Selain Al Mumtadz, Ini 10 Masjid Rancangan Ridwan Kamil

Prosesi pemakaman Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril telah dilaksanakan pada Senin (13/6/2022), di pemakaman keluarga di Cimaung, Banjaran, Kabupaten Bandung. Mendiang putra sulung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, itu dimakamkan setelah dinyatakan meninggal karena terseret arus Sungai Aare di Swiss pada 26 Mei 2022 lalu.

Eril dimakamkan di area dekat Masjid Al Mumtadz, masjid yang dirancang oleh Ridwan Kamil untuk mendiang putranya. Dalam unggahan di Instagram pria yang akrab disapa Kang Emil itu, nama Al Mumtadz sendiri diambil dari nama belakang Eril, Mumtadz, yang berarti ‘terbaik’.

“Masjid Al Mumtadz yang artinya terbaik. Terbaik adalah caramu menjalani hidup di dunia fana ini. Tidak sia-sia kami pilihkan nama penuh doa itu untukmu,” tulis Kang Emil.

Baca juga: Warna Biru dan Signifikansinya pada Arsitektur Islam

Arsitektur Masjid Al Mumtadz tampak berbentuk seperti potongan-potongan bambu runcing yang tersusun mengerucut pada bangunan utama. Adapun, di sekeliling masjid dipagari oleh bentuk yang sama dengan susunan melingkar.

Sebelum terjun ke dunia politik, Ridwan Kamil memulai kariernya sebagai arsitek. Pada 2004, dia mendirikan Urbane, perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konsultan arsitektur, tata ruang kota dan desain. Perusahaan tersebut mulai dikenal luas dan memiliki berbagai karya yang mendapat penghargaan di bidang arsitektur.

Sepanjang kariernya sebagai arsitek, sudah banyak masjid karya arsitektur Ridwan Kamil yang ikonik baik itu di dalam maupun luar negeri seperti berikut ini.
 

1. Masjid Al-Irsyad (Bandung)

Berlokasi di perumahan Kota Baru, Parahyangan, Padalarang, Bandung, Jawa Barat, masjid memiliki bangunan yang berbentuk kubus tanpa kubah. Masjid ini terinspirasi dari bentuk Ka’bah yang ada di Mekkah.

Masjid ini juga memiliki ornamen lampu yang terdiri 99 kotak pada bagian atapnya, di mana setiap satu kotaknya terdiri dari satu asma Allah dari 99 Asmaul Husna. Selain itu, satu hal yang ikonik dari masjid ini juga adanya batu bulat berukir lafaz Allah yang diposisikan di tengah mihrab terbuka.
 

2. Masjid Raya Asmaul Husna (Tangerang)

Seperti namanya, masjid ini memiliki arsitektur motif kaligrafi di hampir sebagian sisi luarnya. Masjid yang memiliki desain eksterior berwarna hijau muda dan hijau tua  ini dibangun oleh Kang Emil pada 2010 dan diresmikan pada 2013.
 

3. Masjid Raya Al Azhar (Bekasi)

Masjid satu ini memiliki arsitektur yang cukup unik. Pasalnya, tembok bangunan berwarna coklat ditambah beberapa tanaman pohon palem di bagian luarnya membuat suasana masjid ini tampak seperti yang ada di kawasan Timur Tengah. Bangunan masjid tersebut terinspirasi dari bentuk Ka’bah di Mekkah.
 

4. Masjid Al Safar (Rest Area KM 88 Tol Purbaleunyi)

Bentuk bangunan yang merupakan hasil dari riset Ridwan Kamil terhadap teori Folding Architecture alias lipatan yang memberi kesan unik pada Masjid Al Safar. Tak heran jika bentuk Masjid Al Safar terlihat seperti origami dengan lekukan dan ruang di dalamnya berbentuk segitiga.

Masjid yang diresmikan pada 2016 ini pun melengkapi keindahan rest area, tanpa mengurangi fungsinya sebagai tempat ibadah. Masjid yang dapat menampung sekitar 1.200 jemaah ini juga sempat masuk dalam nominasi Abdullatif Al Fozan Award, yaitu ajang penghargaan yang menampilkan desain dan karya masjid di negara-negara berpenduduk muslim dunia.
 

5. Masjid Jami’e Darussalam (Jakarta)

Masjid yang diresmikan pada 2015 ini memiliki kubah berbentuk segitiga sehingga dikenal juga sebagai Masjid Segitiga Tanah Abang. Ruangan utama masjid ini ada di bagian atas, lengkap dengan mimbar dan dinding yang dihias dengan kaligrafi. Masjid Jami’e Darussalam berlokasi di Jalan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat.