Ilustrasi pusat perbelanjaan. (Sumber gambar: Unsplash)

Mau Bisnis F&B? Simak 3 Hal yang Harus Diperhatikan Produsen Makanan & Minuman Ini

14 June 2022   |   11:11 WIB

Pandemi telah mengubah perspektif masyarakat terhadap produk-produk yang dijual di berbagai pusat perbelanjaan, terutama produk makanan dan minuman. Kini, kualitas makanan dan minuman yang dijual beserta dengan asal usul produksinya menjadi hal yang diperhatikan masyarakat demi memastikan kualitas produk baik untuk dikonsumsi.

Riset Mintel melalui 2022 Global Food and Drink Trends South East Asia menunjukkan bahwa setidaknya 56 persen konsumen Indonesia sudah mulai memilih produk makanan dan minuman yang diolah  secara etis (ethical food). Pertimbangan etis ini merupakan satu dari lima hal yang mulai diperhatikan seiring dengan gaya hidup masyarakat yang semakin sehat.

Salah satu negara acuan yang bisa menjadi role model untuk perhatian atas kualitas produk adalah Selandia Baru, di mana negara ini identik dengan kekayaan alam yang terjaga dan berbagai aspek yang lekat dengan kesejahteraan masyarakat. Lebih rinci, Selandia Baru juga menerapkan hubungan dengan alam yang didasarkan pada kepedulian, rasa hormat, hingga pemahaman kelestarian alam yang beriringan dengan kemakmuran manusia.

Baca juga: 5 Manfaat Madu Manuka khas Selandia Baru

Dalam acara Made with Care - A Taste of New Zealand, Senin (13/6/2022), ada beberapa poin penting yang bisa dipelajari dari produsen serta perusahaan makanan dan minuman agar mereka bisa menyajikan produk yang baik bagi masyarakat.

Pertama, kualitas premium menjadi salah satu hal yang diprioritaskan melalui pemanfaatan sumber daya alam yang baik dan kualitasnya yang terjaga. Menurut Diana Permana, Komisaris Perdagangan Selandia Baru untuk Indonesia, hal ini menjadi faktor penting sehingga olahan makanan dan minuman dari kekayaan alam Selandia Baru bisa memiliki kualitas yang baik ketika sampai di tangan konsumen.

Kedua, keamanan produk yang dilakukan melalui pelacakan produk berbasis elektronik dan pemilihan produk yang sesuai dengan standar ekspor atau distribusi. Salah satu hal yang diperhatikan adalah rupa produk yang menarik dan segar, sehingga diharapkan konsumen merasa yakin bahwa produk yang mereka terima merupakan produk yang aman untuk dikonsumsi.

Ketiga, aspek etis menjadi hal yang kini semakin diperhatikan dalam proses produksi, terutama dalam segi lingkungan dan sosial dengan efisiensi lingkungan dan penggunaan teknologi. Tujuan dari aspek etis pada produksi makanan dan minuman adalah agar ekosistem produksi bisa lebih berkelanjutan dan bertahan hingga waktu yang lama.

Baca juga: 3 Jenis Apel asal Selandia Baru yang Wajib Genhype Coba

"Produsen di Selandia Baru sudah pakai sistem teknologi. Misalnya, robot picker (atau pemetik) untuk buah-buahan dan tracking system untuk madu. Hal ini juga diterapkan sampai pada proses packaging (pengemasan)," jelas Diana kepada Hypeabis.id.

Ketiga hal ini kemudian didukung dengan edukasi produk terhadap masyarakat ketika mereka berbelanja di pusat perbelanjaan atau tempat lainnya. Menurut Meshvara Kanjaya, CEO dari PT. Supra Boga Lestari Tbk., edukasi ini hadir melalui program yang digagas oleh pusat perbelanjaan, pengalaman berbelanja yang nyaman, dan pelayanan staf pusat perbelanjaan yang baik.

"Edukasi produk tidak hanya dilakukan melalui isi produk, tapi juga dari penyajian dan pengalaman belanja. Desain toko bisa membuat pengalaman belanja yang nyaman dan pelayanan yang baik. Harapannya, konsumen bisa menjadi lebih kritis saat membeli produk," ujar Meshvara.


Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Xiaomi TV Q1E 55 Inci Meluncur ke Indonesia, Bisa Tangkap Siaran Digital? 

BERIKUTNYA

Petualangan Sherina dan Sadam Berlanjut Setelah Dua Dekade

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: