Melihat Tokoh-tokoh yang Menjadi Miliarder Sebelum Usia 40 Tahun
15 August 2021 |
10:13 WIB
Nirmala Aninda
Manajer Konten Hypeabis.id
Pada era internet, jumlah miliarder berusia 20-an dan 30-an telah meroket, dan mereka semua memiliki tiga kata kunci yang sama: teknologi, teknologi, dan teknologi. Miliarder kelas berat seperti John Collinson, Evan Spiegel, dan Mark Zuckerberg memanfaatkan basis konsumen global untuk menjadikan ide mereka menjadi bisnis miliaran dolar dalam sekejap mata.
Orang-orang ini menulis ulang pedoman bagi wirausahawan zaman modern, mengikuti tokoh-tokoh terkenal seperti Bill Gates dan Michael Dell. Dilansir Ladders, pada 1995 Gates melaporkan kekayaannya mencapai US$12,5 miliar. Sementara itu perkiraan kekayaan bersih Dell pada 2000 adalah US$19,1 miliar.
Pada era modern, Facebook dengan cepat menjadi salah satu perusahaan paling berpengaruh dalam sejarah. Dengan lebih dari 2,5 miliar pengguna aktif, Facebook mengubah cara manusia tetap terhubung dan menciptakan kembali industri periklanan global.
Pada usia 36 tahun, pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg sudah berada pada jalurnya untuk menjadi miliarder dengan kekayaan yang tercatat sebesar US$86 miliar. Forbes Real Time Net Worth mencatat per hari ini kekayaan Zuckeberg telah mencapai US$130,6 miliar.
Adapun teman sekamar Zuckerberg di Harvard dan salah satu pendiri Facebook, Dustin Moskovitz, pada masanya adalah miliarder termuda di dunia, lahir hanya delapan hari setelah Zuckerberg. Pada saat itu, kekayaannya sebesar US$2,7 miliar dan sejak itu kekayaannya meningkat menjadi US$14,3 miliar.
Investasi dari Facebook telah mendorong pengusaha lain menjadi anggota klub miliarder dunia.
Pendiri Instagram Kevin Systrom menandatangani kesepakatan bernilai miliaran dolar dengan Facebook pada 2012, dan di bawah kepemimpinannya platform berbagi foto tersebut berkembang hingga memiliki lebih dari 500 juta pengguna aktif. Saat ini, Systrom yang berusia 37 tahun memiliki kekayaan US$2,4 miliar.
Beberapa tahun setelah membeli Instagram, Facebook mengakuisisi layanan perpesanan global WhatsApp seharga US$19,3 miliar, memberi salah satu pendiri WhatsApp Jan Koum, 38 tahun pada saat itu, perkiraan kekayaan sebesar US$7,5 miliar.
Facebook mungkin mendominasi pasar media sosial, tetapi banyak inovator lain mengejar ide-ide unik untuk membuat merek mereka terkenal.
Evan Spiegel, pendiri aplikasi Snapchat, menjadi miliarder termuda di dunia pada tahun 2015 pada usia 24 tahun, ketika Snapchat bernilai US$10 miliar. Spiegel dan salah satu co-founder, Bobby Murphy, sekarang memiliki kekayaan US$13,7 miliar dan US$15,1 miliar.
Sementara itu, Jack Dorsey yang berusia 44 tahun telah membangun kekayaan sebesar US$14,8 miliar dalam 14 tahun sejak mendirikan situs micro-blogging Twitter.
Ketika para pakar mogul media sosial membangun industri dari awal, para pakar teknologi lainnya menciptakan platform digital untuk memodernisasi cara-cara berbisnis yang sudah lebih familier.
Airbnb, misalnya, tidak melewati proses bisnis yang mudah setidaknya hingga 2008, tetapi platform penyewaan akomodasi online ini telah menghubungkan lebih dari 500 juta tamu dengan penyewa di 100.000 kota di dunia.
Pendirinya, Nathan Blecharczyk yang berusia 38 tahun dan Brian Chesky serta Joe Gebbia yang berusia 39 tahun, masing-masing memiliki kekayaan senilai US$12,1 miliar dan US$10,5 miliar.
Dari sana kita bisa melihat bahwa setiap miliarder punya jalannya sendiri untuk mencapai status mereka sekarang, dan tidak ada formula sempurna untuk menjadi miliarder.
Peluang datang karena satu hal yakni pola pikir tepat yang akan menempatkan kita di jalan yang benar menuju kekayaan.
Berpikir kreatif, naluri naluri, dan kerja keras seumur hidup adalah kunci utama dalam perjalanan dari miskin menjadi kaya.
Editor: Avicenna
Orang-orang ini menulis ulang pedoman bagi wirausahawan zaman modern, mengikuti tokoh-tokoh terkenal seperti Bill Gates dan Michael Dell. Dilansir Ladders, pada 1995 Gates melaporkan kekayaannya mencapai US$12,5 miliar. Sementara itu perkiraan kekayaan bersih Dell pada 2000 adalah US$19,1 miliar.
Pada era modern, Facebook dengan cepat menjadi salah satu perusahaan paling berpengaruh dalam sejarah. Dengan lebih dari 2,5 miliar pengguna aktif, Facebook mengubah cara manusia tetap terhubung dan menciptakan kembali industri periklanan global.
Pada usia 36 tahun, pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg sudah berada pada jalurnya untuk menjadi miliarder dengan kekayaan yang tercatat sebesar US$86 miliar. Forbes Real Time Net Worth mencatat per hari ini kekayaan Zuckeberg telah mencapai US$130,6 miliar.
Adapun teman sekamar Zuckerberg di Harvard dan salah satu pendiri Facebook, Dustin Moskovitz, pada masanya adalah miliarder termuda di dunia, lahir hanya delapan hari setelah Zuckerberg. Pada saat itu, kekayaannya sebesar US$2,7 miliar dan sejak itu kekayaannya meningkat menjadi US$14,3 miliar.
Investasi dari Facebook telah mendorong pengusaha lain menjadi anggota klub miliarder dunia.
Pendiri Instagram Kevin Systrom menandatangani kesepakatan bernilai miliaran dolar dengan Facebook pada 2012, dan di bawah kepemimpinannya platform berbagi foto tersebut berkembang hingga memiliki lebih dari 500 juta pengguna aktif. Saat ini, Systrom yang berusia 37 tahun memiliki kekayaan US$2,4 miliar.
Beberapa tahun setelah membeli Instagram, Facebook mengakuisisi layanan perpesanan global WhatsApp seharga US$19,3 miliar, memberi salah satu pendiri WhatsApp Jan Koum, 38 tahun pada saat itu, perkiraan kekayaan sebesar US$7,5 miliar.
Facebook mungkin mendominasi pasar media sosial, tetapi banyak inovator lain mengejar ide-ide unik untuk membuat merek mereka terkenal.
Evan Spiegel, pendiri aplikasi Snapchat, menjadi miliarder termuda di dunia pada tahun 2015 pada usia 24 tahun, ketika Snapchat bernilai US$10 miliar. Spiegel dan salah satu co-founder, Bobby Murphy, sekarang memiliki kekayaan US$13,7 miliar dan US$15,1 miliar.
Sementara itu, Jack Dorsey yang berusia 44 tahun telah membangun kekayaan sebesar US$14,8 miliar dalam 14 tahun sejak mendirikan situs micro-blogging Twitter.
Ketika para pakar mogul media sosial membangun industri dari awal, para pakar teknologi lainnya menciptakan platform digital untuk memodernisasi cara-cara berbisnis yang sudah lebih familier.
Airbnb, misalnya, tidak melewati proses bisnis yang mudah setidaknya hingga 2008, tetapi platform penyewaan akomodasi online ini telah menghubungkan lebih dari 500 juta tamu dengan penyewa di 100.000 kota di dunia.
Pendirinya, Nathan Blecharczyk yang berusia 38 tahun dan Brian Chesky serta Joe Gebbia yang berusia 39 tahun, masing-masing memiliki kekayaan senilai US$12,1 miliar dan US$10,5 miliar.
Dari sana kita bisa melihat bahwa setiap miliarder punya jalannya sendiri untuk mencapai status mereka sekarang, dan tidak ada formula sempurna untuk menjadi miliarder.
Peluang datang karena satu hal yakni pola pikir tepat yang akan menempatkan kita di jalan yang benar menuju kekayaan.
Berpikir kreatif, naluri naluri, dan kerja keras seumur hidup adalah kunci utama dalam perjalanan dari miskin menjadi kaya.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.