Simak Beberapa Tips Persiapan Menyusui sejak Masa Kehamilan
09 November 2021 |
13:29 WIB
Persiapan untuk anak yang sehat dan cemerlang dimulai sejak persiapan kehamilan. Dibutuhkan optimalisasi kondisi ibu yang sehat serta asupan gizi yang lengkap dan seimbang, serta pemberian ASI setelah melahirkan. Proses menyusui juga sebaiknya disiapkan sejak awal masa kehamilan agar proses tersebut nantinya berjalan dengan lancar.
American Academy of Pediatrics (AAP) dan American College of Obstetricians and Gynecologist sangan merekomendasikan pemberian ASI secara eksklusif—tanpa susu formula, jus, atau air—selama 6 bulan. Setelah pengenalan makanan lain, dianjurkan untuk terus menyusui selama tahun pertama kehidupan bayi.
Melansir dari Web MD, Selasa (9/11), ASI merupakan nutrisi yang ideal untuk bayi karena memiliki kandungan vitamin, protein, dan lemak yang hampir sempurna dibutuhkan oleh bayi dalam masa pertumbuhannya. Terlebih, semua nutrisi itu disediakan dalam bentuk yang mudah dicerna daripada susu formula bayi.
ASI juga mengandung antibodi yang bisa membantu bayi melawan virus dan bakteri, termasuk menurunkan risiko menderita asma atau alergi, infeksi telinga, penyakit pernapasan, dan serangan diare. Selain itu, kedekatan fisik antara ibu dan bayi saat proses menyusui bisa membantu menciptakan ikatan dan rasa aman di antara keduanya.
Bagi sang ibu, proses menyusui bisa membakar kalori, sehingga membantu menurunkan berat badan pasca-kehamilan lebih cepat. Sebab, menyusui bisa membantu tubuh melepaskan hormon oksitosin, yang membantu rahim kembali ke ukuran sebelum hamil dan dapat mengurangi pendarahan rahim setelah lahir.
(Baca juga: Bunda, Begini Cara Memenuhi Kebutuhan Nutrisi saat Hamil)
Meskipun demikian, proses menyusui tidaklah mudah untuk sebagian ibu. Oleh karena itu, perlu dilakukan beberapa persiapan dalam memberikan ASI sejak kehamilan seperti yang diuraikan oleh Dokter Darrell Fernando berikut ini.
American Academy of Pediatrics (AAP) dan American College of Obstetricians and Gynecologist sangan merekomendasikan pemberian ASI secara eksklusif—tanpa susu formula, jus, atau air—selama 6 bulan. Setelah pengenalan makanan lain, dianjurkan untuk terus menyusui selama tahun pertama kehidupan bayi.
Melansir dari Web MD, Selasa (9/11), ASI merupakan nutrisi yang ideal untuk bayi karena memiliki kandungan vitamin, protein, dan lemak yang hampir sempurna dibutuhkan oleh bayi dalam masa pertumbuhannya. Terlebih, semua nutrisi itu disediakan dalam bentuk yang mudah dicerna daripada susu formula bayi.
ASI juga mengandung antibodi yang bisa membantu bayi melawan virus dan bakteri, termasuk menurunkan risiko menderita asma atau alergi, infeksi telinga, penyakit pernapasan, dan serangan diare. Selain itu, kedekatan fisik antara ibu dan bayi saat proses menyusui bisa membantu menciptakan ikatan dan rasa aman di antara keduanya.
Bagi sang ibu, proses menyusui bisa membakar kalori, sehingga membantu menurunkan berat badan pasca-kehamilan lebih cepat. Sebab, menyusui bisa membantu tubuh melepaskan hormon oksitosin, yang membantu rahim kembali ke ukuran sebelum hamil dan dapat mengurangi pendarahan rahim setelah lahir.
(Baca juga: Bunda, Begini Cara Memenuhi Kebutuhan Nutrisi saat Hamil)
Meskipun demikian, proses menyusui tidaklah mudah untuk sebagian ibu. Oleh karena itu, perlu dilakukan beberapa persiapan dalam memberikan ASI sejak kehamilan seperti yang diuraikan oleh Dokter Darrell Fernando berikut ini.
1. Persiapkan sejak kehamilan
Niatkan diri untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi. Sebab, terkadang ada indikasi medis pada tubuh yang menyebabkan tidak dapat memberikan ASI, sehingga perlu dikonsultasikan ke dokter
2. Cukupkan gizi ibu dengan baik
Penuhi kebutuhan makronutrien dan mikronutrien pada makanan yang dikonsumsi serta air agar ASI melimpah dan berkualitas
3. Ciptakan suasana yang tenang dan nyaman
Pastikan ibu hamil tidak merasakan stress dan cemas selama masa kehamilan karena itu bisa berpengaruh dalam mengurangi produksi dan keberhasilan ASI
4. Inisiasi menyusui dini
Proses ini adalah langkah penting untuk memudahkan bayi dalam memulai proses menyusui. Bayi baru lahir yang diletakkan pada dada atau perut sang ibu, secara alami dapat mencari sendiri sumber ASI dan menyusu.
5. Konsultasi
Komunikasikan dengan dokter, bidan atau konselor laktasi selama perjalanan proses memberikan ASI dari sejak sebelum kelahiran bayi.
Editor: Avicenna
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.