Ilustrasi vertical garden (Sumber gambar: Unsplash/Daniel Funes Fuentes)

Mengenal Vertical Garden & Cara Penerapannya di Hunian

13 June 2022   |   11:59 WIB

Memiliki hunian di  tengah kota besar  seperti Jakarta, dengan  lahan yang tak terlalu  luas, tentu membuat  penghuninya tidak  leluasa menyalurkan hobi bercocok  tanam. Namun, dengan mengakomodasi konsep vertical garden, semua masalah dapat teratasi.
  
Sebagai informasi vertical garden adalah salah satu  bentuk desain eksterior yang  memanfaatkan media tanaman sebagai  unsur utamanya. Konsepnya cukup  sederhana, yakni dengan menempelkan  media tanam beserta tanamannya di  salah satu dinding terluar bangunan. 

Mengutip laporan Bisnis Indonesia Weekly edisi 17 Mei 2015 disebutkan bahwa penerapan konsep ini tidak hanya mempercantik bangunan dari sudut estetika, tetapi juga dari sisi lingkungan,  tanaman dari konsep ini dapat menjaga kelembapan udara, dan mengurangi  polusi.  

Baca juga: 6 Tips Perawatan Tanaman Indoor untuk Pemula
 

Konsep lama

Meski begitu, konsep ini bukanlah cara baru dalam dunia bangunan. Slamet  Budiarto, konsultan sekaligus pakar vertical garden mengatakan bahwa konsep ini sebenarnya sudah lama  dikenal di luar negeri, tetapi di Indonesia  baru sekitar 2005. Setelah booming anthurium selesai. 

Baca jugaBegini Cara Mengubah Sisa Lahan Kecil di Rumah Menjadi Taman Cantik
 

Cara Penerapan Vertical Garden 

Konsep ini dapat diwujudkan dengan  membangun rangka dari baja ringan  yang dipasang di salah satu sisi dinding bagian luar atau dalam bangunan. Rangka dari baja merupakan media penempelan tanaman. 

Guna melindungi dinding hunian dari  kelembapan yang timbul dari tanaman,  dapat digunakan papan berbahan polycarbonate. Celah-celah yang dari  polycarbonate bermaanfaat sebagai tempat  meletakkan selang air irigasi dan pupuk. 
 

Pola Hidroponik

Khusus untuk teknik penanaman tanaman dan perawatan media tanam dapat digunakan pola Hidroponik. Salah  satu media hidroponik yang bagus digunakan adalah glasswool atau  geotextile.  Media tersebut berupa kain karpet yang dibentuk seperti kantung  sebagai tempat menanam tanaman.

Sifat kain yang berdaya serap air yang  tinggi, dapat mengakomodasi tanaman  dengan beragam kebutuhan air. Media itu tidak terlalu berat, sehingga tidak  membebani dinding. Adapun, untuk  kebutuhan air tinggal diatur sesuai dengan karakter tanaman.
 

Distribusi air

Dalam proses distribusi air, teknik  driping atau irigasi tetes dinilai paling  tepat untuk vertical garden. Teknik  tersebut biasanya dipadukan dengan alat  pengatur waktu, sehingga jumlah air dan  jangka waktu penyiraman dapat  ditentukan sesuai karakter tanaman.
 

Perawatan & Jenis tanaman

Tanaman dengan jenis tahunan dapat  menjadi pilihan utama dalam  mengaplikasikan konsep ini. Sifatnya  yang memiliki umur panjang, membuat  perawatannya menjadi lebih efisien.  Aneka jenis tanaman yang ditanam  juga sebaiknya memiliki ukuran dewasa  tidak terlalu besar, dan menyerupai  semak.  

Hal tersebut perlu diperhatikan agar  sang pemilik rumah tidak perlu terlalu  sering memangkas tanaman, mengingat pemangkasan tanaman memiliki tingkat  kesulitan tersendiri, apalagi jika  bangunan cukup tinggi. 

Baca juga: Jangan Ketinggalan, Ini 5 Tanaman Hias yang Bakal Populer pada 2022

Perlu diingat pula bahwa tanaman dengan  sifat merambat tidak cocok untuk vertical garden, karena membuat pemilik rumah  kesulitan merapikannya. Selain itu, indari pula menggunakan  tanaman yang tidak tahan dengan  paparan sinar matahari secara langsung  seperti Anggrek. 


Editor: Dika Irawan
 

SEBELUMNYA

Ketegaran Menghantar Eril ke Liang Lahat

BERIKUTNYA

Sejarah Singkat Tinju, Olahraga yang Dulunya Dianggap Terlalu Kejam

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: