Presiden Ingin Pendekatan Sosial Inovatif Dorong Vaksinasi, Masuk Mal Harus Sudah Booster?
05 July 2022 |
06:35 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo meminta pendekatan-pendekatan sosial yang inovatif diberlakukan agar masyarakat Indonesia menjadi bersemangat untuk menjalani vaksinasi booster.
Dalam siaran pers di akun Youtube Sekretariat Kabinet, Budi mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo menyadari masyarakat Indonesia perlu cara-cara khusus agar bisa terpacu untuk mau menjalani vaksinasi booster.
“Sama seperti dahulu, orang tua mau divaksinasi susah sekali. Tapi, begitu [syarat] masuk mal harus vaksinasi, orang tua mau semua [vaksinasi] kenapa? Karena ternyata orang tua senang mengantar cucu ke mal. Orang Indonesia kan perlu pendekatan-pendekatan sosial yang inovatif seperti itu,” katanya.
Baca juga: Jangan Ditunda, Ini Pentingnya Vaksin Booster Covid-19 untuk Tubuh
Dia mengatakan bahwa hasil diskusi yang dilakukan oleh pemerintah dengan epidemiolog menunjukkan kenaikan kasus positif Covid-19 terjadi di seluruh dunia lantaran kurang kewaspadaan dari negara-negara tersebut dan terlalu terburu-buru mengendurkan protokol kesehatan maupun vaksinasi.
Indonesia, lanjutnya, relatif jauh lebih baik jika melihat populasi yang sangat banyak dalam menghadapi gelombang varian ba.4 dan ba.5. Kondisi ini dapat terjadi lantaran masyarakat Indonesia disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan menjalani vaksinasi.
Jadi, paparnya, masyarakat harus tetap menjalankan protokol kesehatan yaitu tetap menggunakan masker di dalam ruang, kerumunan, atau saat badan tidak sehat. kita bebas tidak menggunakan masker di ruang terbuka kita konsisten,” katanya.
Baca juga: Epidemiolog Sebut Melepas Masker di Luar Ruang Belum Tentu Aman
Lanjutnya, masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi booster untuk mendapatkannya karena vaksinasi booster terbukti meningkatkan kadar antibodi yang ada di dalam tubuh.
Dia menuturkan bahwa saat ini kasus positif Covid-19 yang ada di Indonesia sekitar 80 persen adalah Covid-19 varian ba.4 dan ba.5. Sementara di Jakarta, paparnya, kasus positif yang terjadi seluruhnya adalah karena varian ba.4 dan ba.5.
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo mengingatkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di berbagai tempat tidak boleh kendur. “Ini yang harus ditingkatkan,” katanya.
Dia menuturkan bahwa hasil monitor yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sejumlah tempat seperti mal atau pusat kegiatan-kegiatan masyarakat tidak seketat pada lalu-lalu. Di beberapa tempat, lanjutnya, banyak pengunjung yang masuk tanpa memindai barcode aplikasi PeduliLindungi.
Editor: Gita Carla
Dalam siaran pers di akun Youtube Sekretariat Kabinet, Budi mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo menyadari masyarakat Indonesia perlu cara-cara khusus agar bisa terpacu untuk mau menjalani vaksinasi booster.
“Sama seperti dahulu, orang tua mau divaksinasi susah sekali. Tapi, begitu [syarat] masuk mal harus vaksinasi, orang tua mau semua [vaksinasi] kenapa? Karena ternyata orang tua senang mengantar cucu ke mal. Orang Indonesia kan perlu pendekatan-pendekatan sosial yang inovatif seperti itu,” katanya.
Baca juga: Jangan Ditunda, Ini Pentingnya Vaksin Booster Covid-19 untuk Tubuh
Dia mengatakan bahwa hasil diskusi yang dilakukan oleh pemerintah dengan epidemiolog menunjukkan kenaikan kasus positif Covid-19 terjadi di seluruh dunia lantaran kurang kewaspadaan dari negara-negara tersebut dan terlalu terburu-buru mengendurkan protokol kesehatan maupun vaksinasi.
Indonesia, lanjutnya, relatif jauh lebih baik jika melihat populasi yang sangat banyak dalam menghadapi gelombang varian ba.4 dan ba.5. Kondisi ini dapat terjadi lantaran masyarakat Indonesia disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan menjalani vaksinasi.
Jadi, paparnya, masyarakat harus tetap menjalankan protokol kesehatan yaitu tetap menggunakan masker di dalam ruang, kerumunan, atau saat badan tidak sehat. kita bebas tidak menggunakan masker di ruang terbuka kita konsisten,” katanya.
Baca juga: Epidemiolog Sebut Melepas Masker di Luar Ruang Belum Tentu Aman
Lanjutnya, masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi booster untuk mendapatkannya karena vaksinasi booster terbukti meningkatkan kadar antibodi yang ada di dalam tubuh.
Dia menuturkan bahwa saat ini kasus positif Covid-19 yang ada di Indonesia sekitar 80 persen adalah Covid-19 varian ba.4 dan ba.5. Sementara di Jakarta, paparnya, kasus positif yang terjadi seluruhnya adalah karena varian ba.4 dan ba.5.
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo mengingatkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di berbagai tempat tidak boleh kendur. “Ini yang harus ditingkatkan,” katanya.
Dia menuturkan bahwa hasil monitor yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sejumlah tempat seperti mal atau pusat kegiatan-kegiatan masyarakat tidak seketat pada lalu-lalu. Di beberapa tempat, lanjutnya, banyak pengunjung yang masuk tanpa memindai barcode aplikasi PeduliLindungi.
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.