Ilustrasi ibu hamil (dok. Pexels)

Ladies, Waspadai Faktor Kehamilan Berisiko Tinggi

27 October 2021   |   19:04 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Kehamilan dan persalinan perlu direncanakan dengan matang. Sebab, beberapa wanita memiliki kondisi kehamilan berisiko tinggi yang dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janin. Kondisi dan risiko-risiko ini perlu dipahami sekaligus diantisipasi untuk keselamatan ibu dan anak.

Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Fetomaternal, dr. Rima Irwinda, menjelaskan ada beberapa faktor pemicu kehamilan berisiko tinggi. Pertama yakni kondisi fisik seperti tinggi badan kurang dari 145 cm, panggul sempit, dan umur ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.

Kedua, kondisi medis sebelum hamil seperti penyakit hipertensi, obesitas, diabetes, jantung, ginjal kronis, riwayat keguguran, atau riwayat kelainan genetik keluarga.

Ketiga, kondisi medis yang timbul saat hamil seperti preeklamsia, gestational diabetes, maupun tiroid. Keempat, kondisi kehamilan terkait komplikasi seperti prematur, kembar, dan placenta previa.

“Faktor kehamilan berisiko lainnya itu kondisi janin yang terkadang baru terlihat saat di USG dan pilihan gaya hidup ibu,” ujarnya dalam diskusi online, Rabu (27/10/2021). 

(Baca juga: Ibu Hamil Boleh Divaksin Covid-19, Cek Jenis dan Syaratnya Yuk Bun)

Oleh karena itu, para ibu juga perlu memiliki pemahaman tentang keuntungan dan risiko dari metode persalinan yang dipilih atau yang harus dijalani. Selain risiko yang dihadapi Ibu, metode kelahiran juga dapat berpengaruh pada kesehatan si Kecil. 

Persiapan matang dalam mempersiapkan kelahiran, termasuk dalam menentukan metode kelahiran merupakan hal yang penting dilakukan. Salah satu upaya yang sebaiknya dilakukan menurut Rima adalah dengan melakukan tes potensi caesar. 

Dia menyarankan pengecekan potensi melahirkan secara caesar sebaiknya dilakukan secara berkala, terutama saat kehamilan memasuki trimester III. “Hal ini dikarenakan ibu dan janin sangat mungkin mengalami perubahan kondisi kesehatan selama masa kehamilan berjalan,” tuturnya.

Untuk memudahkan orangtua dalam melakukan deteksi dini potensi caesar, Danone SN Indonesia melalui Nutriclub meluncurkan tes potensi caesar 2.0. Tools digital ini merupakan pengembangan dari tes potensi caesar yang diluncurkan pada 2020. 

Digital Manager Danone Indonesia, Ceasyalya Tahara, menjelaskan tes potensi caesar 2.0 dikembangkan berdasarkan studi literatur dan validasi hasil oleh ahli. Melalui flow test yang lebih simpel, tes dapat dilakukan dengan praktis dan cepat karena hanya membutuhkan waktu dua menit. 

Hasil tes memberikan informasi yang lebih akurat dan komprehensif berupa angka persentase tingkat potensi caesar dengan skala low (rendah), medium (menengah), dan high risk (risiko tinggi). 

Ceasyalya menyebut hasil tes juga sudah dipersonalisasi sesuai dengan kondisi yang sedang dialami ibu sehingga dapat digunakan sebagai data penunjang saat berkonsultasi dengan dokter sebagai bahan pertimbangan.


Editor: Avicenna

SEBELUMNYA

Pembuat Konten, Yuk Merapat! Facebook & Instagram Bakal Gelar Hari Kreator

BERIKUTNYA

Youtap Rilis Dua Fitur Baru untuk Bantu Mitra & Pelaku Usaha

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: