Perhatikan 3 Hal Ini sebelum Merencanakan Kehamilan
21 May 2022 |
09:46 WIB
Setiap pasangan yang sudah menikah pasti mendambakan datangnya buah hati. Hal itu membuat mereka akhirnya merencanakan kehamilan. Meski begitu, kehamilan juga harus dipersiapkan dengan matang oleh calon ibu dan calon ayah, baik secara fisik maupun mental.
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi, dr. Yassin Yanuar, mengatakan saat merencanakan kehamilan atau hendak membangun keluarga dengan pasangan, penting bagi setiap individu baik itu dari sisi calon ibu ataupun calon ayah, untuk bisa saling terbuka terkait kondisi kesehatan masing-masing.
“Alangkah lebih baik lagi jika calon ibu dan calon ayah melakukan berbagai tes atau skrining kesehatan agar dapat mendeteksi lebih dini kesehatan jasmaninya, sehingga dapat mencegah berbagai kemungkinan di kemudian hari,” ujar dr. Yassin dalam rilis Tentang Anak yang diterima Hypeabis.id, Sabtu (21/5/2022).
Selain itu, lanjut dr. Yassin, tidak kalah pentingnya juga bagi calon orang tua untuk mendapatkan dukungan sosial dari lingkungan, seperti keluarga, lingkungan kerja dan kondisi finansial dalam merencanakan kehamilan.
Baca juga: 6 Cara Sehat & Nyaman selama Kehamilan hingga Persalinan
Sebelum merencanakan kehamilan, berikut adalah tiga hal yang harus diketahui oleh calon ibu dan calon ayah menurut dr. Yassin.
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator keberhasilan upaya kesehatan ibu. Dokter Yassin mengatakan sebagian besar kematian ibu selama proses kehamilan, persalinan dan nifas dapat dicegah.
Beberapa penyebab langsung kematian ibu selama proses kehamilan, persalinan dan nifas di antaranya pendarahan, preeklampsia, dan infeksi. Sedangkan penyebab tidak langsungnya seperti usia yang terlalu muda (kurang dari 20 tahun), terlalu tua ( lebih dari 35 tahun), terlalu sering (jarak antar kelahiran kurang dari 2 tahun) serta terlalu banyak (jumlah anak kurang dari 3 tahun lebih dari 2).
“Oleh karena itu, penting untuk mengenali bahaya tersebut, agar tidak terlambat ke fasilitas kesehatan dan mendapatkan pelayanan yang tepat dari dokter,” ujar dr. Yassin.
Selain itu, adapun faktor kesehatan yang masih banyak terjadi pada perempuan, yang juga dapat menjadi resiko selama kehamilan dan persalinan berlangsung seperti Kurang Energi Kronik (KEK), anemia dan HIV.
Gaya hidup sehari-hari tanpa disadari juga memiliki peran penting terhadap kesiapan fisik seseorang menuju kehamilan. Dokter Yassin menuturkan gaya hidup yang dapat menjadi penghambat kesuburan baik dari sisi perempuan maupun laki-laki diantaranya seperti merokok (merusak oosit pada perempuan) dan konsumsi alkohol (penurunan kualitas sperma).
Selain itu, olahraga terlalu berat (lebih dari 5 jam pe rminggu) juga terbukti dapat menurunkan kesuburan.
Baca juga: Dari Anemia hingga Mudah Sakit, Ini 5 Tanda Ibu Hamil Kurang Gizi
Riwayat dan risiko penyakit pada calon ibu juga bisa didapatkan dari riwayat penyakit diri dan keluarga. Oleh karena itu, dr. Yassin mengimbau sebaiknya calon ibu melakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum merencanakan kehamilan agar dapat diperbaiki sejak dini.
Riwayat atau risiko penyakit yang dimaksud seperti diabetes, hipertensi kronis, asma, penyakit tiroid, penyakit jantung, epilepsi, penyakit ginjal kronis dan penyakit autoimun.
Editor: Gita Carla
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi, dr. Yassin Yanuar, mengatakan saat merencanakan kehamilan atau hendak membangun keluarga dengan pasangan, penting bagi setiap individu baik itu dari sisi calon ibu ataupun calon ayah, untuk bisa saling terbuka terkait kondisi kesehatan masing-masing.
“Alangkah lebih baik lagi jika calon ibu dan calon ayah melakukan berbagai tes atau skrining kesehatan agar dapat mendeteksi lebih dini kesehatan jasmaninya, sehingga dapat mencegah berbagai kemungkinan di kemudian hari,” ujar dr. Yassin dalam rilis Tentang Anak yang diterima Hypeabis.id, Sabtu (21/5/2022).
Selain itu, lanjut dr. Yassin, tidak kalah pentingnya juga bagi calon orang tua untuk mendapatkan dukungan sosial dari lingkungan, seperti keluarga, lingkungan kerja dan kondisi finansial dalam merencanakan kehamilan.
Baca juga: 6 Cara Sehat & Nyaman selama Kehamilan hingga Persalinan
Penting juga bagi calon orang tua untuk mendapatkan dukungan sosial dari lingkungan (Sumber gambar: cottonbro/Pexels)
1. Mencegah kematian ibu
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator keberhasilan upaya kesehatan ibu. Dokter Yassin mengatakan sebagian besar kematian ibu selama proses kehamilan, persalinan dan nifas dapat dicegah.Beberapa penyebab langsung kematian ibu selama proses kehamilan, persalinan dan nifas di antaranya pendarahan, preeklampsia, dan infeksi. Sedangkan penyebab tidak langsungnya seperti usia yang terlalu muda (kurang dari 20 tahun), terlalu tua ( lebih dari 35 tahun), terlalu sering (jarak antar kelahiran kurang dari 2 tahun) serta terlalu banyak (jumlah anak kurang dari 3 tahun lebih dari 2).
“Oleh karena itu, penting untuk mengenali bahaya tersebut, agar tidak terlambat ke fasilitas kesehatan dan mendapatkan pelayanan yang tepat dari dokter,” ujar dr. Yassin.
Selain itu, adapun faktor kesehatan yang masih banyak terjadi pada perempuan, yang juga dapat menjadi resiko selama kehamilan dan persalinan berlangsung seperti Kurang Energi Kronik (KEK), anemia dan HIV.
2. Gaya hidup
Gaya hidup sehari-hari tanpa disadari juga memiliki peran penting terhadap kesiapan fisik seseorang menuju kehamilan. Dokter Yassin menuturkan gaya hidup yang dapat menjadi penghambat kesuburan baik dari sisi perempuan maupun laki-laki diantaranya seperti merokok (merusak oosit pada perempuan) dan konsumsi alkohol (penurunan kualitas sperma).Selain itu, olahraga terlalu berat (lebih dari 5 jam pe rminggu) juga terbukti dapat menurunkan kesuburan.
Baca juga: Dari Anemia hingga Mudah Sakit, Ini 5 Tanda Ibu Hamil Kurang Gizi
3. Riwayat dan risiko penyakit
Riwayat dan risiko penyakit pada calon ibu juga bisa didapatkan dari riwayat penyakit diri dan keluarga. Oleh karena itu, dr. Yassin mengimbau sebaiknya calon ibu melakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum merencanakan kehamilan agar dapat diperbaiki sejak dini.Riwayat atau risiko penyakit yang dimaksud seperti diabetes, hipertensi kronis, asma, penyakit tiroid, penyakit jantung, epilepsi, penyakit ginjal kronis dan penyakit autoimun.
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.