Kenali Manfaat dan Bahaya Olahraga saat Malam Hari
05 April 2023 |
15:30 WIB
Saat berpuasa, tubuh biasanya merasakan lemas. Hal ini kerap jadi alasan seseorang makin malas melakukan aktivitas fisik, termasuk berolahraga. Padahal, olahraga tetap perlu dilakukan secara rutin untuk menjaga kebugaran meski kita sedang melakukan ibadah puasa.
Ahli fisiologi dan nutrisi Yohan Samudra mengatakan seseorang sebaiknya tidak meninggalkan olahraga saat berpuasa. Menurutnya, olahraga punya peran penting untuk membuat tubuh tetap sehat dan kuat menjalani aktivitas puasa. Akan tetapi, olahraga saat berpuasa memang butuh penyesuaian.
Baca juga: Kiat Memilih Waktu Olahraga yang Tepat saat Berpuasa, Pagi atau Sore?
Pasalnya, melakukan aktivitas fisik berat saat perut dalam keadaan kosong tentu tidak mudah. Yohan mengatakan salah satu cara yang bisa dilakukan ialah dengan mengganti jam olahraga menjadi malam hari. Dengan berolahraga saat sudah berbuka puasa, kita bisa melakukan aktivitas tersebut dengan lebih bebas.
Jika ada kendala haus dan sebagainya, kita bisa langsung minum pada saat itu juga. Hal ini berbeda jika kita berolahraga pada pagi atau sore hari yang ketika itu belum boleh mengonsumsi minuman karena masih dalam keadaan berpuasa.
"Kalau berolahraga setelah berbuka, badan kita itu sudah berenergi dan siap melakukan aktivitas fisik," katanya kepada Hypeabis.id, saat ditemui seusai acara konferensi pers Isoplus Coco di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kendati begitu, dia menyatakan bahwa olahraga pada malam hari punya dua risiko yang perlu diperhatikan. Pertama, kata Yohan, berolahraga selepas berbuka puasa itu memiliki pilihan waktu yang singkat. Sebab, setelah berbuka puasa, umat Islam biasanya akan melakukan tarawih. Setelah tarawih, waktu sudah terlalu malam dan dekat dengan jam tidur.
Kedua, jika memaksakan diri berolahraga setelah berbuka puasa, tentu kita jadi mengorbankan ibadah tarawih. Kemudian, jika dilakukan setelah salat tarawih, jam tidur kita bisa jadi terganggu.
Aktivitas fisik yang padat, seperti olahraga, memang tidak disarankan dilakukan pada jam-jam menjelang waktu tidur karena akan membuat jam tidur terganggu. Bagaimanapun, olahraga akan membuat denyut nadi meningkat. Selanjutnya, hormon yang diproduksi saat berolahraga juga akan bertambah banyak dan membuat tubuh dalam mode siaga, alih-alih tidur.
Meskipun demikian, efek ini sebenarnya tidak dirasakan oleh semua orang. Ada beberapa orang yang tetap bisa berolahraga malam hari, tetapi tidak merasakan gangguan tidur. Oleh karena itu, setiap orang harus mampu membaca kondisi diri sebelum melakukan olahraga pada malam hari.
Menurut Yohan, jika olahraga pada malam hari justru mengganggu waktu tidur, sebaiknya tidak perlu dilakukan. Sebab, jam tidur seseorang akan makin berkurang dan dapat mengganggu kesehatannya. Apalagi, saat Ramadan, orang akan bangun pada dini hari untuk melakukan sahur sehingga waktu tidurnya pun sebenarnya sudah cukup berkurang.
“Perlu diperhatikan jarak antara waktu tidur dan waktu olahraga. Minimal ada jeda waktu tiga jam sebelum waktu tidur,” imbuhnya.
Alih-alih memaksakan berolahraga pada malam hari, Yohan lebih menyarankan agar seseorang berolahraga pada sore hari atau satu jam sebelum waktu berbuka puasa. Pada kondisi ini, olahraga bisa dilakukan dengan porsi yang disesuaikan dengan tenaga.
Kemudian, waktu selesai berolahraga bisa bertepatan dengan waktu berbuka. Dengan begitu, orang bisa langsung menghilangkan rasa haus dan capeknya dengan cepat.
Namun, Yohan mengatakan kita juga mesti paham kondisi dirinya sebelum berolahraga saat berpuasa. Sebab, jika sore hari keadaan sudah sangat lemas, sebaiknya olahraga bisa diurungkan. Lagi pula, olahraga tidak harus dilakukan dengan cara yang berat. Dengan berjalan kaki dan tetap bergerak, kita bisa tetap merasakan manfaat dari olahraga tersebut.
Baca juga: 5 Gerakan Olahraga Mudah untuk Tubuh Sehat & Ideal
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Ahli fisiologi dan nutrisi Yohan Samudra mengatakan seseorang sebaiknya tidak meninggalkan olahraga saat berpuasa. Menurutnya, olahraga punya peran penting untuk membuat tubuh tetap sehat dan kuat menjalani aktivitas puasa. Akan tetapi, olahraga saat berpuasa memang butuh penyesuaian.
Baca juga: Kiat Memilih Waktu Olahraga yang Tepat saat Berpuasa, Pagi atau Sore?
Pasalnya, melakukan aktivitas fisik berat saat perut dalam keadaan kosong tentu tidak mudah. Yohan mengatakan salah satu cara yang bisa dilakukan ialah dengan mengganti jam olahraga menjadi malam hari. Dengan berolahraga saat sudah berbuka puasa, kita bisa melakukan aktivitas tersebut dengan lebih bebas.
Jika ada kendala haus dan sebagainya, kita bisa langsung minum pada saat itu juga. Hal ini berbeda jika kita berolahraga pada pagi atau sore hari yang ketika itu belum boleh mengonsumsi minuman karena masih dalam keadaan berpuasa.
"Kalau berolahraga setelah berbuka, badan kita itu sudah berenergi dan siap melakukan aktivitas fisik," katanya kepada Hypeabis.id, saat ditemui seusai acara konferensi pers Isoplus Coco di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kendati begitu, dia menyatakan bahwa olahraga pada malam hari punya dua risiko yang perlu diperhatikan. Pertama, kata Yohan, berolahraga selepas berbuka puasa itu memiliki pilihan waktu yang singkat. Sebab, setelah berbuka puasa, umat Islam biasanya akan melakukan tarawih. Setelah tarawih, waktu sudah terlalu malam dan dekat dengan jam tidur.
Kedua, jika memaksakan diri berolahraga setelah berbuka puasa, tentu kita jadi mengorbankan ibadah tarawih. Kemudian, jika dilakukan setelah salat tarawih, jam tidur kita bisa jadi terganggu.
Ilustrasi olahraga (Sumber: Unsplash/Fitsum Admastu)
Meskipun demikian, efek ini sebenarnya tidak dirasakan oleh semua orang. Ada beberapa orang yang tetap bisa berolahraga malam hari, tetapi tidak merasakan gangguan tidur. Oleh karena itu, setiap orang harus mampu membaca kondisi diri sebelum melakukan olahraga pada malam hari.
Menurut Yohan, jika olahraga pada malam hari justru mengganggu waktu tidur, sebaiknya tidak perlu dilakukan. Sebab, jam tidur seseorang akan makin berkurang dan dapat mengganggu kesehatannya. Apalagi, saat Ramadan, orang akan bangun pada dini hari untuk melakukan sahur sehingga waktu tidurnya pun sebenarnya sudah cukup berkurang.
“Perlu diperhatikan jarak antara waktu tidur dan waktu olahraga. Minimal ada jeda waktu tiga jam sebelum waktu tidur,” imbuhnya.
Alih-alih memaksakan berolahraga pada malam hari, Yohan lebih menyarankan agar seseorang berolahraga pada sore hari atau satu jam sebelum waktu berbuka puasa. Pada kondisi ini, olahraga bisa dilakukan dengan porsi yang disesuaikan dengan tenaga.
Kemudian, waktu selesai berolahraga bisa bertepatan dengan waktu berbuka. Dengan begitu, orang bisa langsung menghilangkan rasa haus dan capeknya dengan cepat.
Namun, Yohan mengatakan kita juga mesti paham kondisi dirinya sebelum berolahraga saat berpuasa. Sebab, jika sore hari keadaan sudah sangat lemas, sebaiknya olahraga bisa diurungkan. Lagi pula, olahraga tidak harus dilakukan dengan cara yang berat. Dengan berjalan kaki dan tetap bergerak, kita bisa tetap merasakan manfaat dari olahraga tersebut.
Baca juga: 5 Gerakan Olahraga Mudah untuk Tubuh Sehat & Ideal
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.