Tas Rumput Ketak, Model Etnik Tapi Trendi
13 June 2022 |
14:13 WIB
Rumput ketak, sejenis tanaman pakis yang banyak tumbuh di sekitar hutan Lombok dan daerah Sumbawa, jika diolah dengan baik bisa menghasilkan berbagai jenis produk anyaman bernilai jual tinggi. Bahkan, tas anyaman rumput liar ini mampu menembus pasar internasional.
Berawal dari kebiasaan Suku Sasak di Lombok yang kerap merangkainya menjadi anyaman untuk digunakan sebagai tempat kecupu atau pinangan, rumput ketak ini berhasil disulap menjadi anyaman tikar, kotak perhiasan, dompet, keranjang, hingga beragam tas dengan model yang trendi untuk perempuan masa kini.
Ada berbagai macam jenis tas yang bisa dikreasikan, tak hanya bermain pada motif anyaman untuk menciptakan model, tetapi juga warna dan penambahan kain songket khas Lombok. Untuk mendapatkan warna yang diinginkan, bisa dilakukan melalui proses pemanasan menggunakan perapian.
Baca juga: Sama-sama Atasan, Ini Bedanya Kemeja dan Blus
Semakin lama rumput ini dipanaskan, akan menghasilkan warna yang semakin gelap. Seperti pada model Central Karawang Bag Lombok Weaving Combination. Tas yang menggunakan model gagang bulat ini, menggunakan dua motif anyaman pada bagian badan tas.
Untuk bagian atas dilapisi dengan kain songket bercorak biru dan abu-abu yang sangat apik. Selain itu, ada juga tas yang memadukan anyaman rumput ini dengan bambu seperti pada model Bamboo Combination Bag Wood Cover.
Dengan perpaduan yang alami ini membuat tas semakin khas dengan etnik Nusantara. Tak hanya bermain pada warna-warna kayu, tas rumput ketak ini juga menawarkan warna hitam yang anggun. Untuk Black Motive Super Bag Lombok Weaving Combination, misalnya, warna hitam didapatkan dari proses pemanasan dan juga pewarnaan yang alami.
Tas rumput ketak ini juga banyak divariasikan dengan kain-kain batik dan menghasilkan Super Bag Batik Combination. Selain itu, ada beragam model dan ukuran yang tak dimodifikasi dengan berbagai kain atau bambu.
Model-model tas di atas dikeluarkan oleh Mawar Art Shop Lombok Ketak Grass Weaving yang sudah memproduksi sejak 1999. Tak hanya memuaskan hasrat perempuan di Tanah Air yang ingin tampil etnik dan trendi, produk Mawar ini juga berhasil menembus pasar Jepang, Kanada, Amerika Serikat, Korea, Inggris, dan negara lainnya.
Usaha Mawar ini, bahkan juga sempat mendapatkan penghargaan dari UNESCO, serta World Craft Council (WCC) pada 2014 sebagai produk rumahan yang terbaik di Asia Tenggara.
Soal harga, tas ini disesuaikan dengan proses pembuatannya. Semakin rumit dan rapat anyaman, semakin mahal harganya. Namun, pelanggan juga bisa memiliki tas ini dari harga Rp150.000 hingga Rp15 juta per satuannya.
Untuk perawatan tas ini juga sangat sederhana, cukup dengan diangin-anginkan, kemudian sapukan kain lap yang bersih, atau jika sesekali ingin dicuci jangan lupa menjemurnya hingga kering.
Baca juga: Tertarik Investasi Barang Mewah? Simak Dulu Penjelasan Ini
Rumput ketak tak sembarang rumput ilalang yang tumbuh menjalar di banyak pohon, rawa, tebing maupun hutan. Rumput ini memiliki beberapa keunggul an untuk bahan kerajinan, terutama kuat seperti rotan dan tahan terhadap rayap.
Editor: Fajar Sidik
Berawal dari kebiasaan Suku Sasak di Lombok yang kerap merangkainya menjadi anyaman untuk digunakan sebagai tempat kecupu atau pinangan, rumput ketak ini berhasil disulap menjadi anyaman tikar, kotak perhiasan, dompet, keranjang, hingga beragam tas dengan model yang trendi untuk perempuan masa kini.
Ada berbagai macam jenis tas yang bisa dikreasikan, tak hanya bermain pada motif anyaman untuk menciptakan model, tetapi juga warna dan penambahan kain songket khas Lombok. Untuk mendapatkan warna yang diinginkan, bisa dilakukan melalui proses pemanasan menggunakan perapian.
Baca juga: Sama-sama Atasan, Ini Bedanya Kemeja dan Blus
Semakin lama rumput ini dipanaskan, akan menghasilkan warna yang semakin gelap. Seperti pada model Central Karawang Bag Lombok Weaving Combination. Tas yang menggunakan model gagang bulat ini, menggunakan dua motif anyaman pada bagian badan tas.
Untuk bagian atas dilapisi dengan kain songket bercorak biru dan abu-abu yang sangat apik. Selain itu, ada juga tas yang memadukan anyaman rumput ini dengan bambu seperti pada model Bamboo Combination Bag Wood Cover.
Dengan perpaduan yang alami ini membuat tas semakin khas dengan etnik Nusantara. Tak hanya bermain pada warna-warna kayu, tas rumput ketak ini juga menawarkan warna hitam yang anggun. Untuk Black Motive Super Bag Lombok Weaving Combination, misalnya, warna hitam didapatkan dari proses pemanasan dan juga pewarnaan yang alami.
Tas rumput ketak ini juga banyak divariasikan dengan kain-kain batik dan menghasilkan Super Bag Batik Combination. Selain itu, ada beragam model dan ukuran yang tak dimodifikasi dengan berbagai kain atau bambu.
Model-model tas di atas dikeluarkan oleh Mawar Art Shop Lombok Ketak Grass Weaving yang sudah memproduksi sejak 1999. Tak hanya memuaskan hasrat perempuan di Tanah Air yang ingin tampil etnik dan trendi, produk Mawar ini juga berhasil menembus pasar Jepang, Kanada, Amerika Serikat, Korea, Inggris, dan negara lainnya.
Usaha Mawar ini, bahkan juga sempat mendapatkan penghargaan dari UNESCO, serta World Craft Council (WCC) pada 2014 sebagai produk rumahan yang terbaik di Asia Tenggara.
Soal harga, tas ini disesuaikan dengan proses pembuatannya. Semakin rumit dan rapat anyaman, semakin mahal harganya. Namun, pelanggan juga bisa memiliki tas ini dari harga Rp150.000 hingga Rp15 juta per satuannya.
Untuk perawatan tas ini juga sangat sederhana, cukup dengan diangin-anginkan, kemudian sapukan kain lap yang bersih, atau jika sesekali ingin dicuci jangan lupa menjemurnya hingga kering.
Baca juga: Tertarik Investasi Barang Mewah? Simak Dulu Penjelasan Ini
Rumput ketak tak sembarang rumput ilalang yang tumbuh menjalar di banyak pohon, rawa, tebing maupun hutan. Rumput ini memiliki beberapa keunggul an untuk bahan kerajinan, terutama kuat seperti rotan dan tahan terhadap rayap.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.