Profil Anthony Fauci, Penasihat Kesehatan Gedung Putih yang juga Sosok Penting selama Pandemi
05 June 2022 |
16:14 WIB
Pakar Imunologi AS Anthony Stephen Fauci tentu tidak asing lagi di dunia kesehatan, terutama semenjak pandemi Covid-19 merebak pada awal 2020. Jika peribahasa menyebut "ada gula ada semut", mungkin kalimat "ada wabah ada Fauci" berlaku pada sosok penting abad ini.
Hingga saat ini Fauci masih menjadi perhatian publik, terutama di AS, salah satunya tentang kiprahnya sebagai penasihat kesehatan di Gedung Putih.
Baru-baru ini, Anthony Fauci yang menjabat Kepala Penasihat Medis untuk Presiden AS ini menyatakan bahwa dirinya kemungkinan akan mundur dari posisi kepemimpinannya di Gedung Putih pada 2024, terlepas dari siapa pun yang akan menjadi presidennya nanti.
Baca juga: Ini Daftar Tokoh Muda yang Sukses Jadi Miliarder Sebelum Usia 40 Tahun
Pakar penyakit menular terkemuka Negeri Paman Sam itu membuat pengumuman saat diwawancarai dalam Fox News merespons pertanyaan apakah dia akan terus berkiprah di pemerintahan jika mantan Presiden Donald Trump terpilih kembali.
"Saya tidak akan terlibat dalam politik apapun tentang siapa [presiden] yang akan atau tidak masuk Gedung Putih [nanti]," kata Fauci dikutip dari laporan nypost.com.
Dokter dan pakar imunologi yang juga menjabat Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) AS itu menegaskan bahwa saat ini tugasnya belum selesai. Tetapi dirinya tidak berpikir tentang kiprahnya untuk waktu yang lama.
"Pada saatnya nanti, saya pikir saya tidak akan ada [di Gedung Putih], tidak peduli siapa presidennya. Tapi [tugas] saya belum selesai," katanya sambil tertawa.
Fauci mengatakan bahwa dirinya telah berkiprah selama 38 tahun sampai sekarang, sehingga akan mencapai lebih dari 40 tahun jika melanjutkan pengabdiannya di Gedung Putih.
Pria berusia 81 tahun itu diangkat sebagai Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) pada 1984. Mengutip biografinya di situs web NIAID, Fauci telah menjadi penasihat tujuh Presiden AS, sejak Ronald Reagan hingga Joe Biden.
Kiprahnya di bidang penyakit menular mulai menjadi sorotan pada saat kasus HIV/AIDS merebak pada 1980-an. Dengan segala kontroversinya, Fauci konsisten meneliti berbagai masalah kasus penyakit menular meskipun menghadapi banyak penentang.
Dokter Fauci juga menjadi komando terdepan AS dalam merespons pandemi Covid-19 sejak Maret 2022 pada masa pemerintahan Donald Trump dan Joe Biden saat ini.
Popularitas Fauci makin meningkat selama pandemi terutama akibat beberapa pertentangan pandangannya terhadap Donald Trump dalam merespons perkembangan kasus Virus Corona.
“Jika melihat sejarah tanggapan [Covid-19] selama pemerintahan [Trump], saya pikir paling pas bisa dikatakan itu tidak optimal,” ujarnya.
Pada 1968, Fauci bergabung ke National Institutes of Health (NIH) AS sebagai rekanan klinis di Laboratorium Investigasi Klinis NIAID. Pada 1980, dia diangkat menjadi kepala Laboratorium Imunoregulasi, posisi yang masih dipegangnya saat ini.
Baca juga: Profil 4 Tokoh yang Diberi Gelar Pahlawan Nasional
Fauci menjadi direktur NIAID pada 1984. Dia menjabat sebagai salah satu penasihat utama Gedung Putih dan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS tentang masalah AIDS global.
Dia juga mengawal inisiatif untuk meningkatkan kesiapsiagaan medis dan kesehatan masyarakat terhadap ancaman penyakit menular yang muncul seperti pandemi influenza dan pandemi Covid-19.
Perjalanan singkat tentang kisah Anthony Fauci juga tersaji apik dalam sebuah film dokumenter berjudul FAUCI hasil garapan National Geographic yang ditayangkan eksklusif di platform film streaming Disney Plus.
Dokumenter ini menceritakan kisah kehidupan Dr. Fauci, sebagai pegawai negeri dan dokter, dengan karier sepanjang tujuh presiden dan konsisten berjuang pada ilmu pengetahuan dan data setiap menghadapi situasi pandemi, mulai dari AIDS hingga Covid-19.
Editor: Dika Irawan
Hingga saat ini Fauci masih menjadi perhatian publik, terutama di AS, salah satunya tentang kiprahnya sebagai penasihat kesehatan di Gedung Putih.
Baru-baru ini, Anthony Fauci yang menjabat Kepala Penasihat Medis untuk Presiden AS ini menyatakan bahwa dirinya kemungkinan akan mundur dari posisi kepemimpinannya di Gedung Putih pada 2024, terlepas dari siapa pun yang akan menjadi presidennya nanti.
Baca juga: Ini Daftar Tokoh Muda yang Sukses Jadi Miliarder Sebelum Usia 40 Tahun
Pakar penyakit menular terkemuka Negeri Paman Sam itu membuat pengumuman saat diwawancarai dalam Fox News merespons pertanyaan apakah dia akan terus berkiprah di pemerintahan jika mantan Presiden Donald Trump terpilih kembali.
"Saya tidak akan terlibat dalam politik apapun tentang siapa [presiden] yang akan atau tidak masuk Gedung Putih [nanti]," kata Fauci dikutip dari laporan nypost.com.
Dokter dan pakar imunologi yang juga menjabat Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) AS itu menegaskan bahwa saat ini tugasnya belum selesai. Tetapi dirinya tidak berpikir tentang kiprahnya untuk waktu yang lama.
"Pada saatnya nanti, saya pikir saya tidak akan ada [di Gedung Putih], tidak peduli siapa presidennya. Tapi [tugas] saya belum selesai," katanya sambil tertawa.
Fauci mengatakan bahwa dirinya telah berkiprah selama 38 tahun sampai sekarang, sehingga akan mencapai lebih dari 40 tahun jika melanjutkan pengabdiannya di Gedung Putih.
Pria berusia 81 tahun itu diangkat sebagai Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) pada 1984. Mengutip biografinya di situs web NIAID, Fauci telah menjadi penasihat tujuh Presiden AS, sejak Ronald Reagan hingga Joe Biden.
Kiprahnya di bidang penyakit menular mulai menjadi sorotan pada saat kasus HIV/AIDS merebak pada 1980-an. Dengan segala kontroversinya, Fauci konsisten meneliti berbagai masalah kasus penyakit menular meskipun menghadapi banyak penentang.
Dokter Fauci juga menjadi komando terdepan AS dalam merespons pandemi Covid-19 sejak Maret 2022 pada masa pemerintahan Donald Trump dan Joe Biden saat ini.
Popularitas Fauci makin meningkat selama pandemi terutama akibat beberapa pertentangan pandangannya terhadap Donald Trump dalam merespons perkembangan kasus Virus Corona.
“Jika melihat sejarah tanggapan [Covid-19] selama pemerintahan [Trump], saya pikir paling pas bisa dikatakan itu tidak optimal,” ujarnya.
BIOGRAFI ANTHONY FAUCI
Anthony Fauci menerima gelar Bachelor of Arts dari College of the Holy Cross dan gelar Doctor of Medicine dari Cornell University Medical College. Dia kemudian menyelesaikan magang dan residensi di The New York Hospital-Cornell Medical Center.Pada 1968, Fauci bergabung ke National Institutes of Health (NIH) AS sebagai rekanan klinis di Laboratorium Investigasi Klinis NIAID. Pada 1980, dia diangkat menjadi kepala Laboratorium Imunoregulasi, posisi yang masih dipegangnya saat ini.
Baca juga: Profil 4 Tokoh yang Diberi Gelar Pahlawan Nasional
Fauci menjadi direktur NIAID pada 1984. Dia menjabat sebagai salah satu penasihat utama Gedung Putih dan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS tentang masalah AIDS global.
Dia juga mengawal inisiatif untuk meningkatkan kesiapsiagaan medis dan kesehatan masyarakat terhadap ancaman penyakit menular yang muncul seperti pandemi influenza dan pandemi Covid-19.
Perjalanan singkat tentang kisah Anthony Fauci juga tersaji apik dalam sebuah film dokumenter berjudul FAUCI hasil garapan National Geographic yang ditayangkan eksklusif di platform film streaming Disney Plus.
Dokumenter ini menceritakan kisah kehidupan Dr. Fauci, sebagai pegawai negeri dan dokter, dengan karier sepanjang tujuh presiden dan konsisten berjuang pada ilmu pengetahuan dan data setiap menghadapi situasi pandemi, mulai dari AIDS hingga Covid-19.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.