Pemprov DKI Jakarta Gelar Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah, Libatkan 2.743 RW
08 June 2022 |
17:10 WIB
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah (PGJSS) pada 20 – 25 Juni 2022. Gerakan tersebut digelar untuk menyambut Jakarta Hajatan 2022, dan akan melibatkan masyarakat untuk mengurangi sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menuturkan PGJSS akan mengaktifkan fungsi Bidang Pengelolaan Sampah seluruh rukun warga (RW) di Jakarta, sehingga akan terwujud pengurangan sampah dari sumbernya. Rencananya, gerakan ini melibatka 2.743 RW di seluruh Jakarta.
“Pelaksanaan PGJSS juga untuk mendukung implementasi Ingub Nomor 49 Tahun 2021 tentang Penyelesaian Isu Prioritas Daerah Tahun 2021-2022 terkait lsu Persampahan, yang salah satunya adalah terlaksananya pengangkutan sampah terjadwal pada 50 persen RW atau 1.369 RW,” katanya.
Baca juga: 5 Cara Mudah Menerapkan Gaya Hidup Minim Sampah
Dia menuturkan gerakan ini akan dilaksanakan dengan menyimulasikan pola pengelolaan sampah sesuai Pergub No. 77/2020 tentang Pengelolaan Sampah Lingkup RW. Rangkaian kegiatan gerakan di antaranya pengumpulan secara terjadwal sampah mudah terurai.
Sampah material daur ulang, sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) rumah tangga, dan kerja bakti massal. Sampah mudah terurai akan disalurkan ke komposting komunal, ecoenzyme, dan biokonversi maggot black soldier fly (BSF).
Sedangkan sampah material daur ulang akan disalurkan ke bank sampah di setiap RW, dan sampah B3 rumah tangga akan disalurkan ke tempat penampungan sementara (TPS).
Asep berharap pola pengelolaan sampah menjadi makin menjadi kebiasaan baik yang pada akhirnya menjadi budaya baru warga Jakarta dalam memilah dan mengurangi sampah dari sumbernya.
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, ujarnya, telah mengadakan alat pendukung sosialisasi PGJSS berupa 3.000 buah spanduk kegiatan untuk setiap RW. Kemudian, 15.000 buah poster instruksi kerja untuk setiap rukun tangga (RT), dan 3.000 buah Vest Jakarta Sadar Sampah untuk setiap Ketua Bidang Pengelolaan Sampah RW se-Jakarta.
“Sedangkan setiap Sudin Lingkungan Hidup Kota/Kabupaten telah mengadakan alat kebersihan untuk mendukung kinerja Bidang Pengelola sampah RW. Semua Sarana ini akan dibagikan sebelum PGJSS digelar,” kata Asep.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta per 21 September 2021, total sampah yang diangkut mencapai 7.702, 07 ton per hari pada 2019. Dari total itu, sebanyak 3.519,14 ton adalah sampah organik, 4.139,86 ton adalah sampah nonorganik, dan 43,07 ton adalah bahan beracun dan berbahaya.
Baca juga: Asyiknya Bermain dan Olahraga di Taman Jogging Kelapa Gading
Total sampah yang diangkut di provinsi DKI Jakarta pada 2019 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan total jumlah sampah yang diangkut per hari pada 2018. Meskipun begitu di antara sampah organik, non organik, dan B3, sampah non organik adalah sampah yang mengalami peningkatan pada 2019 dibandingkan 2018.
Editor: Dika Irawan
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menuturkan PGJSS akan mengaktifkan fungsi Bidang Pengelolaan Sampah seluruh rukun warga (RW) di Jakarta, sehingga akan terwujud pengurangan sampah dari sumbernya. Rencananya, gerakan ini melibatka 2.743 RW di seluruh Jakarta.
“Pelaksanaan PGJSS juga untuk mendukung implementasi Ingub Nomor 49 Tahun 2021 tentang Penyelesaian Isu Prioritas Daerah Tahun 2021-2022 terkait lsu Persampahan, yang salah satunya adalah terlaksananya pengangkutan sampah terjadwal pada 50 persen RW atau 1.369 RW,” katanya.
Baca juga: 5 Cara Mudah Menerapkan Gaya Hidup Minim Sampah
Dia menuturkan gerakan ini akan dilaksanakan dengan menyimulasikan pola pengelolaan sampah sesuai Pergub No. 77/2020 tentang Pengelolaan Sampah Lingkup RW. Rangkaian kegiatan gerakan di antaranya pengumpulan secara terjadwal sampah mudah terurai.
Sampah material daur ulang, sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) rumah tangga, dan kerja bakti massal. Sampah mudah terurai akan disalurkan ke komposting komunal, ecoenzyme, dan biokonversi maggot black soldier fly (BSF).
Sedangkan sampah material daur ulang akan disalurkan ke bank sampah di setiap RW, dan sampah B3 rumah tangga akan disalurkan ke tempat penampungan sementara (TPS).
Asep berharap pola pengelolaan sampah menjadi makin menjadi kebiasaan baik yang pada akhirnya menjadi budaya baru warga Jakarta dalam memilah dan mengurangi sampah dari sumbernya.
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, ujarnya, telah mengadakan alat pendukung sosialisasi PGJSS berupa 3.000 buah spanduk kegiatan untuk setiap RW. Kemudian, 15.000 buah poster instruksi kerja untuk setiap rukun tangga (RT), dan 3.000 buah Vest Jakarta Sadar Sampah untuk setiap Ketua Bidang Pengelolaan Sampah RW se-Jakarta.
“Sedangkan setiap Sudin Lingkungan Hidup Kota/Kabupaten telah mengadakan alat kebersihan untuk mendukung kinerja Bidang Pengelola sampah RW. Semua Sarana ini akan dibagikan sebelum PGJSS digelar,” kata Asep.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta per 21 September 2021, total sampah yang diangkut mencapai 7.702, 07 ton per hari pada 2019. Dari total itu, sebanyak 3.519,14 ton adalah sampah organik, 4.139,86 ton adalah sampah nonorganik, dan 43,07 ton adalah bahan beracun dan berbahaya.
Baca juga: Asyiknya Bermain dan Olahraga di Taman Jogging Kelapa Gading
Total sampah yang diangkut di provinsi DKI Jakarta pada 2019 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan total jumlah sampah yang diangkut per hari pada 2018. Meskipun begitu di antara sampah organik, non organik, dan B3, sampah non organik adalah sampah yang mengalami peningkatan pada 2019 dibandingkan 2018.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.