Kenali 7 Jenis Infeksi Paru, Penyakit yang Diidap Tjahjo Kumolo Sebelum Wafat
01 July 2022 |
17:45 WIB
4. Enterovirus
Enterovirus nonpolio adalah sekelompok virus umum yang juga menginfeksi paru-paru. Virus ini turut bertanggung jawab atas penyakit tangan, kaki, dan mulut, radang jantung, hingga meningitis. Infeksi dimulai dengan gejala pilek, demam, nyeri tubuh, dan seringkali ruam.
Baca juga: Kenali Gejala & 6 Penyebab Meningitis atau Radang Selaput Otak
Baca juga: Kenali Gejala & 6 Penyebab Meningitis atau Radang Selaput Otak
5. Tuberkulosis
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. TBC, singkatannya, terbilang penyakit infeksi yang menular. Penularan terjadi melalui batuk atau droplet.
Baca juga: Begini Cara Madu Atasi Penyakit Tuberkulosis
Gejala utama TBC batuk berdahak lebih dari dua minggu. Seringkali batuk tersebut disertai lendir berwarna kuning hingga darah. Pengidap TBC biasanya kehilangan nafsu makan dan akhirnya menurunkan berat badan secara drastis. Gejala lain berupa demam, keringat di malam hari, dan kelelahan.
Baca juga: Begini Cara Madu Atasi Penyakit Tuberkulosis
Gejala utama TBC batuk berdahak lebih dari dua minggu. Seringkali batuk tersebut disertai lendir berwarna kuning hingga darah. Pengidap TBC biasanya kehilangan nafsu makan dan akhirnya menurunkan berat badan secara drastis. Gejala lain berupa demam, keringat di malam hari, dan kelelahan.
6. Croup
Penyakit saluran pernapasan ini terjadi pada anak. Croup bisa disebabkan oleh virus parainfluenza, denovirus, respiratory syncytial virus (RSV), dan virus campak.
Mengutip Alodokter, infeksi virus ini dapat menyebabkan pembengkakan pada saluran napsa bagian atas, mulai dari saluran pernapasan setelah rongga mulut (laring), batang tenggorokan (trakea), hingga cabang trakea menuju paru-paru (bronkus).
Pembengkakan ini membuat sauran napas menyempit dan akhirnya menimbulkan gejala khas batuk keras seperti mengonggong. Suara napas pun terdengar kasar, serak, hingga sesak napas.
Mengutip Alodokter, infeksi virus ini dapat menyebabkan pembengkakan pada saluran napsa bagian atas, mulai dari saluran pernapasan setelah rongga mulut (laring), batang tenggorokan (trakea), hingga cabang trakea menuju paru-paru (bronkus).
Pembengkakan ini membuat sauran napas menyempit dan akhirnya menimbulkan gejala khas batuk keras seperti mengonggong. Suara napas pun terdengar kasar, serak, hingga sesak napas.
7. Batuk Rejan (pertusis)
Infeksi bakteri Bordetella Pertussis pada saluran pernapasan dan paru-paru ini sangat mudah menular, bahkan mengancam jiwa, terutama bila menyerang bayi dan anak-anak. Penularannya terjadi melalui droplet yang dikeluarkan penderita batuk rejan.
Gejalanya berupa rentetan batuk keras secara terus menerus. Kemudian seringkali diawali dengan bunyi tarikan napas panjang dan membuat penderitanya sulit bernapas.
Editor: Gita Carla
Gejalanya berupa rentetan batuk keras secara terus menerus. Kemudian seringkali diawali dengan bunyi tarikan napas panjang dan membuat penderitanya sulit bernapas.
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.