Ilustrasi produk kecantikan berkelanjutan. (Sumber gambar: Unsplash)

Produk Sustainable Beauty Mulai Jadi Incaran Masyarakat Indonesia

05 June 2022   |   08:15 WIB

Hari ini, Minggu (05/06), dunia merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan mulai beralih ke berbagai produk sustainable atau berkelanjutan yang ternyata sudah diincar oleh masyarakat Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Riset Sustainable Beauty yang dirilis oleh Milieu Insight pada pekan ini dilakukan kepada setidaknya 5000 orang dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Angka sampel ini tidak meliputi beberapa negara Asia Tenggara lain seperti Laos, Kamboja, Vietnam, dan Brunei Darussalam.

Secara umum, riset ini dibuka dengan 93 persen warga Asia Tenggara akan cenderung memilih produk kecantikan bebas bahan kimia. Tidak hanya itu, opsi produk dengan pengemasan daur ulang sudah mulai diincar oleh 87 persen warga dalam lanskap yang sama.

Baca juga: Eksis Hampir Satu Dekade, Intip 3 Strategi Toko Retail Kecantikan Ini

Lebih rinci pada masyarakat Indonesia, riset ini menunjukkan bahwa 91 persen masyarakat Indonesia merespons baik produk kecantikan dengan pengemasan daur ulang sepenuhnya. Angka ini cukup besar jika disandingkan dengan beberapa negara tetangga, misalnya Singapura (70 persen) dan Malaysia (86 persen).

Meski keinginan untuk produk dengan kemasan daur ulang cukup tinggi, hanya 84 persen masyarakat Indonesia justru berpotensi untuk mau mengganti kemasan produk kecantikan mereka ke produk beberapa kali pakai. Antusiasme ini masih lebih tinggi pada masyarakat Filipina (90 persen) dan Thailand (89 persen).

Mengenai klaim berkelanjutan dari produsen produk kecantikan, 58 persen masyarakat Indonesia justru lebih kritis dengan mencari lebih dalam tentang klaim tersebut. Hal ini umumnya dilakukan pada pengemasan produk hingga produksi produk tersebut. Di sisi lain, hanya 42 persen masyarakat Indonesia yang menerima klaim tersebut.

Untuk produknya sendiri, setidaknya 73 persen masyarakat Asia Tenggara secara umum berpotensi mau mencoba produk yang mengurangi penggunaan air dibandingkan dengan produk kecantikan dalam kemasan botol. Beberapa contoh produk ini adalah shampoo batangan dan sabun batangan.

Baca juga: Perempuan Indonesia Cari 3 Manfaat Ini di Produk Perawatan Kulit

Ada pun 92 persen masyarakat Indonesia juga mulai ingin untuk membayar lebih produk-produk kecantikan yang berkelanjutan dan etis. Angka ini termasuk yang tertinggi dibandingkan empat negara lainnya, menunjukkan bahwa konsumen produk kecantikan sudah mulai beralih ke produk kecantikan yang berkelanjutan.

Ada dua label berkelanjutan yang banyak diincar hingga masyarakat Asia Tenggara, termasuk Indonesia, mau membayar lebih terhadap produk-produk ini. Keduanya adalah Alami (Natural) sebanyak 78 persen serta Bebas bahan kimia (Clean/Chemical-free/Non-toxic) sebanyak 63 persen.

Riset ini kemudian ditutup dengan temuan bahwa 88 persen masyarakat Asia Tenggara setuju adanya regulasi klaim produk berkelanjutan bersamaan dengan buktinya. Selain itu, 86 persen masyarakat Asia Tenggara juga setuju bahwa perusahaan produk kecantikan harus transparan dalam mengomunikasikan keberlanjutan produknya.


Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

5 Fakta Serial Eve, Bawakan Skandal Perceraian dan Dendam Kesumat

BERIKUTNYA

5 Film & Serial Dokumenter untuk Rayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: