Intip Inspirasi Desain Rumah Gaya Kolonial Belanda

Bicara mengenai desain arsitektur Eropa, salah satu yang menarik untuk dikupas adalah gaya arsitektur Belanda. Sebab tidak bisa dipungkiri jika gaya arsitektur yang satu ini banyak memengaruhi desain rumah atau gedung-gedung di Indonesia pada masa lalu.  Maklum saja, Belanda bercokol di Bumi Nusantara lebih dari 350 tahun lamanya.

Tentunya, gaya arsitektur belanda pada masa kolonial dan hari ini banyak sudah berubah. Walaupun demikian, masih ada ciri khas yang bisa kalian temukan dan beberapa di antaranya diadopsi oleh gaya arsitektur asli Indonesia, yakni arsitektur jengki. 

Rumah-rumah di Belanda biasanya memiliki sebuah portico atau  serambi beratap di pintu masuk rumah, dan atapnya ditopang oleh sejumlah tiang. Portico ini biasanya disandingkan dengan pagar yang membatasi beranda rumah dengan halaman.

 

Bentuk tiangnya bermacam-macam, ada yang dibuat seperti pilar-pilar tebal di bangunan Yunani, akan tetapi ada pula yang dibuat sederhana dan minimalis.

Seiring dengan kepopuleran gaya arsitektur dan gaya hidup minimalis, portico yang sederhana dan berukuran kecil justru makin diminati.

Kesamaan lainnya antara gaya arsitektur Belanda dan gaya arsitektur jengki adalah penggunaan warna-warna pastel seperti putih dan warna-warna tanah yang terang seperti krem, putih gading.

Demikian halnya dengan penggunaan ornamen bata ekspos yang kerap ditemukan di beberapa rumah jengki.

Ciri khas lain dari gaya arsitektur Belanda yang paling nampak adalah tampilan muka rumah  atau fasad yang cenderung simetris. Demikian halnya dengan atapnya.

Tentu saja ini berbeda dengan gaya arsitektur jengki yang cenderung nyeleneh dan unik lantaran asimetris di beberapa bidang.

Ciri lain dari gaya arsitektur Belanda adalah biasanya mempunyai dinding yang cukup tebal.Tak jarang, desain inilah yang membuat secara tak langsung memberikan kesan dingin ketika masuk di dalamnya, meskipun kondisi cuaca saat itu panas yang cukup terik.

Editor: Dika Irawan