Yuk Jaga Hubungan Suami Istri dengan Rumus Matematika Cinta
14 June 2022 |
20:00 WIB
Setiap pasangan pasti menginginkan kehidupan rumah tangga yang harmonis. Namun, tetap saja di dalam kehidupan pernikahan pasti akan ada konflik yang terjadi di antara suami dan istri. Untuk itulah dibutuhkan komunikasi yang baik di antara pasangan sehingga rumah tangga dapat bertahan.
Selain itu, ada sebuah rumus yang berhasil ditemukan oleh Psikolog John dan Julie Gottman untuk menjaga keharmonisan rumah tangga yaitu rumus matematika cinta 5:1 (lima banding 1) setelah keduanya melakukan riset terhadap puluhan ribu pasangan suami istri selama 30 tahun di laboratorium cinta milik mereka.
Baca juga: 4 Kiat Sederhana Agar Tak Mudah Cemburu dengan Pasangan
Kedua psikolog ini dapat menyimpulkan dalam waktu 7 hingga 120 menit, apakah sebuah rumah tangga akan langgeng atau justru bercerai dalam kurun 7 hingga 9 bulan ke depan.
Lantas, apa itu rumus cinta lima banding 1? Rani Hasyim , Communication for Health dari Tempa Trainers Guild (TTG) menjelaskan bahwa setiap pasangan suami istri harus melakukan lima hal positif dan satu hal negatif terhadap pasangannya.
“Maksudnya saat kita melakukan satu hal negatif kepada pasangan, buru-burulah menghapusnya dengan lima hal positif. Hal ini dapat membuat keluarga Anda utuh,”ungkapnya saat acara sharing session gerakan#akuberdaya bertajuk ‘Building Communication between You & Husband’.
Rani Hasyim menyampaikan dalam sebuah hubungan, komunikasi mempunyai peran sangat penting. Apakah komunikasi dalam bentuk verbal atau non verbal, semua tergantung masing-masing pasangan.
Menurutnya, dari sebuah komunikasi pesan, ide atau gagasan dari satu pihak ke pihak lain akan tersampaikan baik secara verbal maupun non verbal.
"Contoh secara verbalnya saat suami menyapa dengan kata-kata, ‘sayang ambilin abang minum ya’ tentu akan berbeda kalau dengan kalimat, ‘eh ambilin donk minumnya". Energi yang keluar dari kedua kalimat ini berbeda bukan?" jelasnya.
Sementara itu, untuk komunikasi secara non verbal seperti saat seseorang berbicara dengan pasangannya. Akan berbeda ketika bicara sambil menonton televisi atau memainkan smartphone dibandingkan saat berbicara saling menatap penuh kasih sayang, memberi perlindungan.
“Atau bahkan yang lebih parah, ngobrol dengan pasangan sambil berdecak. Sayang, ayo kita ke pasar yuk. Lalu dijawab dengan sambil berdecak dengan mengeluarkan suara penolakan. Nah ini menjadi 1 point negatif yang diterima oleh pasangan anda,” lanjutnya.
Di saat kedua belah pihak tidak menyadari hal tersebut, maka pernikahan hanya tinggal menunggu waktu. Jikapun tidak terjadi perceraian, maka rumah tangga akan terasa kurang nyaman. Pasangan hanya akan mempertahankan rumah tangga demi menjaga perasaan anak-anak.
Baca juga: Ikuti 4 Tips Ini Buat Membangun Hubungan yang Lebih Sehat
Untuk itu Rani memberikan beberapa langkah untuk mencapai komunikasi yang baik dengan pasangan, yaitu:
1. Jadilah pendengar bagi pasangan Anda.
2. Acceptance (menerima pasangan apa adanya)
3. Jangan lupa selalu bersyukur
4. Loving kindness dengan memandang pasangan penuh cinta, berbuat kebaikan kepada pasangan dengan tulus.
Selain itu, ada sebuah rumus yang berhasil ditemukan oleh Psikolog John dan Julie Gottman untuk menjaga keharmonisan rumah tangga yaitu rumus matematika cinta 5:1 (lima banding 1) setelah keduanya melakukan riset terhadap puluhan ribu pasangan suami istri selama 30 tahun di laboratorium cinta milik mereka.
Baca juga: 4 Kiat Sederhana Agar Tak Mudah Cemburu dengan Pasangan
Kedua psikolog ini dapat menyimpulkan dalam waktu 7 hingga 120 menit, apakah sebuah rumah tangga akan langgeng atau justru bercerai dalam kurun 7 hingga 9 bulan ke depan.
Lantas, apa itu rumus cinta lima banding 1? Rani Hasyim , Communication for Health dari Tempa Trainers Guild (TTG) menjelaskan bahwa setiap pasangan suami istri harus melakukan lima hal positif dan satu hal negatif terhadap pasangannya.
“Maksudnya saat kita melakukan satu hal negatif kepada pasangan, buru-burulah menghapusnya dengan lima hal positif. Hal ini dapat membuat keluarga Anda utuh,”ungkapnya saat acara sharing session gerakan#akuberdaya bertajuk ‘Building Communication between You & Husband’.
Rani Hasyim menyampaikan dalam sebuah hubungan, komunikasi mempunyai peran sangat penting. Apakah komunikasi dalam bentuk verbal atau non verbal, semua tergantung masing-masing pasangan.
Menurutnya, dari sebuah komunikasi pesan, ide atau gagasan dari satu pihak ke pihak lain akan tersampaikan baik secara verbal maupun non verbal.
"Contoh secara verbalnya saat suami menyapa dengan kata-kata, ‘sayang ambilin abang minum ya’ tentu akan berbeda kalau dengan kalimat, ‘eh ambilin donk minumnya". Energi yang keluar dari kedua kalimat ini berbeda bukan?" jelasnya.
Sementara itu, untuk komunikasi secara non verbal seperti saat seseorang berbicara dengan pasangannya. Akan berbeda ketika bicara sambil menonton televisi atau memainkan smartphone dibandingkan saat berbicara saling menatap penuh kasih sayang, memberi perlindungan.
“Atau bahkan yang lebih parah, ngobrol dengan pasangan sambil berdecak. Sayang, ayo kita ke pasar yuk. Lalu dijawab dengan sambil berdecak dengan mengeluarkan suara penolakan. Nah ini menjadi 1 point negatif yang diterima oleh pasangan anda,” lanjutnya.
Di saat kedua belah pihak tidak menyadari hal tersebut, maka pernikahan hanya tinggal menunggu waktu. Jikapun tidak terjadi perceraian, maka rumah tangga akan terasa kurang nyaman. Pasangan hanya akan mempertahankan rumah tangga demi menjaga perasaan anak-anak.
Baca juga: Ikuti 4 Tips Ini Buat Membangun Hubungan yang Lebih Sehat
Untuk itu Rani memberikan beberapa langkah untuk mencapai komunikasi yang baik dengan pasangan, yaitu:
1. Jadilah pendengar bagi pasangan Anda.
2. Acceptance (menerima pasangan apa adanya)
3. Jangan lupa selalu bersyukur
4. Loving kindness dengan memandang pasangan penuh cinta, berbuat kebaikan kepada pasangan dengan tulus.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.