Ilustrasi aktivitas fisik ringan atau jogging. (JIBI)

Yuk Usir Penyakit Kronis dengan Rajin Bergerak!

22 June 2022   |   18:10 WIB

Rasa malas kerap membuat seseorang enggan bergerak dan beraktivitas fisik. Padahal, gerak fisik akan memberikan banyak manfaat untuk kesehatan, serta mengurangi risiko berbagai penyakit kronis. Tapi, rutinitas pekerjaan membuat kita lebih banyak duduk di depan komputer, dan kurang bergerak.

Secara klinis, kebiasaan malas bergerak dalam jangka panjang akan berpengaruh terhadap peningkatan risiko kesehatan, khususnya berbagai penyakit tidak menular seperti obesitas, hipertensi, dan ganguan jantung. Tidak hanya bagi mereka yang sudah berumur, bahkan risiko penyakit ini bisa menyerang pada usia muda.

Baca juga: 9 Manfaat Jogging untuk Kesehatan Tubuh

Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) dalam terbitannya Global Health Risk: Mortality and Burden of Deases Attributable to Selected Major Risk memperlihatkan bahwa kurangnya aktivitas fisik atau physical inactivity merupakan penyebab kematian peringkat keempat tertinggi setelah hipertensi (darah tinggi), diabetes (kencing manis), dan merokok.

Menurut spesialis kedokteran olahraga Andi Kurniawan, aktivitas fisik mempunyai manfaat untuk kebugaran jantung dan paru-paru. Aktivitas fisik juga bermanfaat, baik terhadap fungsi pernapasan, daya tahan tubuh, tumbuh kembang, kekuatan otot, kekuatan tulang, fungsi kognitif, menjaga berat  badan, mencegah depresi, hingga mencegah penyakit kronis. 

“Berdasarkan penelitian, anak- anak yang aktif bergerak,  mempunyai prestasi akademik lebih baik dibandingkan dengan yang kurang aktif,” katanya.

Aktivitas fisik berpengaruh positif terhadap fungsi kognitif karena mampu meningkatkan peredaran darah ke otak, meningkatkan pertumbuhan sel-sel saraf, hingga meningkatkan volume otak. Namun, ketika tak sempat berolahraga, bisa mengatasinya dengan berupaya menjaga gaya hidup aktif.

Hal-hal yang bisa dilakukan untuk gaya hidup aktif, misalnya dengan menggunakan tangga ketimbang eskalator. Untuk pekerja yang lebih banyak duduk, dengan menggunakan sepeda ke kantor juga bisa menjadi salah satu cara agar tubuh tetap bisa bergerak.

Bisa juga menggunakan transportasi umum, tetapi turunlah di halte yang jaraknya masih cukup jauh dari tujuan, sehingga bisa dilanjutkan dengan berjalan kaki. Bahkan, bagi yang menggunakan mobil pribadi, bisa dengan cara memarkirnya di tempat yang cukup jauh.

Cara lainnya, untuk melakukan gaya hidup aktif yaitu bersih-bersih  rumah, mencuci mobil, atau membeli makan siang sendiri saat berada di kantor tanpa menyuruh orang. Agar anak-anak aktif bergerak, psikolog sosial Elizabeth Santosa menyarankan agar orang tua memberikan contoh langsung dengan lebih banyak melakukan  aktivitas fisik.

Baca juga: Asyiknya Bermain dan Olahraga di Taman Jogging Kelapa Gading

Orang tua juga bisa membuat jadwal untuk melakukan aktivitas fisik bersama-sama seperti berenang, jogging, dan naik sepeda. Lakukanlah di seputar rumah sebelum anak berangkat sekolah atau saat akhir pekan.

Selanjutnya, buatlah aktivitas  yang menyenangkan dengan cara memasang musik, kemudian menari atau bermainlah. Siapkan jenis mainan yang membuat anak aktif bergerak. Dengan begitu, aktivitas bergerak menjadi sangat menyenangkan. Badan sehat, jiwa pun senang.

Catatan redaksi: artikel diambil dari Bisnis Indonesia Minggu edisi 31 Mei 2015.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Mengenal Genicular Nerve Block, Metode Atasi Nyeri Lutut Tanpa Operasi

BERIKUTNYA

Penuhi Gizi Anak saat Sarapan Agar Bebas dari Lethargy Syndrome

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: