sangat kami syukuri," kata Angela Thrisananda Kusuma, salah satu anggota Mon Soleil, dalam rilis pers yang diterima Hypeabis.id, Senin (4/7/2022).
Dalam ajang itu, tim Mon Soleil berhasil mengungguli tim yang berasal dari negara dengan basis teknologi terdepan, yakni Amerika Serikat dan Italia pada babak final. Mereka berhasil menjadi satu dari tiga tim pemenang yang mengalahkan 83.000 tim lainnya secara global.
Tim Mon Soleil (Sumber gambar: L’Oréal Indonesia)
Cerita di balik inovasi HyperSync
Anggota Mon Soleil, Yumna Dzakiyyah, mengatakan bahwa inovasi HyperSync berawal dari keresahannya saat mendengar sebuah podcast (siniar) yang membahas tentang permasalahan kulit seseorang yang disebabkan karena hormon.Dalam siniar itu, seseorang mengaku harus tes hormon berkali-kali dengan harga yang mahal, untuk mengatasi permasalahan kulit yang dihadapinya. Setelah mendengar siniar itu, Yumna menyimpulkan bahwa hormon sangat berpengaruh terhadap kesehatan kulit.
"Lalu aku diskusi sama Salma dan Angela. Setelah kita tahu dari jurnal kalau ada hubungan antara kesehatan kulit dengan hormon, kita kontak expert untuk validasi," kata Yumna dilansir dari laman resmi Institut Teknologi Bandung.
Proses pengembangan itupun dibantu dengan beberapa ahli dari berbagai bidang mulai dari endokrinologi hingga dermatologis. Salma Yashifa menjelaskan bahwa kompetisi inovasi ini bukan hanya lomba business case biasa melainkan inovasi yang telah dibuat harus bisa disampaikan secara end-to-end dari sisi teknikal hingga bisnisnya.
Namun, latar belakang ketiganya yang berbeda, papar Salma, membuat pengembangan inovasi HyperSync bisa berjalan dengan maksimal dan memenangkan kompetisi tersebut.
“Background tim kita diverse. Aku dari jurusan Sains dan Teknologi Farmasi, Yumna dari Teknik Elektro, dan Angel dari Kewirausahaan, jadi kita bisa bagi peran berdasarkan ilmu yang kita punya. Ide kita itu berbasis hormon sama digital, jadi bagian hormon, seperti jenis produk atau serumnya itu bagian aku, untuk teknikal dan digitalnya bagian Yumna, dan bisnis, marketing, atau partnership itu bagian Angela,” jelas Salma.
Baca juga: Keren, Ini 4 Inovasi Bisnis dari Limbah Makanan
Sebagai informasi, L’Oréal Brandstorm telah diselenggarakan sejak 1992 secara internasional. Sebagai salah satu kompetisi internasional yang bergengsi bagi mahasiswa di seluruh dunia, L’Oréal Brandstorm telah diikuti oleh 600.000 peserta dari 65 negara dan sudah ada lebih dari 8.500 peserta dari Indonesia yang berpartisipasi.
Tahun ini, L’Oréal Brandstorm mengusung tema Disrupt Beauty 2030. Kompetisi ini diharapkan dapat melahirkan serangkaian inovasi sebagai solusi masa depan untuk permasalahan sosial yang dihadapi oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam dunia kecantikan.
Tahun ini, ada tiga kategori yang dipertandingkan yaitu Inclusion Track, mengemukakan produk dan jasa yang dapat mendukung inklusivitas di dunia kecantikan, Green Track untuk menciptakan sebuah solusi yang semakin berkelanjutan bagi dunia kecantikan, dan Tech Track yang merevolusi dunia kecantikan dengan bantuan teknologi. Ketiga kategori itu dilakukan mulai dari tahap final nasional, semifinal internasional, hingga final internasional.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.