Simak 4 Dampak Plastik Sekali Pakai bagi Lingkungan & Manusia
03 July 2022 |
12:24 WIB
Setiap tanggal 3 Juli, dunia merayakan Hari Bebas Kantong Plastik Internasional yang bertujuan sebagai kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap dampak penggunaan kantong plastik terhadap lingkungan. Hari raya internasional ini mulai dirayakan pada 2008 oleh komunitas Zero Waste Europe (ZWE) Rezero di Uni Eropa.
Perayaan ini telah memberi dampak pada hadirnya beberapa kebijakan pengurangan pemakaian plastik sekali pakai. Misalnya dengan gerakan penggunaan tas kain atau kertas serta gerakan daur ulang dari produk tas kertas. Selain itu, perayaan ini turut menjelaskan dampak dari penggunaan plastik sekali pakai terhadap lingkungan hidup, termasuk manusia. Simak beberapa faktanya di bawah ini.
Baca juga: 5 Tips Menghindari Plastik Sekali Pakai saat Makan
Perayaan ini telah memberi dampak pada hadirnya beberapa kebijakan pengurangan pemakaian plastik sekali pakai. Misalnya dengan gerakan penggunaan tas kain atau kertas serta gerakan daur ulang dari produk tas kertas. Selain itu, perayaan ini turut menjelaskan dampak dari penggunaan plastik sekali pakai terhadap lingkungan hidup, termasuk manusia. Simak beberapa faktanya di bawah ini.
Baca juga: 5 Tips Menghindari Plastik Sekali Pakai saat Makan
1. Kematian hewan laut
Sejumlah studi menunjukkan bahwa plastik bisa menyebabkan kematian sebanyak lebih dari 100.000 hewan laut setiap tahunnya. Alasannya adalah karena sebagian hewan laut seperti bayi kura-kura dan burung laut mengonsumsi plastik dalam hidupnya.
Baca juga: Kenali 3 Dampak Mengerikan Polusi Sampah Plastik
Studi lain juga menunjukkan ada sekitar 24-48 juta sampah plastik pon yang dikonsumsi ikan-ikan di kawasan perairan di Pasifik Utara. Jika penggunaan plastik tidak segera dikurangi, jumlah plastik di lautan diperkirakan bisa melebihi jumlah ikan pada 2050.
Baca juga: Kenali 3 Dampak Mengerikan Polusi Sampah Plastik
Studi lain juga menunjukkan ada sekitar 24-48 juta sampah plastik pon yang dikonsumsi ikan-ikan di kawasan perairan di Pasifik Utara. Jika penggunaan plastik tidak segera dikurangi, jumlah plastik di lautan diperkirakan bisa melebihi jumlah ikan pada 2050.
2. Polusi dalam laut
Jumlah sampah yang banyak ditemui di laut bisa menyebabkan polusi. Hal ini diperkuat dengan sekitar 269 ribu ton atau sekitar 593 juta pon sampah plastik kini mengapung di lautan dan sekitar 99 persen di antaranya kini sudah berada di dasar lautan.
Akibatnya, polusi ini berdampak pada populasi hewan laut yang bisa saja punah sebagai dampak dari kehilangan tempat tinggal.
Baca juga: 5 Film & Serial Dokumenter untuk Rayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Akibatnya, polusi ini berdampak pada populasi hewan laut yang bisa saja punah sebagai dampak dari kehilangan tempat tinggal.
Baca juga: 5 Film & Serial Dokumenter untuk Rayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia
3. Penurunan kesehatan manusia dan makhluk hidup
Dengan proses pembuatan plastik yang melibatkan bahan-bahan kimia berbahaya yang dilepas ke udara, plastik sekali pakai berkontribusi pada penurunan kualitas hidup manusia dan makhluk hidup seperti penurunan kelahiran, kanker, hingga penurunan sistem daya tahan tubuh pada manusia dan hewan.
Tak hanya itu, WHO juga menjelaskan bahwa plastik, terutama bahan kimia Phthalates dan Bisphenol-A (BPA), memiliki dampak pada masalah paru-paru pada anak-anak dari ibu yang sudah terekspos secara tinggi pada dua kandungan tersebut. Akibatnya, anak-anak bisa berisiko mengalami asma, peningkatan insulin, kenaikan tekanan darah, hingga obesitas, diabetes, dan komplikasi liver dan ginjal.
Pada orang dewasa, plastik bisa berdampak pada reproduksi pada perempuan karena gangguan hormonal sebagai dampak paparan BPA, kanker payudara pada hewan, masalah tiroid, penyakit saraf, hingga kanker prostat.
Tak hanya itu, WHO juga menjelaskan bahwa plastik, terutama bahan kimia Phthalates dan Bisphenol-A (BPA), memiliki dampak pada masalah paru-paru pada anak-anak dari ibu yang sudah terekspos secara tinggi pada dua kandungan tersebut. Akibatnya, anak-anak bisa berisiko mengalami asma, peningkatan insulin, kenaikan tekanan darah, hingga obesitas, diabetes, dan komplikasi liver dan ginjal.
Pada orang dewasa, plastik bisa berdampak pada reproduksi pada perempuan karena gangguan hormonal sebagai dampak paparan BPA, kanker payudara pada hewan, masalah tiroid, penyakit saraf, hingga kanker prostat.
4. Kontaminasi air minum
Selain polusi pada laut, plastik bisa berdampak pada penurunan kualitas air minum karena adanya bahan-bahan kimia yang masuk ke dalam sumber air di bawah tanah. Zat kimia ini masuk ke dalam tubuh melalui tumbuhan yang dikonsumsi dan air yang diminum. Inilah yang membuat konsumsi air dari bawah tanah tidak disarankan, kecuali sudah diproses ulang agar bisa dikonsumsi oleh manusia.
Editor: Gita Carla
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.