Mengenal Vertical Garden & Cara Penerapannya di Hunian
13 June 2022 |
11:59 WIB
Memiliki hunian di tengah kota besar seperti Jakarta, dengan lahan yang tak terlalu luas, tentu membuat penghuninya tidak leluasa menyalurkan hobi bercocok tanam. Namun, dengan mengakomodasi konsep vertical garden, semua masalah dapat teratasi.
Sebagai informasi vertical garden adalah salah satu bentuk desain eksterior yang memanfaatkan media tanaman sebagai unsur utamanya. Konsepnya cukup sederhana, yakni dengan menempelkan media tanam beserta tanamannya di salah satu dinding terluar bangunan.
Mengutip laporan Bisnis Indonesia Weekly edisi 17 Mei 2015 disebutkan bahwa penerapan konsep ini tidak hanya mempercantik bangunan dari sudut estetika, tetapi juga dari sisi lingkungan, tanaman dari konsep ini dapat menjaga kelembapan udara, dan mengurangi polusi.
Baca juga: 6 Tips Perawatan Tanaman Indoor untuk Pemula
Baca juga: Begini Cara Mengubah Sisa Lahan Kecil di Rumah Menjadi Taman Cantik
Guna melindungi dinding hunian dari kelembapan yang timbul dari tanaman, dapat digunakan papan berbahan polycarbonate. Celah-celah yang dari polycarbonate bermaanfaat sebagai tempat meletakkan selang air irigasi dan pupuk.
Sifat kain yang berdaya serap air yang tinggi, dapat mengakomodasi tanaman dengan beragam kebutuhan air. Media itu tidak terlalu berat, sehingga tidak membebani dinding. Adapun, untuk kebutuhan air tinggal diatur sesuai dengan karakter tanaman.
Hal tersebut perlu diperhatikan agar sang pemilik rumah tidak perlu terlalu sering memangkas tanaman, mengingat pemangkasan tanaman memiliki tingkat kesulitan tersendiri, apalagi jika bangunan cukup tinggi.
Baca juga: Jangan Ketinggalan, Ini 5 Tanaman Hias yang Bakal Populer pada 2022
Perlu diingat pula bahwa tanaman dengan sifat merambat tidak cocok untuk vertical garden, karena membuat pemilik rumah kesulitan merapikannya. Selain itu, indari pula menggunakan tanaman yang tidak tahan dengan paparan sinar matahari secara langsung seperti Anggrek.
Editor: Dika Irawan
Sebagai informasi vertical garden adalah salah satu bentuk desain eksterior yang memanfaatkan media tanaman sebagai unsur utamanya. Konsepnya cukup sederhana, yakni dengan menempelkan media tanam beserta tanamannya di salah satu dinding terluar bangunan.
Mengutip laporan Bisnis Indonesia Weekly edisi 17 Mei 2015 disebutkan bahwa penerapan konsep ini tidak hanya mempercantik bangunan dari sudut estetika, tetapi juga dari sisi lingkungan, tanaman dari konsep ini dapat menjaga kelembapan udara, dan mengurangi polusi.
Baca juga: 6 Tips Perawatan Tanaman Indoor untuk Pemula
Konsep lama
Meski begitu, konsep ini bukanlah cara baru dalam dunia bangunan. Slamet Budiarto, konsultan sekaligus pakar vertical garden mengatakan bahwa konsep ini sebenarnya sudah lama dikenal di luar negeri, tetapi di Indonesia baru sekitar 2005. Setelah booming anthurium selesai.Baca juga: Begini Cara Mengubah Sisa Lahan Kecil di Rumah Menjadi Taman Cantik
Cara Penerapan Vertical Garden
Konsep ini dapat diwujudkan dengan membangun rangka dari baja ringan yang dipasang di salah satu sisi dinding bagian luar atau dalam bangunan. Rangka dari baja merupakan media penempelan tanaman.Guna melindungi dinding hunian dari kelembapan yang timbul dari tanaman, dapat digunakan papan berbahan polycarbonate. Celah-celah yang dari polycarbonate bermaanfaat sebagai tempat meletakkan selang air irigasi dan pupuk.
Pola Hidroponik
Khusus untuk teknik penanaman tanaman dan perawatan media tanam dapat digunakan pola Hidroponik. Salah satu media hidroponik yang bagus digunakan adalah glasswool atau geotextile. Media tersebut berupa kain karpet yang dibentuk seperti kantung sebagai tempat menanam tanaman.Sifat kain yang berdaya serap air yang tinggi, dapat mengakomodasi tanaman dengan beragam kebutuhan air. Media itu tidak terlalu berat, sehingga tidak membebani dinding. Adapun, untuk kebutuhan air tinggal diatur sesuai dengan karakter tanaman.
Distribusi air
Dalam proses distribusi air, teknik driping atau irigasi tetes dinilai paling tepat untuk vertical garden. Teknik tersebut biasanya dipadukan dengan alat pengatur waktu, sehingga jumlah air dan jangka waktu penyiraman dapat ditentukan sesuai karakter tanaman.Perawatan & Jenis tanaman
Tanaman dengan jenis tahunan dapat menjadi pilihan utama dalam mengaplikasikan konsep ini. Sifatnya yang memiliki umur panjang, membuat perawatannya menjadi lebih efisien. Aneka jenis tanaman yang ditanam juga sebaiknya memiliki ukuran dewasa tidak terlalu besar, dan menyerupai semak.Hal tersebut perlu diperhatikan agar sang pemilik rumah tidak perlu terlalu sering memangkas tanaman, mengingat pemangkasan tanaman memiliki tingkat kesulitan tersendiri, apalagi jika bangunan cukup tinggi.
Baca juga: Jangan Ketinggalan, Ini 5 Tanaman Hias yang Bakal Populer pada 2022
Perlu diingat pula bahwa tanaman dengan sifat merambat tidak cocok untuk vertical garden, karena membuat pemilik rumah kesulitan merapikannya. Selain itu, indari pula menggunakan tanaman yang tidak tahan dengan paparan sinar matahari secara langsung seperti Anggrek.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.